Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

prio tahun ini lulus sarjana sistem informatika dari universitas ternama di amerika dengan predikatkelulusan cumlaude. disamping itu, prio pun sudah mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi,pelatihan bidang sistem informatika.selama kuliah di amerika, prio magang di perusahaan it di sana, karena kinerja prio saat magangdinilai baik oleh manajer perusahaan serta kompetensi prio di bidang tersebut. perusahaan berniatmenjadikan prio karyawan di perusahaan dan boleh memilih bekerja di amerika atau di perwakilanindonesia.prio menolak tawaran tersebut dan lebih memilih bekerja sebagai it di sekolah dengan alasandapat memajukan pendidikan serta sangat besar peluang untuk beramal berupa ilmu yangbermanfaat.hal ini membuat haris merasa aneh, mengapa orang secerdas prio lebih memilih bekerja di tempatyang penghasilannya kecil bila dibandingkan dengan bekerja di perusahaan it multinasional.analisis fenomena di atas, jawab dengan rinci pertanyaan di bawah ini.1. konflik nilai apa yang terjadi pada prio

Pertanyaan

Prio tahun ini lulus Sarjana Sistem Informatika dari Universitas ternama di amerika dengan predikat kelulusan cumlaude. Disamping itu, prio pun sudah mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi, pelatihan bidang sistem informatika.

Selama kuliah di Amerika, Prio magang di perusahaan IT di sana, Karena kinerja Prio saat magang dinilai baik oleh manajer perusahaan serta kompetensi Prio di bidang tersebut. Perusahaan berniat menjadikan Prio Karyawan di perusahaan dan boleh memilih bekerja di Amerika atau di perwakilan Indonesia.

Prio menolak tawaran tersebut dan lebih memilih bekerja sebagai IT di Sekolah dengan alasan dapat memajukan pendidikan serta sangat besar peluang untuk beramal berupa ilmu yang bermanfaat.

Hal ini membuat Haris merasa aneh, mengapa orang secerdas Prio lebih memilih bekerja di tempat yang penghasilannya kecil bila dibandingkan dengan bekerja di perusahaan IT Multinasional.

Analisis Fenomena di atas, jawab dengan rinci pertanyaan di bawah ini.

1. Konflik nilai apa yang terjadi pada Prio & Haris fenomena di atas?

2. Dua tipe nilai apa pada diri Prio yang menyebabkan lebih memilih bekerja di masyarakat?

3. Apa anggapan kerja Prio serta bagaimana implikasinya kepada sikap kerja dan perilaku kerja?



Jawaban:

1. Pada fenomena di atas, terdapat konflik nilai antara Prio dan Haris. Konflik nilai merupakan pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini atau dijunjung tinggi oleh individu atau kelompok yang berbeda. Berikut adalah analisis konflik nilai yang terjadi:


Konflik Nilai pada Prio:

Nilai Pendidikan dan Amal:


Prio menempatkan nilai tinggi pada pendidikan dan amal. Pilihannya untuk bekerja di sekolah mungkin didasarkan pada keinginan untuk berkontribusi pada pendidikan dan memberikan manfaat sosial melalui ilmu yang dimilikinya.

Prioritas Pengembangan Ilmu:


Prio mungkin memandang bahwa bekerja di sekolah memberikan kesempatan lebih besar untuk mengembangkan ilmu dan berkontribusi secara langsung pada peningkatan mutu pendidikan, dibandingkan dengan bekerja di perusahaan IT.

Persepsi Konflik Nilai pada Haris:

Orientasi pada Penghasilan dan Karir:


Haris mungkin memiliki orientasi yang lebih tinggi pada penghasilan dan karir, khususnya dalam konteks bekerja di perusahaan IT multinasional. Baginya, penghasilan yang lebih tinggi dan peluang karir di perusahaan besar mungkin menjadi prioritas utama.

