Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sikap progresivisme memandang segala sesuatu berdasarkan?

Filsafat pendidikan progresivisme memandang segala sesuatu berdasarkan pada ide-ide progresif dan pembaruan. Berlawanan dengan pendekatan tradisional yang menekankan pada transfer pengetahuan dari guru kepada siswa, progresivisme menekankan pada pengalaman, eksplorasi, dan pembelajaran aktif. Berikut adalah beberapa aspek dalam cara progresivisme memandang segala sesuatu:


Pentingnya Pengalaman:

Progresivisme meyakini bahwa pengalaman adalah kunci utama dalam pembelajaran. Siswa belajar dengan lebih baik melalui pengalaman langsung, eksplorasi, dan interaksi dengan lingkungan sekitar mereka. Guru dalam pendekatan progresif memfasilitasi situasi di mana siswa dapat belajar melalui percobaan dan kegiatan praktis.


Pembelajaran Berpusat pada Siswa:

Guru dalam progresivisme tidak hanya sebagai sumber pengetahuan, tetapi sebagai fasilitator pembelajaran. Mereka mendorong partisipasi aktif siswa, mendengarkan ide-ide mereka, dan merespons kebutuhan dan minat individu. Progresivisme menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa memiliki kontrol lebih besar terhadap proses pembelajaran mereka.


Pentingnya Kreativitas:

Progresivisme mendorong pengembangan kreativitas dan pemikiran kritis. Guru memotivasi siswa untuk berpikir secara mandiri, memecahkan masalah, dan mengembangkan gagasan mereka sendiri. Pendidikan dianggap sebagai sarana untuk mempersiapkan siswa tidak hanya untuk mengingat fakta, tetapi juga untuk menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata.


Belajar Melalui Kolaborasi:

Progresivisme menekankan kolaborasi dan kerja sama antara siswa. Pembelajaran dalam kelompok dan proyek bersama diterapkan untuk mengembangkan keterampilan sosial, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan bekerja sama.


Penekanan pada Pengembangan Sosial dan Emosional:

Filsafat ini mengakui pentingnya pengembangan aspek sosial dan emosional siswa. Guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajarkan materi akademis, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kemandirian.


Konteks Pembelajaran dalam Kehidupan Nyata:

Progresivisme berusaha untuk menyelaraskan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Guru menciptakan situasi di mana siswa dapat melihat relevansi dan aplikasi dari apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari mereka.


Evaluasi Formatif dan Berkelanjutan:

Guru dalam progresivisme cenderung menggunakan evaluasi formatif, yang berfokus pada pemahaman siswa selama proses pembelajaran, bukan hanya pada akhir periode evaluasi. Ini membantu guru dan siswa untuk beradaptasi dan meningkatkan pemahaman sepanjang waktu.


Pembelajaran Seumur Hidup:

Progresivisme menggagas konsep pembelajaran seumur hidup, di mana individu terus belajar dan berkembang sepanjang hidup mereka. Guru berperan sebagai pemandu dan dukungan dalam perjalanan pembelajaran sepanjang hidup siswa.


Kontekstualisasi Materi:

Guru progresivis juga berfokus pada kontekstualisasi materi pembelajaran. Mereka berusaha mengaitkan konsep-konsep abstrak dengan situasi atau konteks kehidupan nyata agar siswa dapat lebih mudah memahami dan meresapi maknanya.


Penekanan pada Pengembangan Keterampilan Abad ke-21:

Seiring dengan perkembangan zaman, guru progresivis mendorong pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan kerja sama tim. Pendidikan diarahkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan masyarakat modern.


Penilaian Holistik:

Penilaian dalam progresivisme bersifat holistik, mencakup berbagai aspek perkembangan siswa, termasuk aspek sosial, emosional, dan kreatif. Guru lebih fokus pada pemahaman mendalam siswa terhadap konsep dan kemampuan mereka dalam mengaplikasikannya, bukan sekadar menghafal fakta.


Adaptasi Kurikulum:

Guru progresivis siap untuk mengadaptasi kurikulum mereka sesuai dengan perkembangan dan perubahan kebutuhan siswa. Mereka mungkin melakukan penyesuaian untuk mencerminkan perkembangan teknologi, isu-isu global, dan tren pendidikan terkini.


Pendidikan sebagai Proses Dinamis:

Progresivisme melihat pendidikan sebagai proses dinamis yang terus berkembang. Guru dianggap sebagai fasilitator yang membantu siswa menjalani proses ini, memberikan panduan, dan mendorong refleksi terus-menerus.


Pendidikan untuk Kemerdekaan Berpikir:

Guru dalam progresivisme berupaya untuk membimbing siswa agar menjadi individu yang mandiri dalam berpikir. Mereka mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, mengeksplorasi gagasan sendiri, dan mengembangkan pandangan yang kritis terhadap dunia.


Pemberdayaan Siswa:

Guru progresivis memberdayakan siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka. Mereka mendorong partisipasi siswa dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran dan memberikan ruang bagi inisiatif dan kepemimpinan siswa.


Melalui penerapan pendekatan progresivisme, pendidikan diharapkan tidak hanya menghasilkan individu yang memiliki pengetahuan, tetapi juga individu yang mampu berpikir kritis, beradaptasi dengan perubahan, dan berkontribusi positif dalam masyarakat yang terus berkembang. Pendekatan ini membawa pendidikan ke arah yang lebih relevan, inklusif, dan menyesuaikan dengan kebutuhan kompleksitas dunia modern.

Posting Komentar untuk "Sikap progresivisme memandang segala sesuatu berdasarkan?"