Sejarah berdirinya candi borobudur

Candi Borobudur adalah salah satu candi Buddha terbesar dan paling terkenal di dunia, dan merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat penting. Candi ini terletak di dekat kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Sejarah berdirinya Candi Borobudur mencakup berbagai tahapan pembangunan dan restorasi.

Berikut adalah ringkasan sejarah berdirinya Candi Borobudur:

Awal Mula: Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 atau ke-9 selama periode Kerajaan Sailendra, yang merupakan kerajaan Buddhis di Pulau Jawa. Namun, asal-usul pasti pembangunan candi ini masih menjadi misteri.

Pembangunan: Candi Borobudur dibangun dengan menggunakan batu andesit dan bata merah. Candi ini memiliki desain yang sangat rumit dan monumental, dengan struktur berbentuk piramida yang tinggi dan terdiri dari sembilan tingkat. Total terdapat 72 stupa berbentuk lonceng dan satu stupa pusat besar di puncaknya. Relief-relief batu yang menghiasi dinding candi menggambarkan berbagai cerita dari ajaran Buddha.

Masa Kejayaan: Candi Borobudur digunakan sebagai tempat pemujaan Buddhis dan juga sebagai tempat ziarah keagamaan. Puncak kejayaannya terjadi selama beberapa abad sebelum kemudian mengalami penurunan.

Abad Pertengahan: Pada abad-abad berikutnya, agama Islam mulai menyebar di Indonesia, dan Candi Borobudur terlupakan dan tertutup oleh abu vulkanik dari letusan Gunung Merapi.

Pengabaian: Candi Borobudur terlupakan selama berabad-abad, dan hutan menutupinya. Baru pada abad ke-19, candi ini ditemukan kembali oleh Raffles, seorang pejabat kolonial Inggris.

Restorasi: Proses restorasi Candi Borobudur dimulai pada abad ke-20 oleh pemerintah Belanda, dan kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia setelah kemerdekaannya pada tahun 1945. Proses restorasi ini memakan waktu bertahun-tahun dan melibatkan pemugaran struktur fisik candi dan pelestarian relief-relief batunya.

Pengakuan UNESCO: Pada tahun 1991, Candi Borobudur diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, mengakui pentingnya situs ini dalam sejarah dan budaya dunia.

Hari ini, Candi Borobudur adalah salah satu destinasi wisata paling terkenal di Indonesia dan dikenal sebagai salah satu candi Buddha terbesar di dunia. Ini juga menjadi tempat penting bagi umat Buddha dan digunakan untuk perayaan-perayaan agama Buddhis tertentu.

Candi Borobudur juga memiliki nilai arkeologis yang sangat tinggi. Relief-relief batu yang menghiasi dinding candi menggambarkan cerita-cerita dari ajaran Buddha dan kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa itu. Relief-relief ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan budaya masyarakat Jawa pada abad ke-8 dan ke-9.

Selain itu, Candi Borobudur juga memiliki aspek kosmologis dan filosofis yang mendalam. Desain candi ini mencerminkan konsep alam semesta dalam kosmologi Buddha, dengan struktur piramida yang melambangkan langit, bumi, dan alam semesta.

Candi Borobudur juga memiliki peran penting dalam menjaga identitas budaya Indonesia. Sebagai salah satu peninggalan agama Buddha terbesar di Indonesia, candi ini menjadi simbol pluralisme agama di Indonesia dan mencerminkan toleransi beragama yang telah ada di negara ini selama berabad-abad.

Setiap tahun, Candi Borobudur menjadi tuan rumah perayaan-perayaan agama Buddhis, seperti perayaan Waisak (Vesak), yang merayakan kelahiran, pencerahan, dan kematian Siddhartha Gautama, pendiri agama Buddha. Ribuan umat Buddha dari seluruh dunia datang ke Candi Borobudur untuk merayakan peristiwa ini.

Sebagai salah satu situs terkenal di Indonesia, Candi Borobudur juga menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan internasional yang ingin menjelajahi kekayaan budaya Indonesia. Wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur candi, mengeksplorasi relief-reliefnya yang indah, dan menikmati pemandangan spektakuler dari puncak candi saat matahari terbit atau terbenam.

Dengan sejarah yang kaya, nilai budaya, dan signifikansinya dalam sejarah agama dan arkeologi, Candi Borobudur tetap menjadi salah satu warisan budaya terbesar Indonesia yang memikat hati dan pikiran semua orang yang mengunjunginya.