Marma den taberi kulup
Marma den taberi kulup - biar lebih jelas silahkan kalian semua simak yang ada di bawah ini.
Marma den taberi kulup
angulah lantiping ati
rina wengi den anedya
pandak panduking pambudi
bengkas kahardaning driya
supadya dadya utami
4. Tembang ing dhuwur kalebu tembang macapat....
a. pocung
b. mijil
c. kinanthi
d. gambuh
Jawabannya adalah c. kinanthi
Tembang yang disebutkan dalam soal di atas termasuk dalam tembang Macapat C. Kinanthi. Tembang Macapat C. Kinanthi merupakan salah satu jenis tembang dalam sastra Jawa yang memiliki pola gendingan atau irama yang terdiri dari delapan bait atau sekang, dengan setiap bait terdiri dari delapan suku kata.
Paugeran adalah pola atau susunan nada dalam tembang Jawa yang menentukan irama atau gendingan dalam tembang tersebut. Paugeran tembang pada soal di atas adalah 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i, yang sama dengan paugeran tembang Macapat C. Kinanthi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tembang yang disebutkan dalam soal di atas termasuk dalam tembang Macapat C. Kinanthi berdasarkan kesamaan paugeran yang dimiliki. Sedangkan pilihan ganda lainnya tidak benar karena memiliki paugeran yang berbeda.
Soal di atas merupakan salah satu bait ke-84 dari pupuh Kinanthi pada serat Wedhatama yang berjudul "Bengkas Kahardaning Driya". Pupuh Kinanthi sendiri terdiri dari 18 bait atau sekang dengan setiap bait terdiri dari delapan suku kata yang mengikuti pola gendingan atau irama yang sama dengan tembang pada soal di atas, yaitu 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i.
Serat Wedhatama sendiri merupakan salah satu karya sastra Jawa yang sangat terkenal dan dihargai, yang ditulis oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Sri Mangkunegara IV. Serat ini memuat 500 bait yang terdiri dari lima tembang Macapat, yaitu Pupuh Pangkur, Pupuh Sinom, Pupuh Pucung, Pupuh Gambuh, dan Pupuh Kinanthi.
Bengkas Kahardaning Driya sendiri berarti menajamkan perasaan dengan cara menghapus angkara dan hawa nafsu di dalam hati. Pupuh Kinanthi pada bait ke-84 ini menjelaskan tentang cara untuk menjadi manusia yang utama dengan menghapus sifat negatif di dalam diri dan memperkuat sifat positif. Hal ini sangat penting dalam membangun budi pekerti dan olah spiritual.
Dalam serat Wedhatama, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Sri Mangkunegara IV memberikan ajaran tentang nilai luhur yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Serat ini merupakan contoh karya sastra yang sangat penting dalam budaya Jawa karena berisi banyak nilai dan ajaran yang sangat berguna bagi pembaca dalam membangun kepribadian yang baik.
Serat Wedhatama sendiri telah menjadi sebuah karya sastra yang sangat penting dan berharga bagi budaya Jawa. Melalui karyanya ini, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Sri Mangkunegara IV berhasil menyampaikan pesan moral yang sangat kuat dalam cara yang sangat indah dan penuh makna. Serat ini mengajarkan tentang nilai-nilai seperti kesederhanaan, kejujuran, kebajikan, dan kebijaksanaan yang sangat berguna bagi pembaca dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selain itu, serat Wedhatama juga dapat dianggap sebagai sebuah karya seni yang sangat penting dalam kebudayaan Jawa. Penciptaannya mengikuti aturan-aturan yang ketat dalam pembuatan puisi Jawa, yang mencakup penggunaan tembang-tembang tertentu serta penggunaan bahasa Jawa yang khas dan indah. Hal ini menjadikan serat Wedhatama sebagai contoh karya seni sastra yang sangat indah dan penting dalam kebudayaan Jawa.
Dalam serat Wedhatama, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Sri Mangkunegara IV juga memasukkan ajaran tentang kehidupan dan kematian, serta tentang bagaimana seseorang harus mempersiapkan diri untuk menghadapi akhirat. Hal ini membuat serat Wedhatama menjadi sebuah karya sastra yang sangat penting dalam budaya Jawa karena berisi banyak nilai dan ajaran yang sangat berguna bagi pembaca dalam membangun kepribadian yang baik dan dalam mempersiapkan diri menghadapi kehidupan selanjutnya.
Dalam kesimpulannya, Soal di atas merupakan salah satu bait pada pupuh Kinanthi dalam serat Wedhatama yang dihasilkan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Sri Mangkunegara IV. Pupuh ini menjelaskan tentang bagaimana menajamkan perasaan dengan cara menghapus angkara dan hawa nafsu di dalam hati, sehingga menjadikan diri menjadi manusia yang utama. Serat Wedhatama sendiri merupakan sebuah karya sastra yang sangat penting dan berharga bagi budaya Jawa, yang berisi banyak nilai dan ajaran yang sangat berguna bagi pembaca dalam membangun kepribadian yang baik. Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.
Posting Komentar untuk "Marma den taberi kulup"