Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buah cempedak buah durian pergi ke pekan naik sepeda

Buah cempedak buah durian pergi ke pekan naik sepeda

Pertanyaan

Perhatikan pantun berikut!

Buah cempedak buah durian,

pergi ke pekan naik sepeda.

[...] (1)

[...] (2)

Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah ....  


a. Jangan ragu berbuat baik.

senyum saja sudah ibadah


b. Pikir dulu sebelum bertindak,

menyesal kemudian tiada guna


c. Mari kita jalin silaturahmi,

untuk menambah sanak saudara


d. Supaya tidak sesal kemudian,

diperlukan selalu sikap waspada


Jawaban yang tepat adalah d. Supaya tidak sesal kemudian,

                                               diperlukan selalu sikap waspada


Jadi pantun lengkapnya menjadi :

"Buah cempedak buah durian,

pergi ke pekan naik sepeda.

Supaya tidak sesal kemudian,

diperlukan selalu sikap waspada"


Larik yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah "Supaya tidak sesal kemudian, diperlukan selalu sikap waspada."


Pada pantun ini, larik tersebut mengandung pesan yang relevan dengan isi pantun sebelumnya. Pantun tersebut dimulai dengan baris "Buah cempedak buah durian, pergi ke pekan naik sepeda." Dalam konteks ini, baris tersebut menceritakan tentang seseorang yang pergi ke pekan naik sepeda dan kemungkinan besar akan melibatkan perjalanan atau petualangan.


Larik yang tepat memberikan saran agar seseorang tetap berhati-hati dan waspada agar tidak menyesal di kemudian hari. Pesan ini sesuai dengan konteks cerita yang diilustrasikan dalam pantun tersebut. Dengan demikian, larik "Supaya tidak sesal kemudian, diperlukan selalu sikap waspada" memberikan penekanan pentingnya sikap berhati-hati dan waspada dalam menjalani kehidupan sehari-hari.



Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama yang populer di berbagai budaya di dunia, termasuk Indonesia. Pantun sering digunakan dalam berbagai kesempatan, seperti acara perayaan, pertemuan keluarga, dan juga sebagai hiburan dalam sastra. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu pantun dan mencakup ciri-ciri utama yang membedakannya dari bentuk puisi lainnya.


Definisi Pantun


Pantun adalah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu bait. Setiap baris dalam pantun biasanya terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata. Pola rima yang umum digunakan dalam pantun adalah a-b-a-b atau a-a-b-b. Artinya, baris pertama dan ketiga berima, begitu juga baris kedua dan keempat.


Ciri-ciri Pantun


Struktur dan Pola Rima: Pantun memiliki struktur yang tetap dan pola rima yang khas. Setiap bait terdiri dari empat baris, di mana baris pertama dan ketiga berima, begitu juga baris kedua dan keempat. Pola rima ini memberikan kesan harmonis dan memudahkan dalam menghafal pantun.


Bahasa Kiasan: Pantun sering menggunakan bahasa kiasan dan perumpamaan untuk menyampaikan pesan atau cerita. Pada beberapa kasus, pantun juga mengandung sindiran atau pesan tersembunyi yang perlu diinterpretasikan dengan cermat.


Singkat dan Padat: Pantun memiliki sifat singkat dan padat. Meskipun terdiri dari empat baris saja, pantun mampu menyampaikan makna atau pesan yang dalam. Keberhasilan pantun terletak pada kemampuannya menyampaikan pesan dengan penuh makna dalam jumlah kata yang terbatas.


Bersifat Berbalas-balasan: Pantun sering kali dimainkan dalam bentuk permainan berbalas-balasan. Salah satu peserta akan memberikan satu bait pantun, dan peserta lain harus menjawab dengan pantun yang memiliki pola rima dan mengikuti tema yang sama. Ini mencerminkan tradisi lisan dan interaksi sosial dalam budaya di mana pantun sering dimainkan.


Menghibur dan Memancing Tawa: Pantun juga memiliki ciri hiburan dan humor. Pantun sering digunakan dalam acara-acara hiburan untuk membuat orang-orang tertawa atau sekadar memecahkan suasana. Kemampuan pantun untuk menghadirkan pesan dengan cara yang humoris adalah salah satu daya tarik utamanya.


Pantun adalah bentuk puisi lama yang masih populer hingga saat ini. Ciri-ciri utama pantun meliputi struktur dan pola rima yang khas, penggunaan bahasa kiasan, kepadatan dan kekompakan dalam penyampaian pesan, sifat berbalas-balasan, serta kemampuannya untuk menghibur dan memancing tawa. Pantun merupakan warisan budaya yang berharga dan terus hidup dalam tradisi sastra dan hiburan masyarakat Indonesia. Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Buah cempedak buah durian pergi ke pekan naik sepeda"