Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa kurva kinked disebut juga dengan kurva patah ?

Mengapa kurva kinked disebut juga dengan kurva patah ? 

Kurva kinked atau kurva patah merujuk pada konsep dalam teori ekonomi industri yang menjelaskan perilaku harga dalam suatu oligopoli, yaitu situasi di mana hanya beberapa perusahaan mendominasi pasar. Kurva ini juga sering disebut sebagai kurva patah karena memiliki titik patah atau sudut tajam yang mengindikasikan perubahan drastis dalam tanggapan terhadap perubahan harga.

Konsep ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana perusahaan dalam oligopoli merespons perubahan harga oleh pesaingnya. Ada dua bagian pada kurva ini, yaitu:

Segment Elastis (Elastic Segment):

Pada bagian ini, di sekitar harga tertentu, perusahaan-perusahaan dalam oligopoli percaya bahwa jika mereka menurunkan harga, pesaing mereka akan mengikuti untuk menjaga pangsa pasar mereka. Oleh karena itu, permintaan terhadap produk mereka bersifat elastis dalam segmen ini.

Segment Inelastis (Inelastic Segment):

Di sisi lain, di atas atau di bawah harga tertentu, perusahaan-perusahaan menganggap bahwa pesaing mereka tidak akan mengikuti penurunan harga atau akan menaikkan harga mereka jika harga diturunkan. Oleh karena itu, permintaan di segmen ini bersifat inelastis.
Mengapa disebut sebagai kurva patah? Istilah "patah" mengacu pada titik atau sudut pada kurva ini yang menunjukkan perubahan tajam dalam respon terhadap perubahan harga. Pada titik patah ini, terdapat perubahan dari respons elastis (di satu sisi patah) menjadi respons inelastis (di sisi lain patah).

Alasan mengapa perusahaan oligopoli mungkin mengikuti strategi kurva kinked ini adalah untuk menghindari perang harga yang dapat merugikan semua perusahaan. Jika perusahaan menurunkan harga, mereka mengkhawatirkan bahwa pesaing akan merespon dengan menurunkan harga juga, sehingga tidak memberikan keuntungan yang signifikan. Sebaliknya, jika perusahaan menaikkan harga, mereka mungkin tetap dapat menjaga pangsa pasar mereka karena pesaing tidak mengikuti peningkatan harga tersebut.

Kurva kinked menciptakan suatu kestabilan harga yang tidak terlalu banyak berubah dan mendorong perusahaan-perusahaan dalam oligopoli untuk berfokus pada strategi non-harga, seperti inovasi produk, kualitas, atau pelayanan pelanggan untuk bersaing. Meskipun konsep ini memberikan wawasan penting tentang perilaku harga dalam oligopoli, tidak semua industri atau pasar mematuhi model ini dengan ketat, dan strategi perusahaan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor ekonomi dan industri.


Dalam melanjutkan pembahasan mengenai kurva kinked atau kurva patah, perlu dipahami beberapa implikasi dan kritik terhadap konsep ini:

Implikasi:
Kestabilan Harga:

Kurva kinked menciptakan kestabilan harga dalam oligopoli karena perusahaan cenderung menghindari perang harga yang tidak menguntungkan semua pihak. Ini dapat menghasilkan harga yang relatif tetap di sekitar titik patah.
Fokus pada Non-Harga:

Untuk bersaing, perusahaan dalam oligopoli mungkin lebih fokus pada strategi non-harga, seperti peningkatan kualitas produk, inovasi, atau pelayanan pelanggan, karena perubahan harga mungkin tidak efektif dalam mendapatkan keunggulan bersaing.
Keseimbangan di Pasar:

Konsep kurva kinked menyiratkan adanya keseimbangan dalam pasar di sekitar harga tertentu. Pada titik patah, perusahaan cenderung menemukan tingkat harga di mana mereka dapat mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan.
Kritik:
Sederhana:

Konsep kurva kinked merupakan model yang sangat sederhana dan mungkin terlalu idealis dalam menggambarkan perilaku perusahaan dalam oligopoli. Kondisi di lapangan bisa jauh lebih kompleks.
Asumsi Homogenitas Pesaing:

Konsep ini bergantung pada asumsi bahwa pesaing dalam industri tersebut homogen, yaitu mereka memiliki perilaku dan tujuan yang serupa. Namun, dalam kenyataannya, perusahaan bisa memiliki strategi yang lebih beragam.
Stabilitas Harga Tidak Selalu Terjadi:

Beberapa kritikus berpendapat bahwa dalam praktiknya, stabilitas harga yang dihasilkan oleh kurva kinked mungkin tidak selalu terjadi, terutama jika terdapat faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pasar.
Perubahan Struktural Pasar:

Pasar dan industri dapat mengalami perubahan struktural yang signifikan, seperti masuknya pesaing baru atau perubahan dalam preferensi konsumen, yang dapat mengubah perilaku perusahaan dan membuat kurva kinked kurang relevan.
Tidak Menjelaskan Perubahan Harga yang Efektif:

Konsep ini mungkin tidak sepenuhnya menjelaskan bagaimana dan mengapa perubahan harga dapat terjadi. Terkadang, perusahaan dalam oligopoli mungkin memiliki insentif atau kebutuhan untuk menyesuaikan harga, dan model ini tidak mencakupnya dengan baik.
Meskipun konsep kurva kinked memiliki keterbatasan dan kritik, tetap menjadi alat yang berguna untuk memahami dasar-dasar perilaku perusahaan dalam pasar oligopoli dan memberikan pandangan tentang mengapa harga dapat tetap stabil dalam beberapa keadaan.

Posting Komentar untuk "Mengapa kurva kinked disebut juga dengan kurva patah ? "