geguritan uga diarani
Geguritan juga disebut puisi bebas karena tidak terikat aturan metrum, sajak, dan lagu. Dengan demikian, geguritan uga diarani puisi bebas.
Geguritan, Puisi Bebas yang Terinspirasi dari Kearifan Lokal
Apa Itu Geguritan?
Hello Sobat motorcomcom, mungkin kamu sudah familiar dengan istilah puisi. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan bahasa indah dan penuh makna. Namun, apakah kamu sudah pernah mendengar tentang geguritan? Geguritan adalah sebuah bentuk puisi yang berasal dari budaya Jawa. Disebut juga sebagai puisi bebas, geguritan tidak terikat pada aturan metrum, sajak, dan lagu. Meskipun begitu, geguritan tetap memiliki nilai estetika yang tinggi.Asal Usul Geguritan
Geguritan berasal dari bahasa Jawa "geret" yang artinya "bergerak". Geguritan merupakan bentuk puisi yang dilantunkan oleh para pesinden atau penabuh gamelan ketika mereka bergerak menuju tempat pertunjukan. Geguritan biasanya dibawakan dalam bahasa Jawa dengan nuansa humor dan kritik sosial. Isinya pun beragam, mulai dari cerita rakyat, pesan moral, hingga kritik terhadap keadaan sosial-politik yang ada.Ciri-Ciri Geguritan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, geguritan tidak terikat pada aturan metrum, sajak, dan lagu. Oleh karena itu, geguritan memiliki ciri-ciri yang khas, yaitu:1. Tidak memiliki jumlah baris atau bait yang tetap
2. Tiap bait atau baris bisa berisi beberapa kata atau bahkan kalimat utuh
3. Tidak ada aturan rima atau irama yang harus diikuti
4. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum
Keunikan Geguritan
Salah satu keunikan dari geguritan adalah terinspirasi dari kearifan lokal. Isi geguritan umumnya mengangkat kisah-kisah dari kehidupan masyarakat sekitar. Hal ini menjadikan geguritan memiliki nilai yang sangat tinggi dalam memperkenalkan budaya dan kearifan lokal kepada masyarakat. Ketika dibawakan, geguritan juga memberikan kesan yang berbeda daripada puisi-puisi pada umumnya. Suara pesinden atau penabuh gamelan yang merdu, ditambah dengan lirik geguritan yang penuh makna, menciptakan suasana yang tenang dan penuh keindahan.Contoh Geguritan
Berikut adalah contoh geguritan yang berjudul "Banyu Mili" karya R. Ng. Ronggowarsito:Banyu mili, banyu setan
Banyu mili, banyu peteng
Banyu mili, banyu rogo
Banyu mili, banyu putih
Banyu mili, banyu lungguh
Arti dari geguritan di atas adalah bahwa air adalah sesuatu yang memiliki sifat ganda. Air dapat menjadi sumber kehidupan, tetapi juga dapat menjadi bencana. Oleh karena itu, manusia perlu mengelola dan memanfaatkan air dengan bijak.
Posting Komentar untuk "geguritan uga diarani"