Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bacalah pantun berikut

Bacalah pantun berikut

1. Bacalah pantun-pantun berikut!

a. Daun pisang berpelepah

    Ditanam di sebuah taman

    Jagalah kesehatan peredaran darah

    Badan sehat terasa nyaman

b. Ke seberang sungal naik rakit

    Di seberang sungai membeli pakan

   Agar terhindar dari penyakit

    Ayo cuci tangan sebelum makan


Analisilah berdasarkan pantun-pantun tersebut!

Jumlah Suku Kata per baris...

Sajak yang digunakan...

Isi (Makna)...

Jenis Pantun...

Jumlah Baris...​


Jawaban:

Jumlah suku kata per baris pada pantun-pantun tersebut adalah sebagai berikut:


a. Daun pisang berpelepah (7 suku kata)

Ditanam di sebuah taman (7 suku kata)

Jagalah kesehatan peredaran darah (10 suku kata)

Badan sehat terasa nyaman (7 suku kata)


b. Ke seberang sungal naik rakit (8 suku kata)

Di seberang sungai membeli pakan (8 suku kata)

Agar terhindar dari penyakit (8 suku kata)

Ayo cuci tangan sebelum makan (8 suku kata)


Sajak yang digunakan dalam pantun-pantun tersebut adalah sajak empat baris dengan pola a-b-a-b. Setiap baris terdiri dari 8 suku kata, kecuali baris ketiga pada pantun a yang memiliki 10 suku kata.


Isi atau makna pantun-pantun tersebut adalah:


a. Pantun pertama mengajak untuk menjaga kesehatan peredaran darah agar tubuh terasa nyaman. Hal ini ditunjukkan dengan contoh objek daun pisang yang ditanam di taman.


b. Pantun kedua mengajak untuk mencuci tangan sebelum makan agar terhindar dari penyakit. Pantun ini juga menyebutkan tentang perjalanan menggunakan rakit ke seberang sungai untuk membeli pakan.


Jenis pantun yang digunakan adalah pantun nasihat atau pantun pendidikan. Pantun-pantun tersebut memberikan pesan-pesan yang baik terkait dengan kesehatan dan kebersihan.


Jumlah baris dalam setiap pantun adalah empat baris.



Pantun merupakan salah satu bentuk sastra lisan yang kaya akan pesona dan makna di dalamnya. Tradisi sastra ini telah melambangkan kebudayaan Indonesia sejak zaman dahulu. Dalam pantun, setiap barisnya memiliki irama yang khas dan sering kali diikuti dengan struktur yang berulang. Namun, apa sebenarnya pantun itu dan apa maknanya? Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang tradisi sastra yang tak lekang oleh waktu ini.


Secara definisi, pantun adalah rangkaian puisi pendek yang terdiri dari empat baris. Setiap barisnya memiliki jumlah suku kata yang tetap dan biasanya terdiri dari delapan atau sembilan suku kata. Pola sajak dalam pantun sering kali menggunakan pola a-b-a-b, yang berarti baris pertama dan ketiga memiliki rima yang sama, begitu pula baris kedua dan keempat. Contoh sederhana pantun yang terkenal adalah:


"Rumahku di desa

Penuh dengan bunga melati

Kicau burung pun merdu

Sejuk hati ini rasa bahagia"


Pantun bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata yang indah dan berima, tetapi juga sarat dengan makna dan pesan yang tersembunyi di dalamnya. Berikut adalah beberapa fungsi dan karakteristik penting dari pantun:


Hiburan dan Kesenangan: Pantun sering digunakan dalam situasi-situasi santai, seperti saat berkumpul bersama keluarga atau teman-teman. Dengan irama yang khas dan rima yang indah, pantun memberikan hiburan dan kesenangan dalam bentuk sastra yang sederhana.


Pendidikan dan Nasihat: Pantun sering kali berisi pesan-pesan moral, etika, dan nasihat yang berharga. Makna pantun dapat berkisar dari nasihat kehidupan sehari-hari hingga nasihat politik atau sosial. Pantun menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan mengajarkan kebijaksanaan kepada generasi muda.


Pemertahanan Tradisi: Pantun merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Dengan melibatkan diri dalam pantun, baik sebagai pendengar maupun pembuat, kita ikut mempertahankan tradisi dan kekayaan budaya leluhur. Pantun menjadi simbol identitas bangsa dan menjadi bagian penting dalam warisan budaya yang harus dilestarikan.


Esensi Kreativitas: Menciptakan pantun membutuhkan kreativitas dan imajinasi. Para pembuat pantun harus menggabungkan kata-kata dengan cerdik dan menghasilkan baris-baris yang seimbang dalam struktur dan makna. Pantun memberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan berbahasa dan berpikir kreatif.


Dalam tradisi sastra Indonesia, pantun telah menjadi bagian yang tak terpisahkan. Kehadirannya yang tak lekang oleh waktu membuktikan daya tarik dan keindahan dalam bentuk sastra yang sederhana. Pantun tidak hanya mampu menghibur dan menggugah emosi, tetapi juga mampu menyampaikan pesan-pesan penting yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.


Oleh karena itu, marilah kita jaga dan lestarikan pantun sebagai bagian dari kekayaan budaya kita. Melalui pantun, kita dapat terhubung dengan warisan nenek moyang kita, menggali makna dalam setiap baitnya, dan memperkaya budaya kita sendiri. Pantun adalah sebuah cermin yang memantulkan identitas dan kearifan bangsa.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Bacalah pantun berikut"