Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

niam merupakan siswa kelas 4 sd yang memiliki prestasi akademik yang cukup baik sejak kelas 1 sampai dengan kelas 3. meskipun demikian, riwayat ketidakhadiran niam di sekolah cukup tinggi. hal ini semakin terlihat di awal kelas 4 sd. pada bulan pertama tahun ajaran baru, niam sudah 6 hari tidak masuk sekolah. informasi yang didapatkan dari orang tua, niam berpura-pura sakit supaya tidak masuk sekolah, aku tidak bisa belajar, aku sakit. orang tua juga mengeluhkan, kalau niam baru mau belajar ketika dijanjikan hadiah. dari pengamatan guru ketika di sekolah, niam tidak memiliki masalah dengan teman di kelas. justru bermain dengan teman merupakan hal yang memotivasi niam untuk masuk sekolah. ma, aku kangen sama teman-teman, aku sudah sembuh. kemampuan fondasi apa yang belum terbangun dengan baik pada diri niam?

Pertanyaan

niam merupakan siswa kelas 4 sd yang memiliki prestasi akademik yang cukup baik sejak kelas 1 sampai dengan kelas 3. meskipun demikian, riwayat ketidakhadiran niam di sekolah cukup tinggi. hal ini semakin terlihat di awal kelas 4 sd. pada bulan pertama tahun ajaran baru, niam sudah 6 hari tidak masuk sekolah. informasi yang didapatkan dari orang tua, niam berpura-pura sakit supaya tidak masuk sekolah, aku tidak bisa belajar, aku sakit. orang tua juga mengeluhkan, kalau niam baru mau belajar ketika dijanjikan hadiah. dari pengamatan guru ketika di sekolah, niam tidak memiliki masalah dengan teman di kelas. justru bermain dengan teman merupakan hal yang memotivasi niam untuk masuk sekolah. ma, aku kangen sama teman-teman, aku sudah sembuh. kemampuan fondasi apa yang belum terbangun dengan baik pada diri niam?


Jawaban:

Kasus Niam menunjukkan adanya beberapa masalah yang mungkin terkait dengan perkembangan psikososial dan motivasi belajarnya. Beberapa kemungkinan masalah yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

Ketidakhadiran Sekolah yang Tinggi: Ketidakhadiran yang tinggi di awal tahun ajaran baru mungkin menunjukkan ketidaknyamanan atau kurangnya motivasi Niam untuk pergi ke sekolah. Hal ini bisa menjadi tanda masalah motivasi yang lebih dalam.

Berpura-pura Sakit dan Ketergantungan pada Hadiah: Niam tampaknya menggunakan berpura-pura sakit sebagai alasan untuk tidak masuk sekolah, dan dia baru mau belajar jika dijanjikan hadiah. Ini menunjukkan adanya masalah dalam motivasi intrinsiknya. Dia mungkin perlu bantuan untuk memahami pentingnya pendidikan dan keinginan untuk belajar tanpa tergantung pada hadiah eksternal.

Kehilangan Ketertarikan dalam Belajar: Niam sebelumnya memiliki prestasi akademik yang baik, tetapi sekarang mungkin kehilangan ketertarikan dalam belajar. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perasaan bosan, kurangnya tantangan dalam pembelajaran, atau perubahan dalam metode pengajaran di kelas.

Kemungkinan Masalah Emosional: Meskipun Niam tampaknya tidak memiliki masalah dengan teman di kelas, masalah motivasi dan ketidakhadiran yang tinggi bisa menjadi tanda adanya masalah emosional yang lebih dalam. Mungkin ada perasaan cemas, stres, atau ketidaknyamanan yang perlu diungkapkan dan ditangani.

Untuk membantu Niam, perlu adanya pendekatan yang holistik. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah:

Berbicara dengan Niam: Orang tua dan guru dapat berbicara dengan Niam untuk memahami lebih dalam alasan di balik perilaku dan kurangnya motivasi sekolahnya. Mendengarkan perasaan dan kekhawatiran Niam dapat membantu mengidentifikasi masalah yang mendasarinya.

