Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh soal kalimat padu

Contoh soal kalimat padu

Pertanyaan

A. Perhatikan kalimat-kalimat berikut!

1) Jadi, air kelapa merupakan minuman bergizi bagi penderita jantung dan diabetes


2) Air kelapa termasuk air rendah gula


3) Air kelapa juga baik untuk penderita jantung dan diabetes


4) Manfaat air kelapa dalam kelapa muda sangat banyak.


Urutan tepat kalimat-kalimat di atas agar menjadi paragraf padu adalah . . . .


a. 4) – 2) – 3) – 1)


b. 4) – 3) – 2) – 1)


c. 3) – 2) – 4) – 1)


d. 2) – 3) – 1) – 4)


Jawaban:

Urutan tepat kalimat-kalimat di atas agar menjadi paragraf padu adalah:


c. 3) – 2) – 4) – 1)


Sehingga paragrafnya menjadi:


"Air kelapa juga baik untuk penderita jantung dan diabetes. Air kelapa termasuk air rendah gula. Manfaat air kelapa dalam kelapa muda sangat banyak. Jadi, air kelapa merupakan minuman bergizi bagi penderita jantung dan diabetes."



B. 1. Tiba-tiba gigiku terasa mau tanggal. 2. Ups...! Gigiku terpental dan jatuh. 3. Benar juga, setelah aku dorong dengan lidah. 4. Hari itu aku sedang makan jagung rebus. Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi paragraf yang padu dengan urutan...

a. (3)-(2)-(4)-(1)


b. (4)-(3)-(1)-(2)


c. (4)-(1)-(3)-(2)


d. (4)-(2)-(1)-(3)


Jawaban :

Urutan tepat kalimat-kalimat di atas agar menjadi paragraf padu adalah:


c. (4)-(1)-(3)-(2)


Sehingga paragrafnya menjadi:


"Hari itu aku sedang makan jagung rebus. Tiba-tiba gigiku terasa mau tanggal. Benar juga, setelah aku dorong dengan lidah. Ups...! Gigiku terpental dan jatuh."




Apa yang dimaksud dengan kalimat padu? 

Kalimat padu merujuk pada susunan atau urutan kalimat dalam sebuah paragraf yang teratur dan logis, sehingga membentuk kesatuan pikiran dan alur cerita yang jelas. Paragraf yang padu harus memiliki struktur yang teratur, dengan kalimat-kalimat yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain, sehingga menghasilkan paparan yang lebih lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca.


Dalam paragraf yang padu, setiap kalimat harus terhubung secara koheren dan koheren, dengan satu gagasan utama atau topik yang dominan. Biasanya, paragraf dimulai dengan kalimat pembuka yang memperkenalkan topik atau gagasan utama, kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pendukung yang memberikan penjelasan, contoh, atau bukti untuk mendukung gagasan tersebut. Terakhir, paragraf dapat diakhiri dengan kalimat penutup yang merangkum atau memberikan kesimpulan dari isi paragraf.


Dengan menyusun paragraf secara padu, tulisan menjadi lebih terstruktur, mudah diikuti, dan lebih menarik bagi pembaca. Jika kalimat-kalimat dalam paragraf tidak teratur atau tidak saling terhubung, maka tulisan akan sulit dipahami, dan pesan yang ingin disampaikan dapat menjadi ambigu atau kabur. Oleh karena itu, penting bagi penulis untuk mengorganisasi kalimat-kalimat dengan baik agar paragraf menjadi padu dan efektif dalam menyampaikan informasi atau cerita.


Tulisan yang padu juga membantu pembaca untuk tetap terfokus pada pokok-pokok penting yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan susunan kalimat yang teratur, pembaca dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran dan mengerti bagaimana setiap gagasan saling terkait dan membentuk rangkaian yang utuh.


Ada beberapa cara untuk mencapai kalimat yang padu dalam sebuah paragraf:


Jelas dan Terstruktur: Setiap kalimat harus jelas dan terorganisir dengan baik. Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang atau rumit, dan pastikan setiap kalimat memiliki satu gagasan utama.


Penggunaan Konjungsi: Gunakan kata penghubung atau konjungsi seperti "sebagai hasilnya," "oleh karena itu," "karena," dan sejenisnya untuk mengaitkan kalimat-kalimat secara logis.


Cohesion (Kesatuan): Gunakan referensi atau kata ganti (seperti "ini," "itu," "mereka") untuk menghubungkan kalimat-kalimat dengan elemen sebelumnya dalam paragraf.


Penggunaan Topik dan Kalimat Pendukung: Pilih satu topik utama untuk paragraf, dan buatlah kalimat-kalimat pendukung yang relevan dan bermanfaat untuk mendukung dan mengembangkan topik tersebut.


Tense (Waktu) yang Konsisten: Pastikan penggunaan waktu dalam kalimat-kalimat tetap konsisten, kecuali ada alasan khusus untuk berpindah tense.


Transisi: Gunakan transisi yang tepat seperti "selain itu," "sebagai contoh," "namun demikian," untuk menyampaikan hubungan antara kalimat-kalimat dalam paragraf.


Paragraf yang padu juga mempertimbangkan audiens atau pembaca yang dituju. Penggunaan bahasa yang tepat dan penyusunan kalimat yang baik akan membantu pembaca memahami dengan lebih baik apa yang ingin disampaikan oleh penulis.


Penting untuk diingat bahwa sebuah tulisan biasanya terdiri dari beberapa paragraf yang berisi gagasan-gagasan berbeda. Oleh karena itu, setiap paragraf harus padu dalam dirinya sendiri, sementara juga berkontribusi pada keseluruhan alur pemikiran dan struktur tulisan secara keseluruhan.


Dengan mengedepankan paragraf yang padu, penulis dapat menyampaikan pesan dengan lebih efektif, membuat tulisan lebih menarik, dan membantu pembaca mengikuti pemikiran dan ide dengan lebih baik.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Contoh soal kalimat padu"