Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Susunan proses wawancara adalah

Pertanyaan

Susunan proses wawancara adalah ....

a. Pembukuan, pendahuluan, penutup, tahap inti

b. Penutup, pembuka, pendahuluan, tahap inti

c. Pendahuluan, pembuka, tahap inti dan penutup

d. Tahap inti, penutup, pembuka, pendahuluan


Jawaban yang tepat adalah c. Pendahuluan, pembuka, tahap inti dan penutup

Wawancara adalah suatu proses komunikasi verbal yang dilakukan antara dua orang atau lebih dengan tujuan untuk mendapatkan informasi, memahami pandangan, dan berinteraksi dalam konteks tertentu. Wawancara dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam penelitian, jurnalisme, seleksi pekerjaan, atau interaksi sosial sehari-hari.


Urutan susunan proses wawancara biasanya dapat dibagi menjadi beberapa tahapan:


Pendahuluan: Tahap ini adalah awal dari wawancara. Pendahuluan mencakup perkenalan diri, penyajian tujuan wawancara, dan penjelasan mengenai bagaimana proses wawancara akan berlangsung. Pendahuluan juga menciptakan suasana yang nyaman dan membangun kepercayaan antara pewawancara dan narasumber.


Pembuka: Tahap ini adalah awal dari inti wawancara. Pada tahap pembuka, pewawancara seringkali mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait latar belakang dan informasi umum sebagai pengantar. Ini bertujuan untuk meredakan ketegangan dan memulai percakapan.


Tahap Inti: Ini adalah tahap utama dalam wawancara di mana pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendalam dan relevan dengan tujuan wawancara diajukan. Pewawancara akan mendalami topik-topik yang menjadi fokus dalam wawancara. Tahap ini seringkali menjadi inti wawancara, di mana informasi yang paling berharga diperoleh.


Penutup: Tahap penutup adalah akhir dari wawancara. Pada tahap ini, pewawancara dapat menyimpulkan wawancara, memberikan kesempatan kepada narasumber untuk menambahkan informasi apa pun yang mungkin terlewat selama wawancara, dan menjawab pertanyaan narasumber jika ada. Tahap penutup juga melibatkan ucapan terima kasih atas waktu dan kerjasama narasumber.


Penting untuk diingat bahwa dalam situasi wawancara yang berbeda, urutan ini bisa bervariasi tergantung pada tujuan wawancara dan konteksnya. Misalnya, dalam wawancara seleksi pekerjaan, pendahuluan mungkin lebih formal, sedangkan dalam wawancara jurnalistik, pembukaan mungkin melibatkan pertanyaan yang menarik perhatian pembaca.


Selain itu, teknik dan pendekatan wawancara dapat bervariasi, seperti wawancara terstruktur (dengan pertanyaan yang telah direncanakan sebelumnya), wawancara terbuka (tanpa pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya), atau wawancara semi-terstruktur (kombinasi dari keduanya). Dalam setiap konteks, pewawancara perlu menyesuaikan pendekatan mereka untuk mencapai tujuan wawancara dengan baik.


Selain tahapan dasar yang disebutkan di atas, berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses wawancara:


Pertanyaan: Merancang pertanyaan yang tepat dan relevan adalah kunci keberhasilan wawancara. Pertanyaan yang baik harus jelas, terbuka, dan mengarahkan narasumber untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Pertanyaan terbuka biasanya lebih baik daripada pertanyaan tertutup yang hanya meminta jawaban ya atau tidak.


Mendengarkan Aktif: Sebagai pewawancara, mendengarkan aktif sangat penting. Ini melibatkan memberikan perhatian sepenuhnya kepada narasumber, merespons dengan tepat, dan mengajukan pertanyaan tindak lanjut berdasarkan apa yang dikatakan narasumber. Mendengarkan aktif membantu memahami informasi dengan lebih baik dan membangun hubungan yang lebih baik dengan narasumber.


Konteks dan Tujuan: Penting untuk memahami konteks wawancara dan tujuan yang ingin dicapai. Apakah wawancara berfokus pada pencarian informasi, pemecahan masalah, atau pengembangan hubungan sosial? Pengetahuan akan konteks dan tujuan membantu dalam menentukan gaya, tone, dan pertanyaan yang sesuai.


Etika: Etika dalam wawancara sangat penting. Ini mencakup penghormatan terhadap privasi dan keinginan narasumber, menghindari pertanyaan yang tidak etis atau diskriminatif, dan memberikan informasi yang jujur mengenai tujuan dan penggunaan hasil wawancara.


Analisis Data: Setelah wawancara selesai, pewawancara seringkali harus menganalisis data yang diperoleh. Ini melibatkan pengorganisasian, interpretasi, dan sintesis informasi yang diperoleh selama wawancara. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan penelitian atau tujuan wawancara.


Wawancara adalah alat yang kuat dalam memahami dan mendapatkan informasi dari individu atau kelompok. Dengan mengikuti proses wawancara yang terstruktur dan memperhatikan prinsip-prinsip etika, pewawancara dapat memastikan bahwa hasil wawancara bermanfaat dan dapat dipercaya.


Tambahan informasi terkait wawancara:


Catatan dan Rekaman: Selama wawancara, biasanya penting untuk membuat catatan atau merekam percakapan, terutama jika wawancara berlangsung lama atau berisi detail yang penting. Catatan tertulis atau rekaman audio/video dapat membantu pewawancara dalam mengingat informasi dan merujuknya ketika diperlukan. Namun, pastikan Anda meminta izin narasumber untuk merekam wawancara, jika diperlukan oleh hukum atau etika.


Kontrol Emosi: Pewawancara perlu menjaga kontrol emosi selama wawancara. Hal ini penting terutama jika wawancara berpotensi emosional atau kontroversial. Pewawancara harus tetap netral dan tidak membiarkan emosi pribadi memengaruhi wawancara.


Kesabaran: Wawancara mungkin memerlukan kesabaran. Narasumber mungkin membutuhkan waktu untuk merespons pertanyaan dengan baik atau untuk mengungkapkan pandangan mereka. Pewawancara harus memberikan narasumber cukup waktu untuk berbicara tanpa terburu-buru.


Kepatuhan Hukum: Terutama dalam konteks hukum atau peraturan, pastikan wawancara mematuhi semua aturan dan persyaratan hukum yang berlaku. Ini termasuk mematuhi hak-hak privasi, hak narasumber, serta menjaga kerahasiaan informasi yang bersifat rahasia atau terbatas oleh undang-undang.


Pewawancara yang Terlatih: Dalam beberapa situasi, terutama yang berkaitan dengan riset ilmiah atau wawancara profesional, menggunakan pewawancara yang terlatih dan berpengalaman sangat penting. Pewawancara yang berpengalaman tahu bagaimana mengajukan pertanyaan yang efektif, mendengarkan dengan baik, dan mengelola situasi wawancara secara keseluruhan dengan baik.


Evaluasi Proses: Setelah wawancara selesai, sangat berguna untuk melakukan evaluasi diri atau refleksi terhadap proses tersebut. Hal ini melibatkan pertanyaan seperti: Apa yang telah berhasil dalam wawancara ini? Apa yang bisa ditingkatkan? Apa yang perlu diperbaiki di wawancara berikutnya?


Wawancara adalah alat yang fleksibel dan kuat untuk mendapatkan wawasan dan informasi yang berharga. Penggunaan yang tepat dari teknik wawancara dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip etika sangat penting untuk mendapatkan hasil yang baik dan menjaga hubungan positif antara pewawancara dan narasumber.


Posting Komentar untuk "Susunan proses wawancara adalah"