Pemahaman tentang Nilai Pekerjaan di Perusahaan IT:


Haris mungkin sulit memahami mengapa Prio memilih bekerja di sekolah dengan penghasilan yang lebih kecil, karena dirinya mungkin melihat nilai lebih besar dalam pekerjaan di perusahaan IT dari segi finansial dan kemajuan karir.

Kesimpulan:

Pada intinya, konflik nilai terjadi antara prioritas Prio yang lebih fokus pada nilai pendidikan, amal, dan kontribusi sosial melalui pekerjaan di sekolah, dengan prioritas Haris yang lebih tertuju pada aspek finansial dan kemajuan karir di perusahaan IT multinasional. Ini mencerminkan perbedaan nilai dan orientasi hidup antara dua individu tersebut.


2. 


Pada diri Prio, dua tipe nilai yang mendorongnya untuk lebih memilih bekerja di masyarakat (sekolah) daripada di perusahaan IT multinasional adalah:


Nilai Pendidikan (Educational Values):


Prio menempatkan nilai tinggi pada pendidikan. Pilihan untuk bekerja di sekolah mungkin didorong oleh keinginan untuk berkontribusi pada pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan. Prio melihat nilai intrinsik dalam memberikan kontribusi pada dunia pendidikan, membagikan pengetahuannya, dan berpartisipasi dalam membentuk generasi penerus.

Nilai Sosial dan Amal (Social and Philanthropic Values):


Prio mungkin memiliki nilai-nilai sosial dan amal yang kuat. Pilihan untuk bekerja di sekolah bisa mencerminkan keinginan Prio untuk beramal dan memberikan manfaat sosial melalui ilmu yang dimilikinya. Prio mungkin percaya bahwa memberikan kontribusi langsung pada masyarakat, khususnya melalui pendidikan, memiliki dampak positif yang lebih besar daripada fokus pada keuntungan finansial semata.

Dengan menggabungkan nilai pendidikan dan nilai sosial/amal, Prio merasa bahwa bekerja di sekolah memberikan kesempatan yang lebih baik untuk memanfaatkan keahlian dan pengetahuannya secara langsung untuk kebaikan masyarakat, dibandingkan dengan bekerja di perusahaan IT yang lebih fokus pada keuntungan finansial dan proyek-proyek bisnis.


3. Anggapan kerja Prio dapat dilihat dari pilihannya untuk bekerja di sekolah daripada di perusahaan IT multinasional. Anggapan tersebut kemungkinan mencakup beberapa aspek, dan implikasinya dapat mempengaruhi sikap kerja dan perilaku kerja Prio. Berikut adalah beberapa anggapan kerja yang mungkin dimiliki Prio dan implikasinya:


Anggapan Kerja Prio:

Nilai Pendidikan Sebagai Prioritas Utama:


Prio mungkin menganggap pendidikan sebagai nilai yang sangat penting dan prioritas utama dalam hidupnya. Pendidikan dianggap sebagai alat yang kuat untuk memberikan dampak positif pada masyarakat.

Keinginan untuk Berkontribusi pada Pendidikan dan Masyarakat:


Prio mungkin meyakini bahwa pekerjaan di sekolah memberikan kesempatan terbaik untuk berkontribusi langsung pada pengembangan pendidikan dan memberikan manfaat sosial kepada masyarakat.

Kepercayaan pada Pentingnya Amal dan Pemberian Ilmu:


Prio mungkin memiliki keyakinan kuat bahwa beramal dan memberikan ilmu secara langsung kepada orang lain memiliki nilai intrinsik yang tinggi dan memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada mencari keuntungan finansial.

Implikasi terhadap Sikap Kerja dan Perilaku Kerja:

Motivasi yang Tinggi:


Prio mungkin memiliki motivasi intrinsik yang tinggi karena bekerja sesuai dengan nilai-nilai pribadinya, seperti nilai pendidikan dan amal. Motivasi yang tinggi dapat memengaruhi produktivitas dan dedikasi dalam pekerjaan.

