Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nilai yang bersifat sebagai alat pembantu adalah nilai

Nilai yang bersifat sebagai alat pembantu adalah nilai

Pertanyaan

Nilai yang bersifat sebagai alat pembantu adalah nilai ....

A. ekstrinsik

B. subjektif

C. objektif

D. intrinsik

E. estetis​


Jawaban yang tepat adalah A. ekstrinsik

Nilai ekstrinsik adalah nilai-nilai yang terkait dengan faktor eksternal atau luar karya seni itu sendiri. Nilai-nilai ini dapat bervariasi tergantung pada penilaian subjektif atau faktor luar seperti konteks budaya, sejarah, popularitas, atau harga pasar suatu karya seni. Contoh dari nilai ekstrinsik dalam seni bisa meliputi penilaian kritis, penerimaan publik, atau pengakuan dari institusi atau pakar seni.

A. Ekstrinsik:

Nilai ekstrinsik merujuk pada nilai-nilai yang terkait dengan faktor eksternal atau luar dari suatu objek atau konsep, termasuk dalam konteks seni. Nilai ini dapat berubah tergantung pada penilaian subjektif, konteks budaya, sejarah, popularitas, atau faktor-faktor luar lainnya. Dalam seni, nilai ekstrinsik dapat mencakup apresiasi atau penilaian kritis dari kritikus seni, penerimaan publik, atau penghargaan dari institusi seni. Dalam konteks ekstrinsik, penilaian seni sering kali dipengaruhi oleh preferensi individu, tren budaya, atau nilai-nilai sosial yang dominan.


B. Subjektif:

Nilai subjektif merujuk pada penilaian atau pendapat yang bersifat pribadi atau individual. Nilai subjektif dipengaruhi oleh persepsi, preferensi, dan pengalaman subjek yang memberikan penilaian tersebut. Dalam konteks seni, penilaian subjektif terkait dengan apresiasi pribadi terhadap karya seni, di mana setiap individu dapat memiliki preferensi, kesan, atau reaksi yang berbeda terhadap karya seni tertentu. Penilaian subjektif seni cenderung bervariasi antara individu karena mencerminkan pandangan dan preferensi mereka.


C. Objektif:

Nilai objektif merujuk pada penilaian atau fakta yang bersifat independen dari pandangan subjektif atau pendapat individu. Nilai objektif didasarkan pada kriteria yang dapat diukur secara obyektif, metode penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, atau fakta-fakta yang dapat diverifikasi. Dalam seni, penilaian objektif mungkin melibatkan elemen-elemen seperti teknik seni, penggunaan warna, prinsip komposisi, atau kepatuhan terhadap norma-norma seni yang diakui secara umum.


D. Intrinsik:

Nilai intrinsik dalam seni merujuk pada nilai-nilai yang ada dalam karya seni itu sendiri, yang terkait dengan karakteristik inheren atau esensial dari karya tersebut. Nilai intrinsik tidak tergantung pada faktor eksternal atau penilaian subjektif seseorang. Dalam seni, nilai intrinsik mencakup elemen-elemen artistik seperti komposisi, warna, garis, bentuk, tekstur, dan kemampuan karya seni untuk menyampaikan pesan atau emosi secara efektif. Nilai intrinsik dalam seni bersifat universal dan dapat ditemukan dalam karya seni tanpa mempertimbangkan penilaian subjektif.


E. Estetis:

Estetika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan penilaian keindahan dan kesenangan sensorik. Nilai estetis terkait dengan keindahan, harmoni, dan kualitas estetika yang ada dalam karya seni. Dalam konteks seni, nilai estetis melibatkan penghargaan terhadap elemen-elemen visual, kesan keseluruhan, atau pengalaman estetika yang dihasilkan oleh karya seni. Penilaian nilai estetis seringkali bersifat subjektif, tetapi dapat melibatkan aspek-aspek objektif seperti keindahan visual, keselarasan proporsi, atau kekuatan ekspresi karya seni.


Nilai adalah konsep abstrak yang mencerminkan signifikansi atau pentingnya suatu objek, ide, atau prinsip. Nilai melibatkan penilaian atau penentuan tingkat kebaikan, keberhargaan, atau kepentingan dari suatu hal. Nilai mencerminkan pandangan atau keyakinan yang dipegang oleh individu atau masyarakat terhadap apa yang dianggap baik, benar, atau berharga.


Nilai dapat bersifat subjektif atau objektif. Nilai subjektif berkaitan dengan pandangan pribadi atau penilaian individu yang dapat bervariasi antara individu. Nilai objektif, di sisi lain, didasarkan pada kriteria yang dapat diukur secara obyektif atau fakta yang dapat diverifikasi.


Dalam berbagai konteks, nilai dapat merujuk pada berbagai hal seperti moral, etika, estetika, keadilan, kebenaran, integritas, atau kebaikan. Misalnya, dalam konteks moral, nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, atau penghargaan terhadap martabat manusia dapat dianggap sebagai nilai-nilai yang penting.


Nilai juga dapat berperan dalam membentuk norma-norma dan perilaku dalam masyarakat. Nilai-nilai yang dipegang oleh suatu masyarakat atau kelompok dapat menjadi dasar bagi norma-norma sosial, hukum, atau standar perilaku yang diikuti oleh individu dalam masyarakat tersebut.


Nilai juga dapat memengaruhi keputusan dan prioritas individu dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, karier, hubungan sosial, atau pemilihan nilai-nilai dalam seni, budaya, atau agama.


Dalam kesimpulannya, nilai mencerminkan signifikansi, keberhargaan, atau pentingnya suatu objek, ide, atau prinsip. Nilai dapat bersifat subjektif atau objektif, dan berperan dalam membentuk pandangan, keputusan, dan perilaku individu serta norma-norma dalam masyarakat.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Nilai yang bersifat sebagai alat pembantu adalah nilai"