Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di suatu sekolah dasar, seorang guru sering mengawali pelajaran dengan bernyanyi, memperagakan sesuatu untuk ditiru siswanya dan sering mengajak anak keluar kelas untuk mengamati tumbuhan dan lingkungan. Setiap datang ke kelas selalu membawa sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan di kelas. Anak-anak nampak senang belajar dan hampir semua anak lolos kkm. a. Jelaskan mengapa guru menerapkan sikap seperti tersebut diatas? b. Bagaimana hubunganya dengan karakteristik anak yang tidak sesuai dengan sikap guru tersebut? C. Aspek perkembangan anak yang mana sajakah yang mungkin.terganggu dengan sikap guru tersebut? Mengapa? d. Bagaimana prinsip-prinsip pendidikan yang telah dilakukan guru tersebut?

Pertanyaan

Di suatu sekolah dasar, seorang guru sering mengawali pelajaran dengan bernyanyi, memperagakan sesuatu untuk ditiru siswanya dan sering mengajak anak keluar kelas untuk mengamati tumbuhan dan lingkungan. Setiap datang ke kelas selalu membawa sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan di kelas. Anak-anak nampak senang belajar dan hampir semua anak lolos kkm.

a. Jelaskan mengapa guru menerapkan sikap seperti tersebut diatas?

b. Bagaimana hubunganya dengan karakteristik anak yang tidak sesuai dengan sikap guru tersebut?

c. Aspek perkembangan anak yang mana sajakah yang mungkin.terganggu dengan sikap guru tersebut? Mengapa?

d. Bagaimana prinsip-prinsip pendidikan yang telah dilakukan guru tersebut?


Jawaban:

a. Guru tersebut menerapkan pendekatan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswanya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa guru tersebut menerapkan sikap seperti yang disebutkan:


Penggunaan Musik dalam Pembelajaran: Mengawali pelajaran dengan bernyanyi dapat membantu menciptakan suasana yang santai dan menyenangkan. Musik juga dapat membangkitkan minat siswa serta membantu mereka mengingat informasi dengan lebih baik.

Demonstrasi Langsung: Dengan memperagakan sesuatu untuk ditiru oleh siswa, guru memfasilitasi pemahaman konsep dengan cara visual dan praktik langsung. Hal ini dapat membantu siswa yang lebih memahami materi dengan melihat dan melakukan.

Pembelajaran Aktif: Melibatkan siswa dalam aktivitas langsung seperti mengamati tumbuhan dan lingkungan serta membawa objek ke dalam kelas untuk dijelaskan, membantu memperkuat pemahaman konsep dengan pengalaman nyata. Ini juga dapat memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.

Stimulasi Kreativitas: Mengajak siswa keluar kelas untuk mengamati lingkungan memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan observasi dan kreativitas mereka. Hal ini juga membantu siswa untuk mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.

Keterlibatan Siswa: Dengan membawa sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan di kelas, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat meningkatkan minat siswa serta memberikan mereka rasa memiliki terhadap pembelajaran.

Pembelajaran Holistik: Pendekatan yang digunakan oleh guru tersebut mencakup berbagai jenis kegiatan, seperti bernyanyi, demonstrasi, observasi, dan diskusi. Ini membantu memenuhi kebutuhan beragam siswa dan memberikan pengalaman pembelajaran yang holistik.

Dengan menerapkan pendekatan ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, memotivasi, dan menginspirasi siswa untuk belajar dengan lebih efektif, yang pada gilirannya dapat membantu hampir semua siswa untuk mencapai tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan.


b. Ketika seorang guru menerapkan pendekatan yang aktif, kreatif, dan berorientasi pada pengalaman seperti yang dijelaskan sebelumnya, beberapa karakteristik anak mungkin tidak sesuai dengan pendekatan tersebut. Beberapa karakteristik anak yang mungkin tidak sesuai dengan sikap guru tersebut termasuk:

Kurang Minat dalam Pembelajaran Aktif: Ada beberapa siswa yang mungkin kurang tertarik atau kurang responsif terhadap pembelajaran yang melibatkan aktivitas langsung seperti pengamatan atau demonstrasi. Mereka mungkin lebih suka pembelajaran yang lebih formal atau berbasis teks.

Ketidaknyamanan dalam Ekspresi Diri: Beberapa siswa mungkin merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri dalam mengekspresikan diri mereka, misalnya dengan bernyanyi atau melakukan demonstrasi di depan teman-teman mereka. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi mereka untuk terlibat sepenuhnya dalam pembelajaran.

Kesulitan dalam Pengamatan atau Praktik Langsung: Siswa dengan kesulitan dalam pemahaman visual atau motorik mungkin menghadapi tantangan dalam mengamati atau meniru apa yang diajarkan oleh guru. Hal ini dapat membuat mereka merasa frustrasi atau tidak percaya diri dalam proses pembelajaran.

Preferensi Pembelajaran yang Berbeda: Setiap siswa memiliki gaya pembelajaran yang berbeda-beda, dan beberapa mungkin lebih memilih pembelajaran yang berbasis teks atau auditif daripada pembelajaran yang melibatkan pengalaman langsung atau visual.

Gangguan Perhatian atau Hiperaktif: Siswa dengan gangguan perhatian atau hiperaktif mungkin kesulitan untuk tetap fokus atau terlibat dalam kegiatan yang memerlukan perhatian yang lama, seperti observasi atau demonstrasi.

