Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Definisi narrative text

Definisi narrative text - Narrative text adalah salah satu jenis teks dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk mengisahkan cerita atau peristiwa yang berurutan dari waktu ke waktu. Tujuan utama dari narrative text adalah untuk menghibur pembaca atau pendengar, serta menyampaikan pesan moral atau pelajaran yang terkandung dalam cerita.


Ciri khas dari narrative text adalah penggunaan struktur narasi, yaitu adanya awal (orientasi), tengah (komplikasi), dan akhir (resolusi) dalam cerita. Naratif biasanya berisi rangkaian peristiwa yang terjadi pada karakter utama atau tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Selain itu, narrative text juga sering mengandung unsur-unsur seperti setting (latar waktu dan tempat), tokoh-tokoh, konflik, klimaks, dan penyelesaian cerita.


Tujuan Narrative Text:


Menghibur: Salah satu tujuan utama dari narrative text adalah untuk menghibur pembaca atau pendengar dengan menyajikan cerita yang menarik dan memikat perhatian. Sebagai teks yang sering digunakan dalam sastra, cerita-cerita dalam narrative text dapat menciptakan perasaan dan emosi yang beragam pada pembaca.


Mengajarkan Nilai Moral: Melalui cerita dan peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam narrative text, pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran moral. Banyak cerita dalam narrative text mengandung pesan-pesan yang mengajarkan tentang kebaikan, kejujuran, kerja keras, dan akibat dari perbuatan baik atau buruk.


Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas: Membaca atau mendengarkan narrative text dapat mengembangkan imajinasi dan kreativitas pembaca. Cerita-cerita fantastis dan petualangan dalam narrative text memperluas batas-batas pemikiran dan membawa pembaca ke dunia yang berbeda dari kenyataan.


Mengenalkan Budaya dan Tradisi: Beberapa narrative text mengandung unsur-unsur budaya dan tradisi dari suatu masyarakat atau daerah tertentu. Ini membantu pembaca memahami kehidupan dan nilai-nilai dari budaya yang berbeda.


Mengajarkan Struktur Narasi: Pembelajaran narrative text juga membantu pembaca memahami struktur narasi, yaitu bagaimana sebuah cerita diorganisasi dari awal hingga akhir. Hal ini dapat membantu dalam menulis cerita sendiri atau memahami cerita-cerita lain yang disampaikan dalam bentuk narasi.


Dengan demikian, narrative text memiliki peran penting dalam menyampaikan cerita dan pesan moral, serta mempengaruhi pembaca dengan cara yang menghibur dan mendidik.


Contoh narrative text

Judul: "Petualangan Si Kancil dan Buaya Licik"


Pada suatu hari yang cerah di hutan rimba, tinggalah seekor kancil kecil yang lincah dan cerdik. Si Kancil selalu pandai mengelabui hewan-hewan lain yang ingin mencarinya. Dia menjadi legenda di antara semua hewan hutan itu.


Suatu pagi, Si Kancil merasa haus dan pergi mencari air di sungai terdekat. Namun, sungai itu dipenuhi oleh seekor buaya besar yang bernama Buaya Licik. Buaya itu memiliki reputasi buruk karena suka memakan hewan-hewan kecil yang lewat.


"Halo, Buaya Licik! Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Si Kancil dengan manis, berusaha menyembunyikan ketakutannya.


Buaya Licik tersenyum jahat, "Kabarku baik, Kancil. Namun, aku sedang lapar hari ini. Kau kelihatannya seperti makanan yang enak."


Si Kancil langsung berpikir cepat. Dia tahu dia harus cerdik untuk selamat dari tangan Buaya Licik. "Tapi, Buaya Licik, aku adalah temanmu. Aku selalu mengagumimu karena kehebatanmu. Jika kau memakanku, semua hewan di hutan ini pasti marah dan mengejarmu."


Buaya Licik mengernyitkan dahinya, "Oh, benarkah? Tapi aku sangat lapar, dan aku pikir tidak ada yang akan tahu."


Si Kancil tersenyum licik, "Tapi kau tahu, Buaya Licik, aku pernah mendengar tentang harta karun yang sangat berharga tersembunyi di pulau di tengah sungai ini. Kau pasti ingin menemukannya, bukan?"


Buaya Licik terkejut, "Harta karun? Di pulau di tengah sungai ini? Ceritakan lebih banyak!"


Si Kancil menarik nafas lega karena rencananya berhasil. Dia menceritakan tentang harta karun yang dipercaya ada di pulau tersebut dan menyebutkan tentang batu-batu permata yang berkilauan.


"Benarkah?" ucap Buaya Licik, terlihat tertarik. "Bagaimana jika kau membawa aku ke sana dan menunjukkan harta karun itu padaku?"


Si Kancil tertawa dalam hati karena rencananya semakin berjalan dengan baik. "Tentu saja, Buaya Licik. Tapi aku harus memeriksa dulu apakah harta karun itu masih aman atau sudah diambil oleh hewan lain. Tunggu di sini, aku akan kembali dengan berita."


Si Kancil berlari dengan cepat meninggalkan Buaya Licik dan menuju ke sumber air yang jernih. Dia merasa lega karena berhasil mengelabui buaya itu. Setelah meyakinkan dirinya bahwa Buaya Licik tidak mengikutinya, Si Kancil kembali ke tepi sungai dan berbicara dengan suara lembut, "Maafkan aku, Buaya Licik. Ternyata tidak ada harta karun di pulau itu. Mungkin hewan lain telah mengambilnya."


Buaya Licik kecewa, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti saran Si Kancil. Akhirnya, mereka berdua mencapai pulau di tengah sungai. Si Kancil dengan cepat melompat ke daratan, berpura-pura mencari harta karun palsu sambil memancing rasa penasaran Buaya Licik.


Sementara itu, Si Kancil telah menemukan kayu besar di tepi pulau yang seharusnya cukup kuat untuk membuat jembatan ke daratan. Dia pun mulai bekerja dengan cepat dan hati-hati untuk membuat jembatan sementara.


Setelah selesai, Si Kancil berkata pada Buaya Licik, "Harta karun pasti sudah diambil hewan lain. Ayo kita pulang, Buaya Licik."


Buaya Licik marah karena dia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena Si Kancil adalah satu-satunya yang tahu cara kembali ke daratan.


Si Kancil dengan cekatan melintasi jembatan yang baru saja dibuat dan kembali ke daratan. Buaya Licik mengikutinya dengan perasaan kesal dan lapar.


Setibanya di daratan, Si Kancil berbalik dan berkata, "Terima kasih telah menemaniku mencari harta karun, Buaya Licik. Kini aku harus pergi, selamat tinggal!"


Dengan cepat, Si Kancil berlari menjauh dan meninggalkan Buaya Licik yang marah dan kebingungan. Si Kancil selamat dari bahaya dan kembali ke rumahnya dengan selamat.


Sejak itu, Buaya Licik berpikir dua kali sebelum mencoba memakan Si Kancil lagi. Dia belajar bahwa kecerdikan dan kecerdasan lebih berharga daripada kekuatan belaka.


Moral dari cerita ini adalah kecerdikan dan kecerdasan dapat mengatasi bahaya, bahkan ketika kita berhadapan dengan musuh yang kuat. Kecerdikan Si Kancil memungkinkan dia selamat dari Buaya Licik, dan dia juga mengajarkan kita pentingnya berpikir pintar dalam menghadapi tantangan dalam hidup.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Definisi narrative text"