Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Survei membuktikan 30 anak menyukai serial upin ipin

Pertanyaan

Survei membuktikan 30 anak menyukai serial Upin Ipin, 20 anak menyukai serial Shaun the Seep, dan 19 anak menyukai serial Upin Ipin dan Shaun the Seep. Banyaknya peserta yang mengikuti survei adalah... Anak


Jawaban:

Untuk menemukan jumlah peserta anak yang mengikuti survei, Anda dapat menggunakan Prinsip Inklusi-Eksklusi dari teori himpunan. Anda diberikan informasi sebagai berikut:


30 anak menyukai serial Upin Ipin.

20 anak menyukai serial Shaun the Sheep.

19 anak menyukai keduanya, yaitu Upin Ipin dan Shaun the Sheep.

Pertama-tama, Anda dapat menambahkan jumlah anak yang menyukai Upin Ipin dan Shaun the Sheep:


30 (Upin Ipin) + 20 (Shaun the Sheep) = 50 anak


Namun, perlu diingat bahwa dalam jumlah ini, beberapa anak mungkin terhitung dua kali (karena menyukai keduanya). Jadi, kita harus mengurangkan jumlah ini dengan jumlah anak yang menyukai keduanya (19 anak) untuk menghindari penghitungan ganda:


50 anak - 19 anak = 31 anak


Jadi, ada 31 anak yang mengikuti survei.




Soal di atas terkait dengan konsep dasar dalam matematika yang disebut Prinsip Inklusi-Eksklusi (Principle of Inclusion-Exclusion). Prinsip ini adalah konsep matematika yang digunakan untuk menghitung jumlah elemen dalam himpunan gabungan (union) dari dua atau lebih himpunan, sekaligus menghindari penghitungan ganda elemen-elemen yang muncul dalam himpunan tersebut.


Dalam pembelajaran matematika, Prinsip Inklusi-Eksklusi sering digunakan dalam konteks perhitungan yang melibatkan himpunan, seperti perhitungan probabilitas, analisis kombinatorik, atau masalah penghitungan lainnya. Prinsip ini sangat penting dalam mengatasi situasi di mana terdapat elemen yang tumpang tindih di antara beberapa himpunan.


Jadi, soal tersebut merupakan contoh penerapan Prinsip Inklusi-Eksklusi dalam konteks perhitungan sederhana tentang jumlah peserta survei yang menyukai beberapa serial TV. Ini adalah salah satu cara bagaimana matematika yang diajarkan di sekolah dapat diterapkan dalam situasi nyata untuk mengatasi masalah yang melibatkan himpunan dan penghitungan.



Tentunya, Prinsip Inklusi-Eksklusi adalah salah satu konsep matematika yang sangat berguna di berbagai bidang, termasuk dalam ilmu komputer, ilmu data, statistik, dan banyak lagi. Di bawah ini, saya akan memberikan contoh lebih lanjut tentang cara Prinsip Inklusi-Eksklusi dapat digunakan dalam konteks matematika dan di luar matematika:


Probabilitas: Dalam teori probabilitas, Prinsip Inklusi-Eksklusi digunakan untuk menghitung probabilitas gabungan beberapa kejadian. Misalnya, probabilitas A atau B terjadi adalah P(A) + P(B) - P(A dan B), di mana Prinsip Inklusi-Eksklusi digunakan untuk menghindari penghitungan ganda.


Analisis Kombinatorik: Prinsip Inklusi-Eksklusi sering digunakan dalam permasalahan permutasi dan kombinasi di mana kita harus menghitung berapa banyak cara berbeda suatu kejadian bisa terjadi.


Optimisasi: Dalam ilmu komputer dan bidang-bidang terkait, Prinsip Inklusi-Eksklusi digunakan dalam pemecahan masalah optimisasi. Misalnya, dalam masalah penjadwalan, Prinsip Inklusi-Eksklusi dapat membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan mempertimbangkan tumpang tindih.


Manajemen Proyek: Prinsip Inklusi-Eksklusi digunakan dalam manajemen proyek untuk menghindari penghitungan ganda sumber daya dan tugas dalam penjadwalan proyek.


Ekonomi: Dalam analisis ekonomi, Prinsip Inklusi-Eksklusi dapat digunakan untuk memahami dampak positif dan negatif dari kebijakan atau tindakan tertentu.


Inti dari konsep ini adalah menghitung himpunan gabungan secara tepat dan efisien dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang terdapat dalam beberapa himpunan, sehingga kita dapat menghindari penghitungan ganda yang salah. Prinsip Inklusi-Eksklusi adalah salah satu dasar matematika yang kuat yang dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu dan situasi dalam kehidupan sehari-hari.

Posting Komentar untuk "Survei membuktikan 30 anak menyukai serial upin ipin"