Meskipun beberapa siswa mungkin tidak langsung sesuai dengan pendekatan yang diterapkan oleh guru, namun masih ada upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk membantu mereka terlibat dan merasa nyaman dalam pembelajaran. Ini termasuk memberikan dukungan tambahan, menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu, dan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa.


c.  Pendekatan guru yang aktif, kreatif, dan berorientasi pada pengalaman dapat mempengaruhi beberapa aspek perkembangan anak, terutama jika tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik individu mereka. Beberapa aspek perkembangan anak yang mungkin terganggu dengan sikap guru tersebut termasuk:


Perkembangan Kognitif: Siswa yang memiliki kesulitan dalam pemahaman visual atau pemrosesan informasi yang kompleks mungkin menghadapi hambatan dalam memahami konsep yang diajarkan melalui demonstrasi atau pengamatan langsung. Pendekatan yang terlalu aktif dan visual dapat membuat mereka merasa kewalahan atau frustrasi.

Perkembangan Emosional: Siswa yang memiliki kecemasan sosial atau kurangnya kepercayaan diri dalam mengekspresikan diri mereka di depan orang lain mungkin merasa terancam atau tidak nyaman dengan pendekatan guru yang mengharuskan mereka untuk bernyanyi atau melakukan demonstrasi di depan teman-teman mereka. Hal ini dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional mereka di kelas.

Perkembangan Motorik: Siswa dengan kesulitan motorik atau koordinasi mungkin merasa sulit untuk meniru gerakan atau tindakan yang ditunjukkan oleh guru. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk terlibat sepenuhnya dalam aktivitas fisik atau praktik langsung yang diminta oleh guru.

Perkembangan Sosial: Siswa yang cenderung lebih tertutup atau memiliki kesulitan dalam berinteraksi dengan teman-teman mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan pendekatan guru yang mendorong kolaborasi dan interaksi sosial. Mereka mungkin memerlukan lebih banyak waktu atau dukungan untuk merasa nyaman dalam lingkungan belajar yang sosial.

Perkembangan Bahasa: Siswa yang memiliki kesulitan dalam berbicara atau memahami instruksi verbal mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi guru atau dalam berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan komunikasi verbal, seperti bernyanyi atau diskusi kelas.

Dengan memahami potensi dampak dari pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru, penting bagi mereka untuk memperhatikan kebutuhan dan karakteristik individu siswa serta menyediakan dukungan tambahan atau penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua siswa dapat terlibat dan berkembang secara optimal dalam lingkungan belajar tersebut.


d Guru tersebut telah menerapkan beberapa prinsip-prinsip pendidikan dalam pendekatannya yang aktif dan inklusif terhadap pembelajaran. Beberapa prinsip pendidikan yang tercermin dalam praktiknya meliputi:

Prinsip Pembelajaran Aktif: Guru tersebut memberikan pengalaman langsung kepada siswa melalui kegiatan yang melibatkan pengamatan, praktik langsung, dan interaksi aktif dengan materi pelajaran. Ini membantu siswa untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan membangun pemahaman yang mendalam.

Prinsip Keterlibatan Siswa: Guru tersebut secara konsisten melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan seperti bernyanyi, demonstrasi, dan observasi. Ini menciptakan lingkungan belajar yang inklusif di mana setiap siswa merasa memiliki peran yang penting dalam pembelajaran.

Prinsip Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Dengan membawa siswa keluar kelas untuk mengamati tumbuhan dan lingkungan serta membawa objek ke dalam kelas untuk dijelaskan, guru tersebut menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman nyata siswa. Ini membantu siswa untuk mengaitkan konsep-konsep abstrak dengan situasi dunia nyata, meningkatkan pemahaman mereka.

Prinsip Pembelajaran Multisensori: Melalui penggunaan musik, demonstrasi visual, dan pengalaman langsung, guru tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui berbagai indera mereka. Pendekatan ini membantu menjangkau berbagai gaya pembelajaran siswa dan memperkuat retensi informasi.

Prinsip Pembelajaran Inklusif: Guru tersebut menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan inklusif bagi semua siswa dengan memperhatikan kebutuhan individu mereka dan menyediakan dukungan tambahan jika diperlukan. Ini mencerminkan komitmen untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip pendidikan ini, guru tersebut menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, memotivasi, dan menginspirasi siswa untuk mencapai potensi mereka secara optimal. Pendekatan yang berfokus pada keterlibatan siswa, pengalaman langsung, dan inklusivitas adalah fondasi yang kuat untuk pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan.

Posting Komentar untuk "Di suatu sekolah dasar, seorang guru sering mengawali pelajaran dengan bernyanyi, memperagakan sesuatu untuk ditiru siswanya dan sering mengajak anak keluar kelas untuk mengamati tumbuhan dan lingkungan. Setiap datang ke kelas selalu membawa sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan di kelas. Anak-anak nampak senang belajar dan hampir semua anak lolos kkm. a. Jelaskan mengapa guru menerapkan sikap seperti tersebut diatas? b. Bagaimana hubunganya dengan karakteristik anak yang tidak sesuai dengan sikap guru tersebut? C. Aspek perkembangan anak yang mana sajakah yang mungkin.terganggu dengan sikap guru tersebut? Mengapa? d. Bagaimana prinsip-prinsip pendidikan yang telah dilakukan guru tersebut?"