Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa portugis dan spanyol menandai berkembangnya imperialisme kuno yang menjadi penyebab kedatangan bangsa-bangsa barat ke indonesia. faktor utama yang mendorong timbulnya penjelajahan samudra adalah

Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa portugis dan spanyol menandai berkembangnya imperialisme kuno yang menjadi penyebab kedatangan bangsa-bangsa barat ke indonesia. faktor utama yang mendorong timbulnya penjelajahan samudra adalah

Pertanyaan

Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol menandai berkembangnya imperialisme kuno yang menjadi penyebab kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Faktor utama yang mendorong timbulnya penjelajahan samudra adalah . . . .

a. Runtuhnya kekhalifahan Barat di Cordoba

b. Runtuhnya kekuasaan Dinasti Abasiyya

c. Ditemukannya jalur pelayaran di selatan Afrika

d. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan Bangsa Turki Usmani​


Jawabannnya adalah d. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan Bangsa Turki Usmani​

Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol menandai berkembangnya imperialisme kuno yang menjadi penyebab kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Faktor utama yang mendorong timbulnya penjelajahan samudra adalah karena Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan Bangsa Turki Usmani​.


Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol telah mengubah perjalanan sejarah dunia dan menandai perkembangan imperialisme kuno. Periode ini menjadi awal dari kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia dan wilayah-wilayah lain di dunia. Faktor utama yang mendorong penjelajahan samudra ini adalah jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan Bangsa Turki Usmani pada tahun 1453.


Jatuhnya Kota Konstantinopel merupakan peristiwa bersejarah yang mengubah keseimbangan kekuatan politik dan ekonomi di wilayah Eropa dan Asia. Pada saat itu, Konstantinopel merupakan ibu kota Kekaisaran Romawi Timur atau yang sering disebut sebagai Kekaisaran Bizantium. Kota ini memiliki posisi strategis sebagai pusat perdagangan dan perhubungan antara Timur dan Barat.


Setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Bangsa Turki Usmani, jalur perdagangan darat antara Eropa dan Asia terganggu. Hal ini menyebabkan banyak pedagang Eropa mencari alternatif jalur perdagangan baru untuk mengakses rempah-rempah dan barang-barang lainnya dari Asia. Dalam usaha mencari jalur perdagangan baru, bangsa-bangsa Barat mulai berpaling ke jalur samudra.


Portugal menjadi salah satu pelopor utama dalam penjelajahan samudra. Pada awal abad ke-15, Raja Portugal, Dom Henrique (dikenal sebagai Pangeran Henry Navigator), memulai ekspedisi maritim untuk mengeksplorasi pantai Afrika Barat. Penjelajahan ini bertujuan untuk mencari jalur laut menuju Asia, yang kaya dengan rempah-rempah dan kekayaan lainnya.


Penjelajahan samudra Portugis berhasil mencapai pesisir Afrika hingga Tanjung Harapan dan selanjutnya menyeberangi Samudra Atlantik menuju wilayah Amerika. Spanyol juga berperan penting dalam penjelajahan samudra ini, terutama dengan penemuan Amerika oleh Christopher Columbus pada tahun 1492.


Perjalanan penjelajahan samudra ini membuka peluang baru bagi bangsa-bangsa Barat untuk melakukan ekspansi kolonial ke wilayah-wilayah baru di dunia, termasuk Indonesia. Kolonialisasi oleh bangsa-bangsa Barat mempengaruhi sejarah, budaya, dan ekonomi banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.


Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia membawa perubahan besar dalam sejarah Nusantara. Pelabuhan-pelabuhan penting seperti Malaka dan Banten menjadi pusat perdagangan dan basis kolonial bagi bangsa Eropa. Selain perdagangan, kolonialisasi juga membawa dampak sosial dan politik yang signifikan, termasuk pertentangan dengan kerajaan-kerajaan lokal dan pengenalan agama dan budaya Barat.


Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol menandai perkembangan imperialisme kuno dan menjadi pemicu kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Faktor utama yang mendorong penjelajahan samudra ini adalah jatuhnya Kota Konstantinopel yang mengganggu jalur perdagangan darat dengan Asia. Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia membawa perubahan besar dalam sejarah dan membentuk kekayaan dan keragaman budaya yang khas dalam masyarakat Indonesia.


Kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia tidak hanya membawa perubahan ekonomi dan politik, tetapi juga mempengaruhi aspek sosial dan budaya di wilayah Nusantara. Sebagai akibat dari kolonialisasi, terjadi pertukaran budaya antara bangsa-bangsa Barat dengan masyarakat lokal, menghasilkan perpaduan budaya yang unik.


Salah satu dampak sosial dari kolonialisasi adalah perubahan dalam struktur sosial masyarakat Indonesia. Bangsa Eropa membawa sistem administrasi dan hukum mereka yang berbeda dengan sistem tradisional yang telah ada sebelumnya. Masyarakat lokal dipengaruhi oleh sistem hukum Barat, sistem kepemilikan tanah, dan organisasi politik yang lebih sentralistik. Selain itu, kolonialisme juga membawa perubahan dalam sistem pendidikan dan kesehatan, yang membuka kesempatan bagi beberapa orang untuk mendapatkan pendidikan formal dan keterampilan baru.


Dari segi budaya, kontak dengan bangsa-bangsa Barat menghasilkan perpaduan budaya yang unik. Pengaruh budaya Barat terlihat dalam bahasa, arsitektur, pakaian, seni, musik, dan tata cara kehidupan sehari-hari. Beberapa kata dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Portugis dan Belanda, menunjukkan adanya asimilasi bahasa. Arsitektur kolonial Eropa dapat dilihat dalam bangunan-bangunan bersejarah seperti gereja dan bangunan pemerintahan yang masih berdiri hingga saat ini.


Selain itu, kolonialisme juga membawa pengenalan agama Kristen ke Indonesia. Misi Kristen yang dilakukan oleh bangsa Eropa menyebabkan sebagian masyarakat Indonesia memeluk agama Kristen. Hal ini menciptakan keragaman agama di Indonesia hingga saat ini, dengan mayoritas penduduk mengamalkan agama Islam, namun juga terdapat pemeluk agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan kepercayaan-kepercayaan lainnya.


Namun, kolonialisasi juga membawa konsekuensi negatif bagi masyarakat Indonesia. Perbudakan dan eksploitasi tenaga kerja menjadi masalah serius selama masa kolonial. Selain itu, perdagangan manusia dan penjajahan berpengaruh terhadap ekonomi lokal dan menyebabkan penderitaan bagi banyak orang.


Pada akhirnya, perkembangan imperialisme kuno yang dimulai dari penjelajahan samudra oleh bangsa Portugis dan Spanyol telah mengubah perjalanan sejarah Indonesia dan wilayah-wilayah lain di dunia. Dampak kolonialisasi dari bangsa-bangsa Barat membentuk struktur sosial dan budaya yang berbeda di Indonesia, yang hingga saat ini masih mempengaruhi identitas dan kekayaan budaya bangsa ini. Meskipun masa kolonial telah berakhir, warisan dan pengaruh budaya dari masa lalu masih terlihat dan terasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Penjelajahan samudra yang dipelopori oleh bangsa portugis dan spanyol menandai berkembangnya imperialisme kuno yang menjadi penyebab kedatangan bangsa-bangsa barat ke indonesia. faktor utama yang mendorong timbulnya penjelajahan samudra adalah"