Bimbingan dan Konseling: Niam mungkin memerlukan bimbingan dan konseling untuk membantu dia mengatasi masalah motivasi dan emosionalnya. Profesional konseling sekolah atau psikolog anak dapat memberikan dukungan yang diperlukan.

Membangun Motivasi Intrinsik: Penting untuk membantu Niam memahami nilai pendidikan dan menemukan kepuasan dalam belajar tanpa perlu hadiah eksternal. Mendorong minatnya dalam topik yang dia pelajari dan mengaitkannya dengan hal-hal yang dia sukai bisa membantu membangun motivasi intrinsik.

Kolaborasi dengan Guru: Orang tua dapat berkolaborasi dengan guru untuk mencari cara terbaik untuk menantang Niam dalam pembelajaran, memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik, dan memahami apakah ada perubahan dalam lingkungan kelas yang mungkin memengaruhi motivasi belajar Niam.

Buat Lingkungan Belajar yang Positif di Rumah: Orang tua dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung di rumah. Ini mencakup menyediakan tempat yang nyaman untuk belajar, memberikan akses ke sumber daya pembelajaran, dan memberikan dorongan positif terhadap pendidikan.

Berikan Dukungan Emosional: Niam mungkin memerlukan dukungan emosional dari orang tua dan guru. Mendorongnya untuk berbicara tentang perasaannya, mencari tahu apa yang mungkin membuatnya merasa tidak nyaman atau tidak termotivasi, dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan.

Kolaborasi dengan Guru dan Konselor: Orang tua dan guru bisa bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat untuk masalah Niam. Berkonsultasi dengan konselor sekolah juga bisa memberikan pandangan dan saran yang berharga dalam mengatasi masalah motivasi dan ketidakhadiran.

Berikan Niam Tanggung Jawab dalam Pilihan Pendidikan: Membiarkan Niam merasa memiliki sebagian kendali dalam pendidikannya dapat membantu meningkatkan motivasinya. Misalnya, membiarkannya memilih topik yang diminatinya atau merencanakan jadwal belajar yang sesuai dengannya.

Perkenalkan Model Peran Positif: Bicarakan tentang tokoh atau panutan yang sukses dalam bidang pendidikan atau karier yang Niam kagumi. Ini dapat membantu Niam melihat nilai dari pendidikan dan motivasinya untuk meraih kesuksesan.

Monitor Kemajuan dan Perkembangan: Orang tua dan guru perlu terus memantau perkembangan Niam setelah langkah-langkah perbaikan diterapkan. Ini dapat membantu menilai apakah pendekatan yang diambil efektif atau perlu penyesuaian lebih lanjut.

Dalam banyak kasus, masalah motivasi dan ketidakhadiran di sekolah bisa diatasi dengan dukungan yang tepat, komunikasi yang terbuka, dan pemahaman mendalam tentang perasaan dan kebutuhan anak. Dengan upaya bersama antara orang tua, guru, dan Niam sendiri, ia mungkin dapat mengatasi masalahnya dan kembali menjadi siswa yang antusias dan berprestasi.

Posting Komentar untuk "niam merupakan siswa kelas 4 sd yang memiliki prestasi akademik yang cukup baik sejak kelas 1 sampai dengan kelas 3. meskipun demikian, riwayat ketidakhadiran niam di sekolah cukup tinggi. hal ini semakin terlihat di awal kelas 4 sd. pada bulan pertama tahun ajaran baru, niam sudah 6 hari tidak masuk sekolah. informasi yang didapatkan dari orang tua, niam berpura-pura sakit supaya tidak masuk sekolah, aku tidak bisa belajar, aku sakit. orang tua juga mengeluhkan, kalau niam baru mau belajar ketika dijanjikan hadiah. dari pengamatan guru ketika di sekolah, niam tidak memiliki masalah dengan teman di kelas. justru bermain dengan teman merupakan hal yang memotivasi niam untuk masuk sekolah. ma, aku kangen sama teman-teman, aku sudah sembuh. kemampuan fondasi apa yang belum terbangun dengan baik pada diri niam?"