Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

semenjak revolusi hijau para petani di indonesia menggunakan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk untuk meningkatkan produksi pertanian tetapi dampak buruknya adalah pencemaran tanah yang menjadikan tanah tidak menjadi subur dan produktif solusi dari hal tersebut adalah

Pertanyaan

Semenjak revolusi hijau para petani di Indonesia menggunakan bahan kimia seperti pestisida dan Pupuk untuk meningkatkan produksi pertanian tetapi dampak buruknya adalah pencemaran tanah yang menjadikan tanah tidak menjadi subur dan produktif solusi dari hal tersebut adalah....
A. memecah zat racun dalam tanah
B. mencegah racun dalam tanah
C. mendegrasi zat pencemar
D. mendegrasi zat racun​


Jawaban yang tepat adalah D. mendegrasi zat racun​

Mendegradasi zat racun merupakan proses di mana zat-zat berbahaya atau racun yang ada dalam tanah dipecah atau diubah menjadi bentuk yang kurang berbahaya atau bahkan tidak berbahaya sama sekali. Dalam konteks pertanian, ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi dampak pencemaran tanah akibat penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk secara berlebihan.

Beberapa metode yang dapat diterapkan untuk mendegradasi zat racun dalam tanah melibatkan proses biologis, fisik, atau kimia. Berikut beberapa contoh:

Bioremediasi: Menggunakan mikroorganisme seperti bakteri atau fungi yang dapat memecah atau mengubah zat racun menjadi senyawa yang lebih aman. Misalnya, bakteri tertentu dapat menguraikan pestisida atau senyawa kimia berbahaya dalam tanah.

Fitorremediasi: Menggunakan tanaman tertentu yang memiliki kemampuan untuk menyerap atau mengakumulasi zat-zat berbahaya dari tanah ke dalam jaringan mereka. Tanaman ini kemudian dapat diambil atau dihilangkan, membawa bersama mereka sejumlah zat racun.

Proses kimia: Beberapa senyawa kimia dapat diubah menjadi bentuk yang kurang berbahaya melalui proses kimia tertentu. Ini bisa melibatkan penambahan bahan kimia lain yang bereaksi dengan zat racun atau menggunakan proses oksidasi.

Pertanian organik: Mengadopsi praktik pertanian organik yang mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan kimia sintetis dapat membantu mencegah akumulasi zat-zat berbahaya dalam tanah.

Pilihan D, "mendegrasi zat racun", mencerminkan upaya untuk mengurangi dampak buruk bahan kimia dalam tanah dengan cara mengubahnya menjadi bentuk yang kurang berbahaya melalui proses degradasi atau penguraian.

Selain mendegradasi zat racun, langkah-langkah lain yang dapat diambil untuk mengatasi dampak pencemaran tanah akibat penggunaan bahan kimia pertanian adalah:

Penerapan Praktik Pertanian Berkelanjutan: Menggunakan praktik pertanian yang berkelanjutan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pestisida dan pupuk kimia. Ini mencakup rotasi tanaman, intercropping, dan pengelolaan sisa tanaman yang dapat meningkatkan kesuburan tanah secara alami.

Penggunaan Pupuk Organik: Menggantikan pupuk kimia dengan pupuk organik dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi risiko pencemaran. Pupuk organik dapat berasal dari kompos, pupuk hijau, atau bahan organik lainnya yang dapat memperbaiki struktur tanah.

Pengelolaan Limbah Pertanian: Pengelolaan limbah pertanian yang baik dapat membantu mengurangi pencemaran tanah. Misalnya, mengelola limbah pertanian seperti sisa tanaman dan puing-puing pertanian dengan benar dapat mencegah penumpukan bahan kimia berbahaya.

Pendekatan Agroekologi: Memanfaatkan prinsip-prinsip agroekologi, yang menekankan interaksi yang seimbang antara tanaman, hewan, dan lingkungan. Pendekatan ini mencakup diversifikasi agroekosistem, penggunaan sumber daya alami, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Pendidikan Petani: Meningkatkan pemahaman petani tentang dampak penggunaan bahan kimia pertanian dan mendorong adopsi praktik-praktik berkelanjutan dapat menjadi langkah kunci dalam mengurangi pencemaran tanah.

Monitoring dan Pengawasan Lingkungan: Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap kualitas tanah dan air dapat membantu mengidentifikasi perubahan yang terjadi akibat praktik pertanian. Dengan memantau secara teratur, dapat diambil tindakan korektif jika ditemukan tanda-tanda pencemaran.

Kombinasi dari langkah-langkah ini dapat membantu menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan, mengurangi pencemaran tanah, dan memperbaiki kesuburan tanah untuk jangka panjang.


Posting Komentar untuk "semenjak revolusi hijau para petani di indonesia menggunakan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk untuk meningkatkan produksi pertanian tetapi dampak buruknya adalah pencemaran tanah yang menjadikan tanah tidak menjadi subur dan produktif solusi dari hal tersebut adalah"