Perhatikan paparan berikut! Arus informasi saat ini bagaikan hujan deras yang turun ke bumi. Banyaknya informasi yang lalu lalang dimasyarakat akan membuat pembaca pusing sekaligus bingung dalam menentukan informasi yang valid dan informasi yang tidak valid. Mengasah daya kritis, serta selektif dalam memilih sumber informasi menjadi tips yang bisa dilakukan dalam membendung arus informasi yang deras seperti hujan. Paparan bahasan tersebut menggunakan teknik pengembangan?
Perhatikan paparan berikut!
Arus informasi saat ini bagaikan hujan deras yang turun ke bumi.
Banyaknya informasi yang lalu lalang dimasyarakat akan membuat pembaca pusing sekaligus bingung dalam menentukan informasi yang valid dan informasi yang tidak valid.
Mengasah daya kritis, serta selektif dalam memilih sumber informasi menjadi tips yang bisa dilakukan dalam membendung arus informasi yang deras seperti hujan.
Paparan bahasan tersebut menggunakan teknik pengembangan?
Jawaban:
Paparan tersebut menggunakan teknik pengembangan yang disebut perumpamaan atau metafora. Perumpamaan atau metafora adalah gaya bahasa yang menggambarkan suatu ide atau konsep dengan membandingkannya dengan hal lain yang mungkin tidak memiliki hubungan langsung dengannya. Dalam hal ini, perumpamaan hujan deras digunakan untuk menggambarkan arus informasi yang begitu besar dan intens.
Dengan menyamakan arus informasi dengan hujan deras, penulis ingin menyampaikan gambaran bahwa informasi saat ini begitu melimpah dan terus menerus turun ke masyarakat, mirip dengan bagaimana hujan deras turun ke bumi tanpa henti. Selanjutnya, penulis menyampaikan bahwa banyaknya informasi tersebut dapat membuat pembaca merasa pusing dan bingung, menekankan pada tantangan dalam mengelola dan memahami banyaknya informasi yang tersedia.
Selain itu, penulis juga memberikan saran atau tips untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu mengasah daya kritis dan menjadi selektif dalam memilih sumber informasi. Perumpamaan ini memberikan gambaran yang kuat dan mudah dipahami tentang kompleksitas situasi arus informasi saat ini, sehingga membantu dalam menyampaikan pesan atau ide penulis kepada pembaca.
Paparan tersebut juga menggunakan teknik pengembangan berupa analogi. Analogi adalah suatu bentuk perbandingan yang dilakukan untuk menjelaskan suatu konsep atau ide dengan membandingkannya dengan situasi atau hal lain yang mungkin lebih dikenal atau dapat dipahami oleh pembaca.
Dalam hal ini, penulis menggunakan analogi hujan deras untuk menyampaikan kesan tentang banyaknya informasi yang "turun" atau mengalir ke masyarakat. Analogi ini membantu membentuk gambaran visual dan emosional tentang seberapa intens dan melimpahnya arus informasi di lingkungan kita.
Selain itu, penekanan pada "pembaca yang pusing dan bingung" memberikan dimensi emosional yang lebih dalam, membuat pembaca dapat merasakan dampak yang mungkin dialami oleh banyak orang dalam menghadapi arus informasi yang terus meningkat.
Pemberian tips atau saran, yaitu mengasah daya kritis dan menjadi selektif dalam memilih sumber informasi, merupakan bentuk pemecahan masalah atau solusi dalam konteks permasalahan yang dijelaskan. Dengan demikian, penulis tidak hanya menyajikan gambaran situasi, tetapi juga memberikan arah atau panduan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh pembaca.
Paparan tersebut juga menggunakan teknik pengembangan berupa kontrast atau antitesis. Kontrast atau antitesis melibatkan penghadiran ide atau konsep yang berlawanan untuk menyoroti perbedaan di antara keduanya. Dalam paparan ini, kontrast muncul antara arus informasi yang deras seperti hujan dengan kemampuan pembaca untuk menyaring informasi yang valid dan tidak valid.
Meskipun arus informasi disamakan dengan hujan deras yang begitu melimpah, pembaca diajak untuk membedakan antara informasi yang bermanfaat (valid) dan yang tidak. Dengan kata lain, kontrast ini menekankan pentingnya daya kritis dan kehati-hatian dalam mengonsumsi informasi di tengah hujan informasi yang terus-menerus.
Penggunaan kontrast memperkuat pesan bahwa meskipun arus informasi begitu besar dan cepat, pembaca memiliki peran aktif dalam menentukan kebenaran dan relevansi informasi yang mereka terima. Ini menciptakan kesadaran akan tanggung jawab individual dalam mengelola arus informasi, serta menekankan betapa pentingnya selektivitas dan kecerdasan dalam menyikapi informasi yang datang begitu deras.
Paparan tersebut juga dapat menggunakan teknik pengembangan berupa retorika. Retorika adalah seni atau ilmu dalam menggunakan kata-kata dengan efektif untuk memengaruhi atau membujuk pembaca atau pendengar. Dalam paparan tersebut, retorika dapat terlihat dalam penggunaan kata-kata yang kuat dan menggugah perasaan, seperti "arus informasi seperti hujan deras," yang menciptakan gambaran dramatis dan intens.
Selain itu, penyampaian pesan tentang mengasah daya kritis dan selektif dalam memilih sumber informasi dapat dianggap sebagai strategi retorika untuk membujuk pembaca untuk mengadopsi sikap yang diusulkan oleh penulis. Penekanan pada pentingnya daya kritis dan kehati-hatian dihadapkan pada gambaran hujan informasi yang deras dapat memotivasi pembaca untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi informasi serta mengembangkan kemampuan analisis kritis.
Dengan demikian, retorika membantu memperkuat pesan penulis dan menciptakan dampak yang lebih besar pada pembaca. Penggunaan kata-kata yang tepat dan gaya penulisan yang persuasif dapat meningkatkan daya tarik dan efektivitas komunikasi dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Posting Komentar untuk "Perhatikan paparan berikut! Arus informasi saat ini bagaikan hujan deras yang turun ke bumi. Banyaknya informasi yang lalu lalang dimasyarakat akan membuat pembaca pusing sekaligus bingung dalam menentukan informasi yang valid dan informasi yang tidak valid. Mengasah daya kritis, serta selektif dalam memilih sumber informasi menjadi tips yang bisa dilakukan dalam membendung arus informasi yang deras seperti hujan. Paparan bahasan tersebut menggunakan teknik pengembangan?"