Kromosom yang menentukan jenis kelamin pada individu jantan dan betina disebut

Pertanyaan

Kromosom yang menentukan jenis kelamin pada individu jantan dan betina disebut....

A. Autosom

B. Kromosom Homolog

C. Gonosom

D. Alel

Jawaban yang tepat adalah C. Gonosom

Kromosom gonosom, juga dikenal sebagai kromosom seks, adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin individu. Pada manusia, terdapat dua jenis kromosom gonosom utama: kromosom X dan kromosom Y.

Individu jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY).

Individu betina memiliki dua kromosom X (XX).

Kromosom X mengandung banyak gen yang terkait dengan karakteristik seks sekunder dan berbagai fungsi biologis lainnya. Kromosom Y, di sisi lain, memiliki gen-gen yang memainkan peran penting dalam pembentukan organ dan karakteristik seksual utama pada individu jantan.

Ketika sel sperma yang mengandung kromosom X fertilisasi sel telur yang mengandung kromosom X, maka hasilnya adalah individu betina (XX). Sebaliknya, jika sel sperma yang mengandung kromosom Y fertilisasi sel telur yang mengandung kromosom X, maka hasilnya adalah individu jantan (XY).

Jadi, kromosom gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin individu karena perannya dalam menentukan apakah individu tersebut akan menjadi jantan atau betina.

Kromosom laki-laki dan perempuan:

Laki-laki memiliki kromosom seks yang disebut kromosom Y dan X. Kode kromosomnya adalah XY.

Perempuan memiliki dua kromosom X sebagai kromosom seks. Kode kromosomnya adalah XX.

Arti dari gonosom:

Gonosom adalah istilah yang digunakan untuk mengacu pada kromosom seks atau kromosom yang menentukan jenis kelamin individu. Kromosom ini memainkan peran penting dalam menentukan apakah seseorang akan menjadi laki-laki atau perempuan.

Apa yang menentukan jenis kelamin:

Jenis kelamin individu ditentukan oleh kromosom seks yang mereka warisi dari orang tua mereka pada saat pembuahan. Jika individu menerima kromosom X dari kedua orang tua (XX), ia akan menjadi perempuan. Sedangkan jika individu menerima kromosom X dari ibunya dan kromosom Y dari ayahnya (XY), ia akan menjadi laki-laki.

Penentuan jenis kelamin dimana jantan memiliki dua kromosom seks yang sama disebut:

Jika seorang individu jantan memiliki dua kromosom seks yang sama, yang berarti ia memiliki dua kromosom X (XXY), kondisi ini disebut sindrom Klinefelter. Ini adalah kondisi genetik yang menyebabkan karakteristik seksual sekunder yang kurang berkembang pada pria dan mungkin memiliki beberapa masalah kesehatan tambahan. Namun, ini bukanlah situasi yang umum, karena biasanya, individu jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY).

Situasi ketika seorang individu jantan memiliki dua kromosom seks yang sama, yaitu dua kromosom X (XXY), merupakan contoh dari variasi kromosom yang disebut sindrom Klinefelter. Sindrom Klinefelter adalah kelainan kromosom yang terjadi pada pria karena adanya kelebihan satu kromosom X, sehingga karyotipnya menjadi 47,XXY (berbeda dari karyotip normal laki-laki, yang adalah 46,XY).

Sindrom Klinefelter dapat menyebabkan beberapa perubahan fisik dan kesehatan pada individu, seperti:

Sterilitas (ketidakmampuan untuk memiliki anak secara alami).

Pembesaran payudara (ginekomastia).

Rendahnya produksi testosteron, yang dapat mengakibatkan masalah seperti penurunan libido dan kelelahan.

Keterlambatan perkembangan bahasa dan perkembangan motorik.

Beberapa masalah belajar dan kesulitan dalam hal interaksi sosial.

Sindrom Klinefelter biasanya tidak terdeteksi hingga masa pubertas, ketika perubahan fisik sekunder biasanya muncul. Pemantauan medis dan terapi hormonal dapat membantu mengelola beberapa gejala sindrom ini.

Perlu dicatat bahwa kondisi ini bukanlah hal yang umum, dan sebagian besar individu laki-laki memiliki kromosom seks yang berbeda, yaitu XY. Sementara itu, individu perempuan memiliki kromosom seks XX. Penentuan jenis kelamin secara umum didasarkan pada kombinasi kromosom seks yang diwarisi dari orang tua pada saat pembuahan, yaitu XX untuk perempuan dan XY untuk laki-laki.