Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Masa dimana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis

Pertanyaan

Masa di mana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis yang abstrak dan universal adalah jenjang

a. modern

b. teologi

c. positif

d. metafisika

e. moralitas​


Jawaban yang tepat adalah d. metafisika

Masa di mana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis yang abstrak dan universal adalah jenjang d. metafisika. Dalam periode ini, filosofi lebih banyak berfokus pada pertanyaan-pertanyaan abstrak tentang eksistensi, realitas, dan prinsip-prinsip universal daripada pada masalah-masalah praktis atau empiris yang menjadi fokus dalam pemikiran positif.


Metafisika adalah cabang filsafat yang mempertimbangkan aspek-aspek abstrak dari kenyataan, seperti eksistensi, esensi, dan hubungan antara berbagai entitas. Masa di mana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis yang abstrak dan universal adalah masa ketika pandangan metafisika mendominasi. Dalam konteks ini, berikut adalah penjelasan lebih rinci:


Metafisika: Metafisika adalah cabang filsafat yang mempertanyakan eksistensi dan sifat dasar dari realitas. Pada masa ini, para filsuf cenderung berfokus pada pertanyaan-pertanyaan filosofis yang bersifat abstrak dan universal. Mereka mencoba memahami hakikat eksistensi, hubungan antara dunia fisik dan dunia abstrak, serta pertanyaan-pertanyaan ontologis tentang apa yang ada dan bagaimana itu ada.


Konsep Filosofis Abstrak dan Universal: Dalam metafisika, para filsuf sering berurusan dengan konsep-konsep yang tidak selalu terkait dengan fenomena empiris atau pengalaman nyata. Mereka mencari penjelasan yang mendasar dan universal tentang alam semesta. Contoh konsep abstrak ini termasuk substansi, substansi spiritual, esensi, eksistensi, dan keberadaan. Ini adalah konsep-konsep yang bersifat abstrak dan seringkali sulit untuk diukur atau diobservasi secara langsung.


Perkembangan Filsafat: Fase metafisika ini terjadi sepanjang sejarah filsafat, terutama selama masa-masa klasik di Yunani kuno dan kemudian di seluruh sejarah filsafat Barat. Meskipun metafisika masih menjadi bagian penting dalam filsafat, perkembangan filsafat modern, seperti aliran pemikiran positivisme dan empirisme, cenderung lebih mendekati pengamatan dan metode ilmiah yang lebih empiris.


Masa di mana pemikiran manusia terbelenggu oleh konsep filosofis yang abstrak dan universal adalah masa di mana pemikiran filsafat lebih fokus pada aspek-aspek metafisika dan spekulatif, dan kurang pada metode ilmiah dan pengamatan empiris. Seiring perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan, pandangan positif (positivist) dan empiris menjadi lebih dominan, mengarah pada perubahan dalam pendekatan filsafat.


Dengan berkembangnya filsafat, terutama selama periode Pencerahan dan seterusnya, ada pergeseran dari pandangan metafisika yang abstrak dan universal ke arah filsafat yang lebih fokus pada metode ilmiah, pengamatan empiris, dan pemecahan masalah praktis. Beberapa perubahan signifikan dalam perkembangan pemikiran filsafat meliputi:


Pencerahan (Enlightenment): Periode Pencerahan pada abad ke-17 dan ke-18 merupakan periode penting dalam sejarah filsafat yang menekankan rasionalitas, penggunaan akal sehat, dan penekanan pada metode ilmiah. Filsuf seperti Immanuel Kant mengemukakan pemikiran yang berfokus pada keterbatasan pengetahuan manusia dan pentingnya rasionalitas.


Positivisme: Aliran pemikiran positivisme, terutama dikembangkan oleh Auguste Comte pada abad ke-19, menekankan penggunaan metode ilmiah dan pengamatan empiris sebagai dasar pengetahuan manusia. Fokusnya adalah pada hal-hal konkret yang dapat diukur dan diamati.


Empirisisme: Filsuf empiris seperti John Locke, George Berkeley, dan David Hume mempromosikan ide bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman indrawi. Mereka mengkritik spekulasi metafisika yang abstrak dan mengedepankan pengamatan dan bukti empiris dalam pengembangan pengetahuan.


Pragmatisme: Aliran pemikiran pragmatisme, seperti yang diusulkan oleh Charles Sanders Peirce, William James, dan John Dewey, menekankan pentingnya menyelesaikan masalah praktis dan memahami konsep-konsep dalam konteks penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.


Perubahan ini mencerminkan pergeseran dalam pendekatan filsafat dari pertanyaan-pertanyaan teoritis dan abstrak yang sering terkait dengan metafisika menuju pertanyaan-pertanyaan yang lebih praktis dan empiris. Namun, penting untuk dicatat bahwa metafisika tidak hilang dari filsafat sama sekali; banyak filsuf masih mengejar pertanyaan-pertanyaan metafisika dan memadukan mereka dengan pendekatan ilmiah yang lebih kontekstual. Seiring waktu, filsafat terus berkembang dan beradaptasi dengan perkembangan dalam ilmu pengetahuan, budaya, dan masyarakat.




Posting Komentar untuk "Masa dimana pemikiran manusia masih terbelenggu oleh konsep filosofis"