Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi belajar membaca

"Puisi Belajar Membaca" adalah judul puisi karya Sapardi Djoko Damono, seorang penyair terkenal dari Indonesia. Puisi ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1975 dalam buku berjudul "Hujan Pagi." Puisi ini memiliki ciri khas tersendiri dan telah menjadi salah satu karya puisi paling terkenal di Indonesia.


Puisi ini secara harfiah menceritakan tentang proses belajar membaca, tetapi dalam konteks yang lebih dalam dan simbolis. Puisi ini menggambarkan perjalanan seseorang yang belajar membaca, tetapi seiring dengan itu, ia juga belajar mengenali dunia, makna, dan perasaan. Puisi ini mencerminkan perubahan, pertumbuhan, dan pemahaman diri seseorang saat ia memasuki dunia literasi.


Puisi ini penuh dengan gambaran-gambaran indah dan bahasa yang kaya. Ia menjelaskan proses belajar membaca sebagai perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan emosi manusia. Dalam puisi ini, belajar membaca bukan hanya tentang mengenali huruf-huruf dan kata-kata, tetapi juga tentang mengenali diri sendiri dan bagaimana kita berhubungan dengan dunia.


"Puisi Belajar Membaca" adalah salah satu karya sastra yang menunjukkan kekuatan puisi untuk menyampaikan pesan dan makna dalam cara yang indah dan mendalam. Ia mengingatkan kita bahwa membaca bukan hanya aktivitas fisik, tetapi juga perjalanan intelektual dan emosional yang dapat mengubah cara kita memahami dan menghargai kehidupan.





Contoh Puisi belajar membaca

Contoh 1

Tersenyum sejuk matahari pagi menerangi,

Dalam genggaman buku, kisah-kisah terpendam.

Kertas-kertas berbicara, huruf demi huruf,

Di peradaban kata, aku belajar membaca.


Dunia terbuka, abadi seperti bintang,

Setiap halaman adalah jendela berwarna.

Kerlipan kata-kata, seperti nyanyian senja,

Di alam imaji, jiwa bersama puisi.


Puisi menjadi pencerminan hati yang tersembunyi,

Seperti aliran sungai yang tak pernah kering.

Mengalir dalam laras, mengukir makna dunia,

Di sana, di puisi, aku temukan diri.


Karya-karya sastrawan, menyelami zaman,

Membimbing langkah dalam hutan kata-kata.

Membaca adalah perjalanan sejati,

Ke dalam pikiran, perasaan, ke dalam cinta.


Bersama buku, kita menjelajah dunia maya,

Mengikuti jejak perjalanan sejarah yang abadi.

Belajar membaca, mengapa begitu indah?

Karena di dalam kata-kata, kita temukan kehidupan.


Jadi, teruskanlah, belajarlah membaca,

Di halaman-halaman, dunia tersimpan.

Puisi menjadi teman setia dalam perjalanan,

Menuju kebijaksanaan, cinta, dan pemahaman.





Contoh 2

Di dunia kata, aku merantau,

Membuka lembaran-lembaran, menatap mata harfiah.

Bukalah buku, rahasia tersembunyi di dalamnya,

Di setiap huruf, pelajaran tentang dunia.


Kosongnya halaman yang pertama kini terisi,

Menggugah rasa ingin tahu, dunia terungkap perlahan.

Kisah-kisah bermekaran, seperti bunga di pagi,

Dalam perpustakaan kata, petualangan dimulai.


Kau belajar membaca, seperti merakit teka-teki,

Kumpulan kata-kata jadi puisi yang indah.

Mengenali diri, dan dunia pun terbuka,

Lewat tulisan, pelajaran tentang kehidupan.


Sahabat setia di malam yang sunyi,

Buku-buku menjadi jendela menuju impian.

Berkelana dengan pengetahuan sebagai bekal,

Menghadapi dunia dengan keberanian dan semangat.


Begitulah, belajar membaca adalah cahaya,

Menyinari jalan kebijaksanaan dan harapan.

Mengikuti jejak para penulis yang hebat,

Di dalam buku-buku, petualangan tak berujung.


Tak pernah ada akhir, tak pernah padam cahaya,

Membaca adalah anugerah yang abadi.

Maka, teruslah membaca, teruslah belajar,

Kau akan temukan kekayaan yang tiada tara.





Contoh 3

Di halaman kosong, kisah-kisah tercipta,

Ketika mataku menatap huruf demi huruf.

Bisikan-bisikan kata, seakan memanggilku,

Di dunia buku, ku mulai belajar membaca.


Pintu menuju petualangan terbuka lebar,

Di dunia bacaan, hati dan pikiran terbang.

Karya sastrawan menjadi teman setia,

Membimbing langkahku, mengajarkan makna.


Ketika matahari terbenam di balik gunung,

Kata-kata dalam buku masih bersinar terang.

Menghanyutkan aku dalam khayalan yang indah,

Di dunia tulisan, ku temukan pelajaran yang tulus.


Dari cerita-cerita tentang cinta dan kehidupan,

Aku memetik hikmah, merasakan emosi yang dalam.

Buku adalah jendela dunia yang tak terhingga,

Di dalam lembaran-lembaran, ilmu pun terpancar.


Membaca adalah anugerah yang tak ternilai,

Menggali harta karun pengetahuan dan fantasi.

Teruslah membaca, jangan pernah berhenti,

Karena di dunia bacaan, kita menemukan keajaiban.


Begitulah, belajar membaca adalah perjalanan,

Ke dalam dunia yang tak terbatas dan tak terlupakan.

Mengikuti jejak para penulis, generasi demi generasi,

Menggenggam pengetahuan, mengukir sejarah dan identitas.





Contoh 4

Di lembaran kata, aku memulai perjalanan,

Belajar membaca, dunia yang tak berujung.

Setiap huruf menjadi pintu ke alam yang tak terduga,

Kisah-kisah tersimpan dalam halaman yang hening.


Dengan buku di tangan, hatiku berdebar,

Mengikuti jejak kata-kata, seperti langkah pertama.

Membaca adalah pelukan dari dunia cerita,

Di dalamnya, petualangan dan pengetahuan terhampar.


Aku menapaki jalan yang tak pernah kukenal,

Di bawah cahaya bulan dan bintang-bintang yang terang.

Mengenal pahlawan, penyair, dan petualang,

Menggali rahasia sejarah, mencari arti kehidupan.


Buku adalah teman setia di malam yang sunyi,

Mengajarkan aku, membimbing aku, menyentuh jiwa.

Melalui kata-kata, aku berbagi emosi dan rasa,

Belajar membaca, adalah anugerah yang luar biasa.


Teruslah membaca, jangan pernah berhenti,

Dalam dunia bacaan, kita temukan dunia yang tak terbatas.

Mengukir kenangan, menciptakan mimpi,

Belajar membaca adalah pintu ke hikmah yang tak ternilai.

Posting Komentar untuk "Puisi belajar membaca"