Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendekatan klasik seperti teori ilmiah manajemen dan pendekatan modern seperti teori kontingensi melibatkan perbedaan dalam pandangan mereka tentang pengelolaan organisasi. Berikan Analisa Anda mengenai perbedaan utama antara pendekatan klasik (teori ilmiah manajemen) dan pendekatan modern (teori kontingensi).

Pertanyaan

Pendekatan klasik seperti teori ilmiah manajemen dan pendekatan modern seperti teori kontingensi melibatkan perbedaan dalam pandangan mereka tentang pengelolaan organisasi.

Berikan Analisa Anda mengenai perbedaan utama antara pendekatan klasik (teori ilmiah manajemen) dan pendekatan modern (teori kontingensi).


Jawaban:

Pendekatan klasik dan pendekatan modern dalam manajemen memiliki perbedaan mendasar dalam cara mereka memahami dan mendekati pengelolaan organisasi. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara pendekatan klasik (teori ilmiah manajemen) dan pendekatan modern (teori kontingensi):

Pendekatan Klasik (Teori Ilmiah Manajemen):
Universalitas Prinsip Manajemen:
Klasik: Pendekatan ini cenderung berfokus pada prinsip-prinsip manajemen yang bersifat universal dan dapat diterapkan di berbagai organisasi tanpa memperhatikan perbedaan konteks.

Pemisahan Antara Pemikiran dan Pekerjaan:
Klasik: Ada pemisahan yang jelas antara pemikiran manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) dan pekerjaan fisik. Manajemen dianggap sebagai aktivitas intelektual yang terpisah dari pekerjaan fisik.

Pemusatan pada Tugas dan Struktur:
Klasik: Fokus utamanya adalah pada desain tugas yang efisien dan struktur organisasi yang hierarkis. Manajer diharapkan untuk merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaan secara rinci.

Ketidakberubahannya Lingkungan:
Klasik: Melibatkan asumsi bahwa lingkungan organisasi relatif stabil dan dapat diprediksi. Solusi yang diterapkan di masa lalu dianggap relevan dalam konteks saat ini.


Pendekatan Modern (Teori Kontingensi):
Ketergantungan Konteks:
Kontingensi: Pendekatan ini menekankan bahwa tidak ada pendekatan manajemen yang universal. Efektivitas suatu tindakan atau struktur organisasi tergantung pada konteks spesifik di mana mereka diimplementasikan.

Fleksibilitas dan Adaptabilitas:
Kontingensi: Organisasi harus bersifat fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Solusi yang efektif dapat bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan yang berubah.

Pentingnya Variabel Eksternal:
Kontingensi: Faktor-faktor eksternal seperti teknologi, budaya, dan kondisi pasar dianggap kritis dalam menentukan strategi dan struktur organisasi yang efektif.

Relevansi Kontinu:
Kontingensi: Menekankan pada evaluasi terus-menerus terhadap kesesuaian dan efektivitas tindakan manajerial dalam menghadapi perubahan lingkungan dan kondisi organisasi.

Desentralisasi dan Fleksibilitas Struktural:
Kontingensi: Struktur organisasi yang lebih desentralisasi dan fleksibel dianggap lebih sesuai untuk mengatasi perubahan yang cepat dalam lingkungan.


Implikasi Manajerial:
Pendekatan Klasik:
Rencana Tugas yang Rinci: Manajer cenderung merencanakan tugas dan pekerjaan secara rinci untuk meningkatkan efisiensi.
Hierarki yang Jelas: Struktur hierarkis yang jelas dan tata kelola yang ketat mungkin lebih umum diterapkan.
Standardisasi Proses: Proses dan prosedur standar sering diimplementasikan untuk mencapai konsistensi.

Pendekatan Modern (Kontingensi):
Analisis Kontekstual: Manajer harus mampu menganalisis konteks dan menyesuaikan tindakan mereka sesuai dengan kebutuhan lingkungan.
Fleksibilitas Struktural: Desentralisasi dan fleksibilitas dalam struktur organisasi menjadi lebih penting untuk menanggapi perubahan lingkungan.
Manajemen Berbasis Hasil: Fokus pada hasil yang diinginkan dan adaptasi strategi berdasarkan kinerja dan kondisi lingkungan.

Kesinambungan dan Perubahan:
Pendekatan Klasik:
Stabilitas: Mencari stabilitas dan konsistensi dalam proses dan struktur.
Pola Perubahan yang Terbatas: Perubahan mungkin lambat dan terbatas pada perbaikan proses.

Pendekatan Modern (Kontingensi):
Adaptasi Terus-Menerus: Kesadaran terhadap perlunya adaptasi terus-menerus terhadap perubahan lingkungan.
Inovasi dan Perubahan Cepat: Kemampuan untuk mengubah strategi dan struktur lebih cepat sebagai respons terhadap perubahan eksternal.


Pengembangan Karyawan:
Pendekatan Klasik:
Spesialisasi Tugas: Pekerja cenderung memiliki tugas yang sangat terfokus dan terbatas.
Pengembangan Terbatas: Pengembangan karyawan mungkin terbatas pada peningkatan keterampilan spesifik tugas.

Pendekatan Modern (Kontingensi):
Pengembangan Keterampilan Serbaguna: Karyawan mungkin diharapkan memiliki keterampilan yang lebih serbaguna dan dapat beradaptasi dengan tugas yang berubah.
Pendidikan Berkelanjutan: Pentingnya pendidikan berkelanjutan untuk memastikan karyawan tetap relevan dan dapat beradaptasi.

Kritik dan Kelebihan:
Pendekatan Klasik:
Kelebihan: Memiliki kejelasan dan struktur yang dapat membantu organisasi mencapai efisiensi.
Kritik: Kurangnya fleksibilitas dalam menghadapi perubahan lingkungan yang cepat.

Pendekatan Modern (Kontingensi):
Kelebihan: Lebih responsif terhadap perubahan dan memperhitungkan kompleksitas organisasi.
Kritik: Mungkin dianggap terlalu kontekstual dan sulit untuk memberikan pedoman yang jelas.
Kombinasi elemen-elemen dari kedua pendekatan ini dapat menciptakan pendekatan manajemen yang lebih holistik dan sesuai dengan kondisi organisasi yang beragam dan dinamis. Pemimpin modern sering menggunakan prinsip-prinsip dari kedua pendekatan untuk mengelola organisasi dengan cara yang efektif dan adaptif.

Posting Komentar untuk "Pendekatan klasik seperti teori ilmiah manajemen dan pendekatan modern seperti teori kontingensi melibatkan perbedaan dalam pandangan mereka tentang pengelolaan organisasi. Berikan Analisa Anda mengenai perbedaan utama antara pendekatan klasik (teori ilmiah manajemen) dan pendekatan modern (teori kontingensi)."