Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lunturnya nilai dan semangat kekeluargaan

Lunturnya nilai dan semangat kekeluargaan

Lunturnya nilai-nilai dan semangat kekeluargaan, serta musyawarah mufakat di lembaga perwakilan rakyat, merupakan salah satu indikasi dampak negatif globalisasi dalam bidang... ?

a. politik

b. ekonomi

c. IPTEK

d. komunikasi


Jawaban yang tepat adalah a. politik.


Lunturnya nilai-nilai dan semangat kekeluargaan, serta musyawarah mufakat di lembaga perwakilan rakyat merupakan indikasi dampak negatif globalisasi dalam bidang politik. Globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam tatanan politik di banyak negara, termasuk di lembaga perwakilan rakyat.


Dalam konteks globalisasi, banyak negara mengalami pergeseran nilai-nilai tradisional dan semangat kekeluargaan yang lebih kuat menuju nilai-nilai individualisme dan materialisme. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya solidaritas dan semangat kebersamaan dalam masyarakat dan lembaga perwakilan rakyat.


Selain itu, globalisasi juga dapat mempengaruhi proses musyawarah mufakat di lembaga perwakilan rakyat. Dalam upaya untuk memenuhi tuntutan global dan menghadapi tekanan ekonomi, politik, dan sosial, keputusan seringkali diambil secara cepat dan tanpa melibatkan musyawarah yang komprehensif. Hal ini dapat mereduksi peran dan pentingnya musyawarah mufakat dalam pembuatan kebijakan.


Meskipun globalisasi memberikan banyak manfaat, seperti kemajuan ekonomi dan kemajuan teknologi, dampak negatifnya dalam bidang politik perlu diakui dan diatasi untuk memastikan keberlanjutan sistem perwakilan rakyat yang sehat dan kuat.


Terkait dengan dampak negatif globalisasi dalam bidang politik, ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan lunturnya nilai-nilai dan semangat kekeluargaan, serta musyawarah mufakat di lembaga perwakilan rakyat. Berikut adalah beberapa faktor yang berperan dalam proses tersebut:


Dominasi kepentingan global: Globalisasi cenderung memperkuat dominasi kepentingan global, seperti kepentingan ekonomi dan politik yang bersifat transnasional atau multinasional. Hal ini bisa mengabaikan kepentingan lokal atau kepentingan masyarakat yang lebih kecil. Ketika kepentingan global mendominasi, semangat kekeluargaan dan solidaritas lokal bisa terabaikan, dan perwakilan rakyat dapat terjebak dalam kepentingan yang lebih besar tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakatnya sendiri.


Pengaruh kekuatan ekonomi: Globalisasi telah memperkuat kekuatan ekonomi dalam politik. Perusahaan multinasional dan organisasi ekonomi global memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan politik di banyak negara. Ini bisa mengakibatkan perlunya kebijakan yang menguntungkan kepentingan ekonomi global, bahkan jika itu tidak selaras dengan kebutuhan atau aspirasi masyarakat lokal. Hal ini dapat mengurangi peran musyawarah mufakat di lembaga perwakilan rakyat, karena keputusan politik didorong oleh pertimbangan ekonomi yang kuat.


Perubahan budaya dan nilai-nilai: Globalisasi juga berdampak pada perubahan budaya dan nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai-nilai tradisional dan semangat kekeluargaan seringkali tergeser oleh budaya konsumsi dan individualisme yang didorong oleh arus globalisasi. Fokus yang lebih besar pada kepentingan individu dan kesenangan pribadi dapat merusak semangat kebersamaan dan solidaritas dalam lembaga perwakilan rakyat.


Teknologi dan komunikasi: Globalisasi juga telah mengubah cara komunikasi dan interaksi antara perwakilan rakyat dan masyarakat. Sementara teknologi dan komunikasi yang canggih dapat memfasilitasi akses informasi dan partisipasi politik yang lebih luas, mereka juga dapat mengakibatkan kurangnya interaksi langsung dan musyawarah mufakat yang lebih mendalam antara perwakilan rakyat dan warganya. Proses politik yang berbasis teknologi juga dapat mengabaikan aspek musyawarah mufakat dan mengorbankan diskusi yang lebih mendalam tentang isu-isu penting.


Untuk mengatasi dampak negatif globalisasi dalam bidang politik, penting untuk membangun sistem perwakilan yang mempromosikan nilai-nilai partisipasi publik, transparansi, dan akuntabilitas. Melibatkan masyarakat secara lebih aktif dalam proses pengambilan keputusan, memperkuat partisipasi politik lokal, dan mempertahankan nilai-nilai kekeluargaan serta semangat musyawarah mufakat dapat menjadi langkah-langkah yang penting untuk mengatasi tantangan ini.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Lunturnya nilai dan semangat kekeluargaan"