Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

refleksi filosofi pendidikan indonesia ki hadjar dewantara

 refleksi filosofi pendidikan indonesia ki hadjar dewantara

jawaban


Ki Hajar Dewantara: Pahlawan Pendidikan Indonesia yang Membentuk Masa Depan Bangsa

Indonesia memiliki pahlawan-pahlawan yang beragam dalam bidangnya masing-masing, dan di ranah pendidikan, sosok Ki Hajar Dewantara menjadi sorotan utama. Dikenal sebagai pahlawan Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara tidak hanya mendirikan Taman Siswa, tetapi juga memberikan pemikiran penting tentang pendidikan dan pengajaran.

Tabula Rasa: Anak Bukan Kertas Kosong

Pemikiran pertama yang membedakan Ki Hajar Dewantara adalah pandangannya terhadap anak sebagai "tabula rasa". Ia meyakini bahwa setiap anak membawa kodrat yang perlu dibentuk melalui pendidikan. Baginya, anak adalah sehelai kanvas yang belum tergambar sepenuhnya. Konsep ini ia ungkapkan dalam tulisannya, "Anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa" (KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan). Oleh karena itu, pendidikan berperan memfasilitasi pertumbuhan anak menuju kesempurnaan.

Menuntun Menuju Keselamatan

Ki Hajar Dewantara menggambarkan peran pendidik seperti seorang petani yang menanam biji tumbuhan. Anak-anak adalah biji yang disemai di lahan pendidikan. Seperti tumbuhan yang butuh sinar matahari dan perawatan, anak juga memerlukan bimbingan untuk berkembang. Menurutnya, tujuan utama pendidikan adalah menuntun anak mencapai keselamatan. Analoginya mengingatkan kita bahwa proses pendidikan adalah upaya pemenuhan potensi alami anak.

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman dalam Pendidikan

Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya mengaitkan pendidikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Ia mengingatkan agar pembaharuan dalam pendidikan tidak melupakan nilai-nilai dasar dan prinsip hidup kebangsaan. Selain itu, ia merujuk pada perbedaan cara belajar di era yang berbeda. Di era global seperti sekarang, interaksi dan pembelajaran harus disesuaikan dengan konteks zaman.

Pentingnya Pembentukan Budi Pekerti dalam Keluarga

Ki Hajar Dewantara melihat keluarga sebagai tempat utama untuk membentuk karakter anak. Menurutnya, keluarga adalah tempat di mana anak bisa belajar tentang sosial dan budi pekerti. Ia menjelaskan bahwa keluarga adalah ekosistem kecil yang sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk hidup dalam masyarakat. Pendidikan di dalam keluarga memiliki peran yang tak tergantikan dalam membentuk watak dan kecerdasan anak.

Masa Depan Pendidikan Indonesia: Menghormati Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Pemikiran Ki Hajar Dewantara tetap relevan dalam konteks pendidikan modern. Ia mengajarkan kita untuk memahami kodrat anak, menuntun mereka menuju keselamatan, mengikuti nilai-nilai alam dan zaman, serta memperhatikan pembentukan budi pekerti dalam keluarga. Dengan menghormati pemikiran pahlawan pendidikan ini, kita dapat membentuk generasi yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Penutup: Warisan Berharga Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara tidak hanya meninggalkan jejak dalam pendidikan Indonesia, tetapi juga memberikan warisan berharga bagi pembentukan karakter dan kepribadian anak bangsa. Konsep-konsepnya tentang tabula rasa, tuntunan, kodrat alam dan zaman, serta peran keluarga dalam pendidikan masih menjadi landasan penting dalam upaya mencetak generasi penerus yang unggul. Oleh karena itu, mari kita terus memuliakan jasa-jasa Ki Hajar Dewantara dan menerapkan nilai-nilai luhur dalam pendidikan kita.

Posting Komentar untuk "refleksi filosofi pendidikan indonesia ki hadjar dewantara"