Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Uraikan mengenai keadaan masyarakat prancis sebelum terjadinya revolusi pada 14 juli 1789

Uraikan mengenai keadaan masyarakat prancis sebelum terjadinya revolusi pada 14 juli 1789

Jawaban:


Keadaan masyarakat Prancis sebelum terjadinya Revolusi Prancis pada tanggal 14 Juli 1789 sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Beberapa poin utama yang perlu diperhatikan adalah:

Sistem Feodal: Prancis pada saat itu masih merupakan negara monarki absolut dengan struktur sosial yang didasarkan pada sistem feodal. Masyarakat dibagi menjadi tiga kelas utama: bangsawan, rohaniwan, dan rakyat biasa. Kehidupan rakyat biasa umumnya penuh penderitaan, sementara bangsawan dan rohaniwan menikmati hak istimewa dan kekayaan yang besar.

Ketidaksetaraan Pajak: Salah satu masalah utama adalah ketidaksetaraan dalam sistem pajak. Bangsawan dan rohaniwan seringkali dibebankan pajak yang lebih rendah atau bahkan bebas pajak, sedangkan rakyat biasa harus membayar pajak yang berat. Ini menciptakan ketidakpuasan dan kebencian terhadap elit.

Krisis Keuangan: Keuangan negara Prancis berada dalam krisis pada saat itu. Prancis telah mengalami perang berbiaya tinggi, terutama dalam Perang Kemerdekaan Amerika, yang menyebabkan defisit anggaran yang besar. Upaya-upaya reformasi pajak untuk mengatasi krisis ini sering kali gagal akibat perlawanan bangsawan dan rohaniwan.

Kelaparan dan Krisis Pangan: Pada akhir abad ke-18, Prancis mengalami berbagai tahun kekurangan panen yang menyebabkan kelaparan dan kenaikan harga makanan. Hal ini mempengaruhi rakyat biasa yang sudah menderita akibat pajak yang berat.

Pemikiran Pencerahan: Pemikiran Pencerahan yang mendorong gagasan tentang hak asasi manusia, kesetaraan, dan kebebasan, semakin banyak menyebar di Prancis. Para filosof Pencerahan seperti Voltaire, Rousseau, dan Montesquieu mempengaruhi pemikiran politik dan sosial masyarakat Prancis.

Ketidakpuasan Sosial: Ketidakpuasan sosial semakin merajalela di seluruh lapisan masyarakat, terutama di kalangan rakyat biasa yang merasa tertindas dan terpinggirkan oleh sistem feodal yang ada. Terjadilah pergerakan protes dan unjuk rasa yang semakin intens.

Semua faktor ini, bersama dengan peristiwa-peristiwa seperti pengucilan raja (Louis XVI) dan pemanggilan Estates-General pada tahun 1789, membentuk latar belakang Revolusi Prancis. Pada tanggal 14 Juli 1789, rakyat Prancis merayakan penaklukan Bastille, sebuah penjara simbolik yang melambangkan tirani dan kekuasaan absolut. Ini adalah puncak dari ketidakpuasan masyarakat Prancis yang meledak menjadi revolusi yang mengubah wajah Prancis dan sejarah Eropa secara keseluruhan. Revolusi Prancis mengarah pada penghapusan monarki, terbentuknya Republik Prancis, dan perubahan mendalam dalam tatanan sosial dan politik Prancis.

Setelah terjadinya Revolusi Prancis pada tanggal 14 Juli 1789, berbagai peristiwa penting mengikuti perkembangan sejarah Prancis yang penuh gejolak. Berikut adalah beberapa tahapan utama dalam perjalanan Revolusi Prancis:

Konstitusi 1791: Pada tahun 1791, Konstitusi Prancis baru diterima, yang mengakhiri monarki absolut dan mendirikan Monarki Konstitusional. Raja Louis XVI tetap berkuasa, tetapi dengan kekuasaan yang lebih terbatas. Konstitusi ini juga menciptakan Majelis Legislatif yang dipilih oleh rakyat.

Teror dan Pembersihan (1793-1794): Fase berikutnya adalah Teror Prancis, yang dipimpin oleh Maximilien Robespierre dan Jakobin. Teror ini melibatkan pengadilan massa, eksekusi publik, dan represi terhadap para lawan politik. Ratu Marie Antoinette dan Raja Louis XVI sendiri dieksekusi dengan guillotine.

Republik Pertama (1792-1804): Pada tahun 1792, Republik Prancis pertama diumumkan setelah penggulingan raja. Revolusi Prancis semakin radikal dan diikuti oleh serangkaian perubahan sosial, termasuk penghapusan monarki dan pengenalan kalender Republik yang baru.

Kekuasaan Napoleon Bonaparte (1799-1814): Revolusi Prancis mencapai puncaknya dengan kenaikan Napoleon Bonaparte, seorang jenderal yang mengambil alih kekuasaan melalui kudeta. Ia kemudian mengukuhkan dirinya sebagai Kaisar Prancis Napoleon I pada tahun 1804. Pemerintahan Napoleon menciptakan Kekaisaran Prancis dan berusaha menyebarluaskan ide-ide Revolusi Prancis di seluruh Eropa melalui perang.

Restorasi Monarki (1814-1830): Setelah kejatuhan Napoleon pada tahun 1814, monarki dipulihkan dengan Kekaisaran Prancis yang berakhir. Raja Louis XVIII, yang merupakan saudara Louis XVI, kembali berkuasa. Namun, perubahan sosial dan politik yang dihasilkan dari Revolusi Prancis telah merubah Prancis secara permanen.

Monarki Juli (1830-1848): Periode ini ditandai oleh naik turunnya berbagai pemerintahan monarki dan Republik. Revolusi Juli 1830 menggulingkan Raja Charles X dan membawa Louis-Philippe ke tahta, yang dikenal sebagai "Raja Warga". Monarki Juli berlangsung hingga Revolusi 1848.

Revolusi 1848: Revolusi 1848 di Prancis mengarah pada pengunduran diri Raja Louis-Philippe dan pendirian Republik Kedua. Namun, stabilitas politik tetap rapuh, dan Prancis mengalami periode ketidakstabilan politik hingga Napoleon III memegang kekuasaan sebagai Kaisar Prancis pada tahun 1852.

Revolusi Prancis memiliki dampak yang mendalam dan merambah di seluruh Eropa dan dunia. Ia menjadi inspirasi bagi gerakan revolusioner dan perubahan sosial di banyak negara. Konsep-konsep seperti hak asasi manusia, kesetaraan, dan kebebasan yang muncul selama Revolusi Prancis tetap relevan dalam sejarah modern dan menjadi landasan bagi perkembangan demokrasi dan hak-hak individu.

Posting Komentar untuk "Uraikan mengenai keadaan masyarakat prancis sebelum terjadinya revolusi pada 14 juli 1789"