The legend of surabaya
The legend of surabaya - Legenda adalah jenis cerita atau narasi tradisional yang mengandung unsur-unsur fiksi dan keajaiban. Cerita legenda biasanya berhubungan dengan tokoh-tokoh heroik atau makhluk-makhluk supernatural, peristiwa-peristiwa luar biasa, atau tempat-tempat yang dianggap memiliki nilai historis atau spiritual khusus.
Legenda sering kali berkaitan dengan sejarah atau asal-usul suatu budaya, tempat, atau masyarakat tertentu. Meskipun mengandung unsur-unsur fantastis atau tidak masuk akal, legenda biasanya diterima dan dipercayai oleh masyarakat sebagai bagian dari warisan budaya mereka.
Beberapa ciri khas dari cerita legenda adalah:
Karakteristik tokoh-tokoh heroik: Legenda seringkali melibatkan tokoh-tokoh pahlawan atau karakter dengan kemampuan luar biasa, seperti raja-raja hebat, dewa-dewa, atau makhluk mitos.
Keajaiban dan peristiwa luar biasa: Legenda sering mencakup peristiwa atau tindakan yang dianggap luar biasa, bahkan di luar batas kenyataan, seperti keajaiban alam, aksi pahlawan yang menakjubkan, atau interaksi dengan makhluk magis.
Hubungan dengan tempat atau sejarah: Legenda sering berhubungan dengan asal-usul suatu tempat, objek, atau peristiwa bersejarah, memberikan penjelasan mitos tentang asal-muasalnya.
Penyebaran melalui tradisi lisan: Legenda umumnya disampaikan dari generasi ke generasi melalui cerita lisan sebelum akhirnya tertulis dalam bentuk tertentu.
Pengaruh pada budaya dan identitas masyarakat: Legenda berperan penting dalam membentuk identitas suatu masyarakat, mengajarkan nilai-nilai, norma-norma, dan keyakinan, serta mempertahankan warisan budaya.
Legenda sering kali menjadi bagian integral dari cerita rakyat dan tradisi suatu daerah, dan membantu mengungkapkan pemahaman mereka tentang dunia dan sejarah mereka. Meskipun ada elemen fiksi di dalamnya, legenda memiliki makna dan signifikansi budaya yang mendalam, dan sering menjadi cerminan dari kepercayaan dan pandangan masyarakat pada masa lampau.
Berikut legenda tentang asal mula kota surabaya ( The legend of surabaya ) :
Once upon a time, there were two animals named Sura and Baya. Sura was a shark, and Baya was a crocodile. They lived in a vast ocean, where they roamed freely and enjoyed their lives.
One fine day, while Sura and Baya were searching for food, they stumbled upon a delicious-looking goat. Baya's eyes gleamed with delight, and he immediately claimed it as his lunch. However, Sura objected, asserting that the goat was rightfully his. This disagreement sparked a heated argument between the two fierce creatures.
The argument escalated into a physical altercation as they fiercely fought over the goat for hours. Exhausted and realizing that their rivalry was causing harm, they decided to make a pact. Sura chose to inhabit the water, while Baya opted to live on the land. They set the beach as their boundary to ensure they wouldn't cross paths and fight again.
Despite their agreement, temptation got the better of Sura one day, and he ventured onto the land in search of food from the rivers. The ocean had become scarce in resources, leaving Sura incredibly hungry. When Baya discovered Sura's breach of the agreement, he was infuriated.
Without a second thought, Baya confronted Sura, and their old animosity resurfaced. They engaged in a brutal fight, biting and hitting each other with all their strength. Sura managed to bite Baya's tail, but Baya retaliated fiercely, leaving Sura no choice but to retreat to the safety of the ocean.
Baya felt a sense of triumph, believing he had won the battle once and for all. From that moment on, they lived separate lives – Sura in the deep waters and Baya on the land. And so, the legend of the origin of Surabaya began.
The name "Surabaya" itself is believed to have been derived from the combination of "Sura" and "Baya." This tale has been passed down through generations, symbolizing the harmony achieved by separating two clashing forces, ensuring peace in the region that would eventually become the bustling city of Surabaya. The legend stands as a reminder of the significance of compromise and mutual respect in maintaining harmony and avoiding unnecessary conflicts. Today, the people of Surabaya still cherish this ancient tale as an integral part of their city's rich cultural heritage.
Terjemahan ke bahasa indonesia
Dahulu kala, terdapat dua binatang bernama Sura dan Baya. Sura adalah seekor hiu, dan Baya adalah seekor buaya. Mereka tinggal di sebuah lautan yang luas, di mana mereka berkeliaran dengan bebas dan menikmati kehidupan mereka.
Pada suatu hari yang indah, ketika Sura dan Baya sedang mencari makanan, mereka menemukan seekor kambing yang terlihat sangat lezat. Baya langsung merasa senang dan menyatakan bahwa kambing itu adalah santapannya. Namun, Sura berkeberatan dan menyatakan bahwa kambing tersebut adalah miliknya. Perbedaan pendapat ini memicu pertengkaran sengit di antara kedua makhluk garang itu.
Pertengkaran itu semakin memanas dan berubah menjadi perkelahian fisik yang sengit, di mana mereka saling berjuang untuk mendapatkan kambing tersebut selama berjam-jam. Setelah merasa lelah dan menyadari bahwa perseteruan mereka hanya menyebabkan kerugian, mereka memutuskan untuk membuat perjanjian. Sura memilih untuk tinggal di dalam air, sementara Baya memilih hidup di daratan. Mereka menetapkan pantai sebagai batas agar tidak bersinggungan dan bertarung lagi.
Namun, godaan akhirnya mengalahkan Sura suatu hari, dan ia nekat mencari makanan di daratan dari sungai-sungai. Lautan telah kekurangan sumber daya, membuat Sura sangat lapar. Ketika Baya mengetahui pelanggaran perjanjian oleh Sura, ia menjadi marah.
Tanpa berpikir panjang, Baya menghadapi Sura, dan perseteruan lama mereka kembali muncul. Mereka terlibat dalam perkelahian brutal, saling menggigit dan memukul dengan sekuat tenaga. Sura berhasil menggigit ekor Baya, tetapi Baya balas dengan keras, membuat Sura tak punya pilihan selain mundur ke dalam keselamatan lautan.
Baya merasa menang dan yakin bahwa ia telah memenangkan pertarungan sekali dan untuk selamanya. Sejak saat itu, mereka hidup terpisah – Sura di dalam air yang dalam, dan Baya di daratan. Dan begitulah, legenda asal usul Surabaya dimulai.
Nama "Surabaya" sendiri diyakini berasal dari gabungan kata "Sura" dan "Baya." Kisah ini telah diturunkan dari generasi ke generasi, menjadi simbol harmoni yang tercapai dengan memisahkan dua kekuatan yang bertabrakan, sehingga menjamin kedamaian di wilayah yang akhirnya menjadi kota Surabaya yang ramai. Legenda ini menjadi pengingat pentingnya kompromi dan saling menghormati dalam menjaga harmoni dan menghindari konflik yang tidak perlu. Hingga saat ini, masyarakat Surabaya masih menghargai kisah kuno ini sebagai bagian integral dari warisan budaya kota mereka yang kaya.
Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.
Posting Komentar untuk "The legend of surabaya"