Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PT. Kim memiliki konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan. General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di PT. Kim tersebut. Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut. Dari pihak HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang dihasilkan, itulah yang menjadi bahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan dikabulkan atau tidak. Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta. jenis negosiasi apa yang digunakan PT. Kim untuk menyelesaikan kasus tersebut? Jelaskan!

Pertanyaan

PT. Kim memiliki konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan. General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di PT. Kim tersebut. Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut. Dari pihak HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang dihasilkan, itulah yang menjadi bahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan dikabulkan atau tidak. Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta.

jenis negosiasi apa yang digunakan PT. Kim untuk menyelesaikan kasus tersebut? Jelaskan!


Jawaban:

PT. Kim menggunakan jenis negosiasi yang disebut sebagai "Integrative Negotiation" atau juga dikenal sebagai "Win-Win Negotiation." Dalam jenis negosiasi ini, pihak yang terlibat berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan memuaskan kedua belah pihak. Tujuannya adalah untuk menemukan solusi yang memenuhi kepentingan dan kebutuhan masing-masing pihak, sehingga konflik dapat diselesaikan secara adil dan harmonis.


Dalam kasus ini, perusahaan dan serikat buruh berusaha untuk menemukan solusi yang dapat memuaskan baik pihak karyawan maupun perusahaan. Meskipun awalnya terdapat ketidaksepakatan mengenai kenaikan gaji yang diminta oleh karyawan, perusahaan akhirnya memutuskan untuk memberikan kenaikan gaji sebesar 2,8 juta rupiah, yang lebih tinggi daripada tawaran awal perusahaan (2 juta rupiah) tetapi lebih rendah daripada yang diminta oleh karyawan (3 juta rupiah).


Keputusan ini mencerminkan semangat kerjasama antara kedua belah pihak, di mana keduanya harus mengorbankan sebagian dari tuntutan awal mereka untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Integrative negotiation adalah pendekatan yang umumnya dianggap lebih baik dalam menciptakan hubungan jangka panjang dan membangun kepercayaan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.


Dalam proses integrative negotiation, pihak perusahaan telah mengambil inisiatif untuk memahami kekhawatiran dan kebutuhan para karyawan, yang diwakili oleh serikat buruh. Melalui briefing dan negosiasi, mereka berusaha mencapai solusi yang dapat memuaskan kedua belah pihak tanpa merugikan salah satu pihak secara signifikan.


Penting untuk dicatat bahwa hasil akhir dari negosiasi ini, yaitu kenaikan gaji sebesar 2,8 juta rupiah, mencerminkan kompromi di mana kedua belah pihak memberikan dan menerima. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan bersedia mendengarkan dan mempertimbangkan tuntutan karyawan, sambil tetap memperhatikan keberlanjutan operasional dan kesehatan finansial perusahaan.


Integrative negotiation juga mempromosikan pemahaman bersama dan menciptakan kesepakatan yang memperhitungkan kepentingan jangka panjang kedua belah pihak. Dalam konteks ini, perusahaan mengakui kebutuhan karyawan untuk kenaikan gaji, sementara karyawan menyadari tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam hal kinerja dan produktivitas.


Dengan demikian, integrative negotiation tidak hanya menyelesaikan konflik secara langsung tetapi juga menciptakan dasar untuk kerjasama yang lebih baik di masa depan antara perusahaan dan karyawan. Ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif, di mana kedua belah pihak merasa dihargai dan didengar.


Setelah kesepakatan dicapai melalui integrative negotiation, langkah selanjutnya yang perlu diambil oleh PT. Kim adalah memastikan implementasi dan pemantauan keputusan yang telah diambil. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:


Komunikasi Efektif:

Pastikan bahwa keputusan mengenai kenaikan gaji sebesar 2,8 juta rupiah disampaikan secara jelas kepada seluruh karyawan. Sertakan penjelasan mengenai alasan di balik keputusan tersebut, seperti pertimbangan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Komunikasi yang transparan dapat membantu meminimalkan ketidakpastian dan ketegangan di antara karyawan.


Pemantauan dan Evaluasi:

Tetap berkomunikasi dengan para karyawan dan serikat buruh untuk memantau dampak dari kenaikan gaji tersebut. Pemantauan ini dapat mencakup evaluasi terhadap produktivitas, kepuasan karyawan, dan kesejahteraan finansial perusahaan. Dengan mengumpulkan data dan umpan balik, perusahaan dapat membuat penyesuaian jika diperlukan di masa depan.


Pembangunan Hubungan Jangka Panjang:

Selanjutnya, perusahaan dan serikat buruh perlu bekerja sama untuk membangun hubungan yang kuat dan berkelanjutan. Memahami kebutuhan dan kekhawatiran masing-masing pihak serta mencari solusi bersama untuk meningkatkan kondisi kerja dapat membantu mencegah konflik serupa di masa depan.


Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:

Agar karyawan dapat meningkatkan kinerja mereka, perusahaan dapat menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan. Ini tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperkuat hubungan antara perusahaan dan karyawan.


Mekanisme Penyelesaian Sengketa:

Implementasikan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul di masa depan. Memiliki saluran komunikasi terbuka dan mekanisme penyelesaian konflik dapat membantu mencegah eskalasi ketegangan.


Dengan mengambil langkah-langkah ini, PT. Kim dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih stabil dan produktif setelah menyelesaikan konflik dengan serikat buruh melalui integrative negotiation.


Posting Komentar untuk "PT. Kim memiliki konflik antara serikat buruh dengan para manajer perusahaan. Para buruh menjalankan aksi mogok kerja dan demonstrasi untuk menuntut para manajer perusahaan untuk meningkatkan gaji karyawan. General Manager segera melakukan breafing dengan para manajer untuk membahas tentang konflik yang sedang terjadi didalam perusahaannya. Dari hasil breafing tersebut menghasilkan keputusan untuk memanggil perwakilan dari buruh untuk melakukan negosiasi dengan para manajer untuk menyelesaikan konflik yang sedang terjadi di PT. Kim tersebut. Aksi mogok kerja dan demonstrasi karyawan ini dipengaruhi oleh tingkat upah yang sangat minimum setiap bulannya. Karyawan menuntut kenaikan gaji dari 2 juta rupiah perbulan, meminta kenaikan gaji sebesar 3 juta rupiah perbulan. Tetapi dari pihak perusahaan belum menyetujui untuk kenaikan gaji tersebut. Dari pihak HRD menyatakan bahwa kurangnya kinerja buruh saat ini yang mengakibatkan menurunnya produk yang dihasilkan, itulah yang menjadi bahan pertimbangan apakah permintaan buruh akan dikabulkan atau tidak. Setelah pihak perusahaan telah mempertimbangkan semuanya, maka pihak perusahaanpun memutuskan untuk mengambil jalan tengahnya yaitu gaji jadi dinaikkan sebesar 2,8 juta. jenis negosiasi apa yang digunakan PT. Kim untuk menyelesaikan kasus tersebut? Jelaskan!"