Keterlibatan yang Lebih Besar:


Prio mungkin lebih terlibat secara emosional dan kognitif dalam pekerjaan karena melihatnya sebagai suatu bentuk kontribusi yang signifikan pada masyarakat. Keterlibatan yang lebih besar dapat menghasilkan kualitas kerja yang lebih baik.

Kepuasan Pekerjaan yang Tinggi:


Jika Prio merasa bahwa pekerjaannya sejalan dengan nilai-nilai pribadinya, ini dapat menciptakan tingkat kepuasan pekerjaan yang tinggi karena Prio merasa memberikan kontribusi yang berarti.

Sikap Positif terhadap Pekerjaan:


Prio mungkin menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaannya karena melihatnya sebagai sarana untuk mencapai tujuan-nilai yang diyakini.

Penting untuk dicatat bahwa anggapan kerja dan implikasinya dapat berbeda bagi setiap individu. Pemahaman terhadap nilai-nilai dan motivasi Prio membantu menjelaskan mengapa memilih bekerja di sekolah dianggap lebih bermakna dan memberikan kepuasan yang lebih besar.




Catatan:

Fokus Prio pada nilai pendidikan dan kontribusi sosial melalui pekerjaan di sekolah sangat berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah, khususnya dalam konteks pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dijelaskan:


Mata Pelajaran Pendidikan dan Pengajaran:


Pekerjaan Prio di sekolah kemungkinan berkaitan dengan mata pelajaran pendidikan, di mana Prio dapat memberikan kontribusi langsung dalam proses pengajaran dan pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan:


Sebagai lulusan Sistem Informatika, Prio mungkin dapat berperan dalam mengintegrasikan teknologi dalam pengajaran (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan). Prio dapat membantu meningkatkan metode pembelajaran dengan memanfaatkan keahliannya di bidang teknologi informasi.

Pelatihan dan Pengembangan Pendidik:


Prio dapat berkontribusi pada pelatihan dan pengembangan staf pengajar dalam menggunakan teknologi terbaru atau memahami konsep-konsep informatika yang relevan untuk diterapkan dalam pengajaran.

Mata Pelajaran Informatika atau Teknologi:


Sekolah mungkin menawarkan mata pelajaran terkait informatika atau teknologi, dan Prio dapat terlibat dalam mengajar atau mendukung perkembangan kurikulum di bidang tersebut.

Program Pengembangan Karakter dan Amal:


Prio, dengan nilai-nilai sosial dan amal yang tinggi, dapat terlibat dalam program-program pengembangan karakter dan kegiatan amal di sekolah. Ini dapat mencakup proyek-proyek sosial atau kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan memilih bekerja di sekolah, Prio dapat memberikan kontribusi langsung pada pendidikan, pembelajaran, dan pengembangan karakter siswa. Dengan latar belakang pendidikan dan keahlian di bidang informatika, Prio dapat membawa dampak positif pada dunia pendidikan melalui inovasi dan pengembangan teknologi.

Posting Komentar untuk "prio tahun ini lulus sarjana sistem informatika dari universitas ternama di amerika dengan predikatkelulusan cumlaude. disamping itu, prio pun sudah mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi,pelatihan bidang sistem informatika.selama kuliah di amerika, prio magang di perusahaan it di sana, karena kinerja prio saat magangdinilai baik oleh manajer perusahaan serta kompetensi prio di bidang tersebut. perusahaan berniatmenjadikan prio karyawan di perusahaan dan boleh memilih bekerja di amerika atau di perwakilanindonesia.prio menolak tawaran tersebut dan lebih memilih bekerja sebagai it di sekolah dengan alasandapat memajukan pendidikan serta sangat besar peluang untuk beramal berupa ilmu yangbermanfaat.hal ini membuat haris merasa aneh, mengapa orang secerdas prio lebih memilih bekerja di tempatyang penghasilannya kecil bila dibandingkan dengan bekerja di perusahaan it multinasional.analisis fenomena di atas, jawab dengan rinci pertanyaan di bawah ini.1. konflik nilai apa yang terjadi pada prio"