Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

bekerja keras merupakan perilaku mulia yang harus dilakukan setiap muslim. di antara tujuan bekerja dalam islam adalah menolak kemungkaran. kemungkaran dapat terjadi pada seseorang yang menganggur. kemungkaran tersebut adalah ….

Pertanyaan

Bekerja keras merupakan perilaku mulia yang harus dilakukan setiap muslim. Di antara tujuan bekerja dalam Islam adalah menolak kemungkaran. Kemungkaran dapat terjadi pada seseorang yang menganggur. Kemungkaran tersebut adalah ….

A. Memiliki cita-cita yang terlalu tinggi

B. Rasa malas dan berpangku tangan

C. Sulit membedakan antara kebaikan dan keburukan

D. Mendapatkan sumbangan dari orang lain

E. Tergerak untuk memperbanyak ibadah


Jawaban yang tepat adalah B. Rasa malas dan berpangku tangan


Dalam konteks Islam, bekerja keras dianggap sebagai perilaku mulia dan dianjurkan untuk setiap Muslim. Bekerja keras merupakan cara untuk mencari nafkah, memberikan manfaat pada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Salah satu tujuan bekerja dalam Islam adalah untuk menolak kemungkaran, dan kemungkaran tersebut dapat terjadi pada seseorang yang memiliki rasa malas dan berpangku tangan, yang tidak mau bekerja keras untuk mencapai tujuan hidupnya.


Dalam Islam, bekerja keras dianggap sebagai suatu nilai yang sangat dihargai dan dianjurkan. Allah SWT mendorong umat-Nya untuk mencari nafkah dengan usaha keras dan kejujuran. Bekerja bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai bagian dari ibadah yang dapat mendatangkan keberkahan. Konsep ini tergambar dalam banyak ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW.


Salah satu tujuan bekerja dalam Islam adalah untuk menolak kemungkaran. Kemungkaran dapat terjadi ketika seseorang memiliki rasa malas dan berpangku tangan, menolak untuk berusaha atau bekerja keras. Islam mengajarkan bahwa hidup harus diisi dengan usaha, produktivitas, dan kontribusi positif kepada masyarakat.


Berbicara tentang rasa malas dan berpangku tangan, hal ini dapat menciptakan kondisi di mana seseorang tidak berusaha untuk memanfaatkan potensinya secara maksimal. Rasa malas dapat menghambat pertumbuhan pribadi, perkembangan karier, dan kontribusi positif terhadap masyarakat. Dalam konteks kemungkaran, rasa malas dan berpangku tangan dapat dianggap sebagai keengganan untuk berkontribusi pada kebaikan dan kesejahteraan umum.


Bekerja keras dalam Islam tidak hanya berarti mencari nafkah atau mencapai kesuksesan materi, tetapi juga melibatkan usaha maksimal dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam memperbaiki diri, membantu sesama, dan berkontribusi pada kebaikan umum. Islam menekankan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab moral untuk aktif berpartisipasi dalam masyarakat dan berusaha menciptakan perubahan positif.


Dengan bekerja keras, seseorang dapat menghindari kebergantungan pada orang lain atau mengandalkan sumbangan dari orang lain (seperti yang disebutkan dalam pilihan D). Islam mengajarkan pentingnya mandiri dan menjadikan usaha keras sebagai cara untuk mencapai kemandirian dan keberhasilan.


Dengan demikian, bekerja keras dalam Islam bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab ekonomi, tetapi juga sebagai wujud ketaatan kepada perintah Allah dan usaha untuk menghindari perilaku yang dianggap sebagai kemungkaran, seperti rasa malas dan berpangku tangan. Melalui usaha keras, seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, memberikan manfaat kepada orang lain, dan menjauhkan diri dari perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat.


Bekerja keras dalam Islam juga melibatkan konsep keadilan dan kejujuran dalam usaha. Islam mengajarkan bahwa seseorang harus bekerja keras dengan integritas dan menjalankan kewajiban-kewajibannya dengan penuh tanggung jawab. Hal ini mencakup memastikan bahwa dalam mencari nafkah, seseorang harus menghindari cara-cara yang tidak halal dan tidak adil.


Usaha keras dalam Islam juga dihubungkan dengan konsep tawakal, yaitu tawakal kepada Allah setelah melakukan usaha maksimal. Meskipun bekerja keras sangat dianjurkan, seorang Muslim diingatkan bahwa hasil akhirnya sepenuhnya berada di tangan Allah. Oleh karena itu, meskipun berusaha keras, seseorang harus tetap berserah diri dan mempercayakan hasilnya kepada Allah SWT.


Bekerja keras dalam konteks Islam juga bisa mencakup upaya untuk memperbaiki diri secara spiritual dan moral. Ini termasuk meningkatkan hubungan dengan Allah, memperdalam pengetahuan agama, dan mengasah akhlak serta budi pekerti. Selain itu, berbuat baik kepada sesama dan membantu yang membutuhkan juga dianggap sebagai bentuk bekerja keras dalam meraih keberkahan hidup.


Dalam konteks kemungkaran, tidak hanya rasa malas yang bisa menjadi tantangan. Sulit membedakan antara kebaikan dan keburukan (pilihan C) juga dapat menjadi penyebab kemungkaran. Oleh karena itu, bekerja keras tidak hanya berkaitan dengan usaha fisik, tetapi juga melibatkan usaha untuk terus meningkatkan pemahaman tentang kebenaran dan keadilan.


Dengan demikian, bekerja keras dalam Islam adalah suatu perintah dan nilai mulia yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Melalui usaha maksimal, integritas, tawakal kepada Allah, dan perbaikan diri secara moral, seorang Muslim diharapkan dapat mencapai keberkahan hidup di dunia dan akhirat, serta turut berperan dalam menolak kemungkaran dan meningkatkan kesejahteraan umum.


Posting Komentar untuk "bekerja keras merupakan perilaku mulia yang harus dilakukan setiap muslim. di antara tujuan bekerja dalam islam adalah menolak kemungkaran. kemungkaran dapat terjadi pada seseorang yang menganggur. kemungkaran tersebut adalah …."