Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buku merupakan alat ukur

Buku merupakan alat ukur 

Buku merupakan alat ukur..

a.tidak baku

b. baku

c. sah

d. matematika


Jawaban yang tepat adalah a.tidak baku

Dalam berbagai bidang kehidupan, penggunaan alat ukur sangat penting untuk mengukur dan menentukan berbagai parameter seperti panjang, jarak, dan dimensi lainnya. Ada alat-alat ukur yang diakui secara umum sebagai alat yang baku dan dapat diandalkan untuk tujuan pengukuran yang akurat. Di sisi lain, ada juga alat-alat ukur yang tidak baku, yang digunakan secara tradisional dan lebih tergantung pada ukuran tubuh manusia. Artikel ini akan membahas contoh alat yang termasuk dalam kategori baku dan tidak baku.


Contoh alat yang dianggap baku termasuk penggaris, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Penggaris adalah alat ukur yang umum digunakan untuk mengukur panjang atau jarak dalam satuan seperti sentimeter atau inci. Meteran, atau pita pengukur, adalah alat ukur yang lebih panjang dan digunakan untuk mengukur jarak yang lebih besar. Jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah alat ukur yang lebih presisi dan digunakan untuk mengukur dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi, seperti ketebalan atau diameter suatu objek.


Di sisi lain, terdapat juga alat-alat ukur yang termasuk dalam kategori tidak baku. Misalnya, buku, depa, hasta, jengkal, kaki, tapak, dan langkah. Alat-alat ini lebih terkait dengan tradisi dan ukuran tubuh manusia. Sebagai contoh, depa adalah sebuah unit pengukuran tradisional yang setara dengan panjang dari ujung jari tengah hingga ujung jari manis tangan yang digunakan untuk mengukur jarak pendek. Hasta adalah panjang tangan yang digunakan dalam beberapa tradisi kuno. Jengkal adalah ukuran panjang dari ujung ibu jari hingga ujung jari telunjuk, sementara kaki adalah ukuran panjang yang setara dengan panjang kaki manusia.


Meskipun alat-alat ukur yang tidak baku tersebut digunakan dalam konteks budaya tertentu, kelemahan utamanya adalah ketidakakuratan dan ketidakonsistenan dalam penggunaan. Ukuran tubuh manusia dapat bervariasi dari individu ke individu, sehingga pengukuran dengan menggunakan alat-alat ini tidak selalu konsisten atau presisi.


Pada akhirnya, untuk pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan, penggunaan alat-alat ukur yang baku seperti penggaris, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup sangatlah penting. Dalam konteks ilmiah, teknis, atau industri, penggunaan alat-alat ini dianjurkan untuk memastikan keakuratan dan konsistensi pengukuran. Namun, dalam beberapa situasi atau budaya tertentu, alat-alat ukur yang tidak baku masih dapat digunakan sebagai referensi kasar atau dalam konteks yang lebih informal.


Alat ukur baku adalah alat-alat ukur yang telah diakui secara umum dan digunakan secara luas dalam berbagai bidang untuk mengukur dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Alat-alat ukur baku umumnya dirancang dengan standar tertentu dan diproduksi dengan kontrol mutu yang ketat untuk memastikan keakuratan pengukuran. Contoh alat ukur panjang baku antara lain penggaris, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.


Sementara itu, alat ukur tidak baku adalah alat-alat ukur yang tidak mengikuti standar atau ketentuan yang telah ditetapkan secara umum. Alat-alat ukur ini sering kali bergantung pada ukuran tubuh manusia atau tradisi lokal tertentu. Contoh alat ukur panjang tidak baku termasuk buku, depa, hasta, jengkal, kaki, tapak, dan langkah.


Alat ukur panjang baku adalah alat-alat ukur yang dirancang khusus untuk mengukur panjang atau jarak dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Contoh alat ukur panjang baku meliputi penggaris (baik yang bertanda sentimeter atau inci), meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.


Di sisi lain, alat ukur tidak baku adalah alat-alat ukur yang mengacu pada ukuran tubuh manusia atau tradisi lokal dalam pengukuran panjang atau jarak. Misalnya, depa merupakan panjang dari ujung jari tengah hingga ujung jari manis tangan, hasta adalah panjang tangan, jengkal adalah panjang dari ujung ibu jari hingga ujung jari telunjuk, dan sebagainya.


Alat ukur tidak baku sering kali memiliki kelemahan dalam hal akurasi dan konsistensi. Ukuran tubuh manusia dapat bervariasi antara individu, dan pengukuran dengan menggunakan alat-alat ini tidak dapat memberikan tingkat presisi yang sama dengan alat ukur baku. Oleh karena itu, dalam konteks ilmiah, teknis, atau industri, lebih disarankan untuk menggunakan alat-alat ukur baku yang telah diuji dan dikalibrasi dengan baik untuk memastikan keakuratan dan konsistensi pengukuran.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Buku merupakan alat ukur"