Suhud Sastro Kusumo
Suhud sastro kusumo - Suhud Sastro Kusumo, atau lebih dikenal sebagai S Suhud, merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ia menjadi pengibar Sang Saka Merah Putih pertama saat proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dalam peristiwa bersejarah itu, barisan pelopor yang menyiapkan tiang bendera dipimpin oleh S Suhud.
S Suhud lahir pada tahun 1920. Sejak muda, ia bergabung dalam Barisan Pelopor, yaitu suatu kelompok yang dibentuk oleh Jepang pada Agustus 1944. Barisan Pelopor ini bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Menjelang proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada 14 Agustus 1945, Suhud ditugaskan untuk menjaga keluarga Soekarno.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, S Suhud dan barisan pelopor yang dipimpinnya mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Mereka mengumpulkan kayu-kayu untuk membuat tiang bendera, dan membuat bendera Merah Putih dari kain sutra. Setelah tiang bendera selesai dibuat, Suhud dan Latief Hendraningrat, seorang anggota barisan pelopor lainnya, bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih.
Pada saat yang ditentukan, Suhud membentangkan bendera Merah Putih, yang ditarik oleh Latief Hendraningrat. Setelah bendera Merah Putih berkibar di langit, Soekarno dan Hatta kemudian membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sebagai pengibar bendera Merah Putih pertama, S Suhud menjadi salah satu tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, ia menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menduduki beberapa jabatan penting di dalamnya. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik di Indonesia.
S Suhud meninggal dunia pada tanggal 28 Juni 1989, namun jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia akan selalu diingat oleh bangsa Indonesia. Ia merupakan sosok inspiratif bagi generasi muda Indonesia, dan menjadi bukti bahwa perjuangan dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan Indonesia tidak akan pernah dilupakan.
Suhud Sastro Kusumo tidak hanya terkenal sebagai pengibar bendera Merah Putih pertama pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, namun ia juga dikenal sebagai seorang pejuang yang gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, ia turut bergabung dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan menduduki beberapa jabatan penting di dalamnya.
Pada tahun 1946, Suhud dipercayakan untuk memimpin sebuah batalyon di Divisi Siliwangi. Ia juga pernah menjadi komandan sebuah resimen, serta menjabat sebagai asisten panglima Divisi Siliwangi. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik di Indonesia, seperti Partai Nasional Indonesia (PNI).
S Suhud adalah sosok yang gigih dalam memperjuangkan keadilan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia. Ia sering kali mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak pro-rakyat, serta memperjuangkan hak-hak pekerja dan buruh. Pada tahun 1951, ia turut mendirikan Serikat Pekerja Transportasi (SPT), sebuah organisasi yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak pekerja di bidang transportasi.
Selain aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik, Suhud juga banyak memberikan sumbangsih dalam dunia sastra. Ia dikenal sebagai seorang penyair dan penulis yang produktif, dengan beberapa karya sastra yang telah dihasilkannya. Beberapa karya sastranya antara lain adalah "Senandung Laut Selatan", "Ketika Hatiku Memanggil", dan "Jalur Cahaya".
Suhud Sastro Kusumo meninggal dunia pada tanggal 28 Juni 1989, namun warisannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan hak-hak rakyat masih terus dikenang hingga saat ini. Ia adalah sosok inspiratif bagi generasi muda Indonesia, serta menjadi bukti bahwa perjuangan dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan Indonesia tidak akan pernah dilupakan. Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.
Posting Komentar untuk "Suhud Sastro Kusumo"