Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

pada saat pembelajaran pada mata pelajaran ipa di kelas viii di smp negeri ceria, bu astuti sedang memimpin praktik pembedahan organ pencernaan hewan. beliau aktif berkeliling ke setiap kelompok siswa yang sibuk bekerja dan belajar membedah tubuh hewan. di satu kelompok yang sedang mempraktikkan pembedahan katak, ada siswa yang bernama susi terlihat tidak aktif dan menjauh dari meja praktik. dia tidak mau aktif dikarenakan merasa jijik dan geli. bu astuti mencoba mendekati susi lalu menenangkannya. bu astuti meminta susi untuk menarik nafas yang panjang dan berpikir positif tentang dirinya. lalu susi diminta untuk mencoba membantu tim semampunya. dalam kaitan dengan pembelajaran sosial emosional, bu astuti telah membantu menumbuhkembangkan kompetensi … pada susi.

 pada saat pembelajaran pada mata pelajaran ipa di kelas viii di smp negeri ceria, bu astuti sedang memimpin praktik pembedahan organ pencernaan hewan. beliau aktif berkeliling ke setiap kelompok siswa yang sibuk bekerja dan belajar membedah tubuh hewan. di satu kelompok yang sedang mempraktikkan pembedahan katak, ada siswa yang bernama susi terlihat tidak aktif dan menjauh dari meja praktik. dia tidak mau aktif dikarenakan merasa jijik dan geli. bu astuti mencoba mendekati susi lalu menenangkannya. bu astuti meminta susi untuk menarik nafas yang panjang dan berpikir positif tentang dirinya. lalu susi diminta untuk mencoba membantu tim semampunya. dalam kaitan dengan pembelajaran sosial emosional, bu astuti telah membantu menumbuhkembangkan kompetensi … pada susi.

a. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

b. Kesadaran sosial

c. Manajemen diri

d. Keterampilan berelasi

e. Kesadaran diri

Jawaban : E



Pembelajaran IPA di SMP Negeri Ceria: Bu Astuti dan Pembelajaran Sosial-Emosional

Mengatasi Tantangan dalam Pembelajaran IPA

Pernahkah Sobat motorcomcom merasa jijik atau geli ketika harus melakukan sesuatu yang baru? Ini adalah perasaan yang wajar, terutama saat kita berada di lingkungan belajar yang baru. Dalam sebuah kelas IPA di SMP Negeri Ceria, Bu Astuti sedang memimpin praktik pembedahan organ pencernaan hewan untuk siswa kelas VIII. Di antara siswa-siswa tersebut, ada sosok yang bernama Susi, yang menghadapi tantangan tersendiri.

Susi dan Tantangannya

Saat praktik pembedahan berlangsung, Susi terlihat tidak aktif dan menjauh dari meja praktik. Dia merasa jijik dan geli melihat proses pembedahan pada katak yang sedang dilakukan oleh kelompoknya. Mungkin Sobat motorcomcom pernah merasa seperti Susi, di mana rasa tidak nyaman menghalangi kita untuk belajar dan berpartisipasi sepenuhnya.

Bu Astuti, Guru yang Peduli

Namun, inilah saatnya peran guru menjadi sangat penting. Bu Astuti tidak hanya memimpin praktik pembedahan, tetapi juga aktif berkeliling ke setiap kelompok siswa yang sibuk bekerja dan belajar membedah tubuh hewan. Dia dengan bijak mendekati Susi, menyadari bahwa siswa ini sedang mengalami kesulitan.

Mendorong Kesadaran Diri

Bu Astuti meminta Susi untuk menarik nafas yang panjang dan berpikir positif tentang dirinya. Ini adalah langkah awal dalam membantu Susi mengembangkan kesadaran diri. Dalam pembelajaran sosial emosional, kesadaran diri adalah kunci utama.

Mengembangkan Kompetensi Emosional

Dalam kaitan dengan pembelajaran sosial emosional, Bu Astuti telah membantu menumbuhkembangkan kompetensi emosional pada Susi. Dengan membimbingnya untuk mengatasi rasa jijik dan geli, Bu Astuti membantu Susi mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosinya sendiri.

Melatih Empati

Selain itu, tindakan Bu Astuti juga menciptakan peluang bagi siswa-siswa lain untuk melatih empati. Mereka dapat memahami bahwa setiap orang memiliki tantangan dan reaksi yang berbeda terhadap situasi tertentu. Hal ini adalah salah satu aspek penting dalam pembelajaran sosial emosional.

Kesimpulan: Pentingnya Pembelajaran Sosial-Emosional

Seiring berjalannya waktu, Susi mulai merasa lebih nyaman dan akhirnya bersedia untuk membantu timnya. Dalam hal ini, Bu Astuti telah menunjukkan betapa pentingnya pembelajaran sosial emosional di samping pembelajaran akademik. Memahami diri sendiri dan kemampuan untuk berempati adalah keterampilan penting dalam kehidupan yang akan membantu kita menghadapi berbagai tantangan. Dengan demikian, pembelajaran sosial emosional bukan hanya tentang belajar tentang diri kita sendiri, tetapi juga tentang belajar untuk berhubungan dengan orang lain dengan lebih baik. Semoga cerita ini menginspirasi Sobat motorcomcom dalam perjalanan pembelajaran Sobat motorcomcom sendiri.

Posting Komentar untuk "pada saat pembelajaran pada mata pelajaran ipa di kelas viii di smp negeri ceria, bu astuti sedang memimpin praktik pembedahan organ pencernaan hewan. beliau aktif berkeliling ke setiap kelompok siswa yang sibuk bekerja dan belajar membedah tubuh hewan. di satu kelompok yang sedang mempraktikkan pembedahan katak, ada siswa yang bernama susi terlihat tidak aktif dan menjauh dari meja praktik. dia tidak mau aktif dikarenakan merasa jijik dan geli. bu astuti mencoba mendekati susi lalu menenangkannya. bu astuti meminta susi untuk menarik nafas yang panjang dan berpikir positif tentang dirinya. lalu susi diminta untuk mencoba membantu tim semampunya. dalam kaitan dengan pembelajaran sosial emosional, bu astuti telah membantu menumbuhkembangkan kompetensi … pada susi."