Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pt. Jaya karya menggunakan kombinasi dari sistem biaya proses dan sistem biaya pesanan yang dikenal dengan operations costing. Jelaskan mengenai hal tersebut dan berikan contoh!

Pertanyaan

Pt. Jaya karya menggunakan kombinasi dari sistem biaya proses dan sistem biaya pesanan yang dikenal dengan operations costing. Jelaskan mengenai hal tersebut dan berikan contoh!

Jawaban:

Operational costing, juga dikenal sebagai sistem biaya operasional atau hybrid costing system, adalah metode penghitungan biaya yang menggabungkan elemen-elemen dari sistem biaya proses dan sistem biaya pesanan. Sistem ini umumnya diterapkan dalam lingkungan manufaktur di mana produk yang dihasilkan memiliki ciri-ciri campuran antara produksi berkelanjutan (mass production) dan produksi berdasarkan pesanan khusus.

Berikut adalah penjelasan mengenai kombinasi sistem biaya proses dan biaya pesanan dalam konteks PT. Jaya Karya:

Sistem Biaya Proses:

Pada tahap awal produksi, diidentifikasi sejumlah langkah atau proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk.
Biaya overhead umumnya diakumulasi untuk setiap proses, dan biaya langsung (seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung) diatribusikan ke proses-proses tersebut.
Contoh biaya overhead proses meliputi biaya penyusutan peralatan produksi, biaya listrik pabrik, dan gaji supervisor produksi.

Sistem Biaya Pesanan:

Ketika pesanan khusus diterima, biaya tambahan yang terkait dengan pemrosesan pesanan tersebut diidentifikasi dan diakumulasi secara terpisah.
Biaya-biaya ini melibatkan pekerjaan khusus, perubahan desain, atau penggunaan bahan baku dan sumber daya lain yang tidak biasa.
Contoh biaya pesanan melibatkan biaya desain produk khusus untuk klien tertentu atau biaya penyesuaian mesin untuk memenuhi spesifikasi pesanan.

Kombinasi Sistem:

PT. Jaya Karya menggunakan kombinasi kedua sistem ini untuk mengakomodasi karakteristik produksi mereka yang mencakup produksi berkelanjutan (mass production) untuk produk standar dan pesanan khusus yang membutuhkan penyesuaian.
Biaya overhead proses diatribusikan ke produk massal, sementara biaya tambahan yang terkait dengan pesanan khusus diidentifikasi dan dialokasikan secara terpisah.

Contoh:
PT. Jaya Karya, sebuah perusahaan yang memproduksi furnitur, mungkin memiliki lini produksi untuk menghasilkan furnitur standar yang dipasarkan secara massal. Namun, mereka juga menerima pesanan khusus untuk furnitur dengan desain khusus atau spesifikasi tertentu. Biaya overhead proses akan terkait dengan produksi massal, sedangkan biaya pesanan akan mencakup biaya tambahan yang terkait dengan pesanan khusus, seperti desain khusus atau perubahan pada mesin produksi. Dengan demikian, PT. Jaya Karya dapat menggunakan sistem operasional costing untuk mengelola biaya produksi mereka dengan lebih efektif.

Dalam penerapan sistem operasional costing, PT. Jaya Karya akan melakukan langkah-langkah berikut:

Identifikasi Proses dan Pesanan:

Identifikasi proses-proses dalam produksi massal furnitur standar.
Saat menerima pesanan khusus, identifikasi kebutuhan tambahan atau perubahan yang perlu dilakukan dalam proses produksi.

Akumulasi Biaya Overhead Proses:

Akumulasi biaya overhead proses seperti biaya penyusutan mesin produksi, biaya listrik, dan gaji supervisor untuk produksi massal.
Dalam sistem ini, biaya overhead proses kemungkinan akan diatribusikan berdasarkan parameter seperti jam mesin atau jumlah unit produksi.

Identifikasi dan Akumulasi Biaya Pesanan:

Identifikasi biaya tambahan yang terkait dengan pesanan khusus, seperti biaya desain khusus atau biaya penyesuaian mesin.
Akumulasi biaya ini secara terpisah untuk setiap pesanan khusus.

Alokasi Biaya ke Produk:

Biaya overhead proses dialokasikan ke produk massal berdasarkan metode yang sesuai, seperti tarif overhead per jam mesin atau tarif overhead per unit.
Biaya pesanan dialokasikan sepenuhnya ke produk khusus yang terkait dengan pesanan tersebut.

Penghitungan Total Biaya Produksi:

Total biaya produksi untuk produk massal adalah hasil dari biaya langsung dan biaya overhead proses yang dialokasikan.
Total biaya produksi untuk pesanan khusus adalah hasil dari biaya langsung dan biaya pesanan yang dialokasikan.

Penentuan Harga Jual:

Setelah menghitung total biaya produksi, PT. Jaya Karya dapat menentukan harga jual yang mencakup biaya produksi dan memberikan keuntungan yang diinginkan.
Dengan menggabungkan sistem biaya proses dan biaya pesanan, PT. Jaya Karya dapat mengelola biaya produksi secara efisien, karena mereka dapat membedakan antara biaya produksi massal dan biaya produksi pesanan khusus. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan strategi harga dan manajemen biaya sesuai dengan karakteristik produk yang beragam yang mereka hasilkan.

Posting Komentar untuk "Pt. Jaya karya menggunakan kombinasi dari sistem biaya proses dan sistem biaya pesanan yang dikenal dengan operations costing. Jelaskan mengenai hal tersebut dan berikan contoh!"