Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah

Yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah

Yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah

a. berpusat pada kehidupan istana

b. berpusat pada sejarah daerah tertentu

c. berpusat pada agama

d. berpusat pada Eropa​


Jawaban yang benar adalah d. berpusat pada Eropa.


Ciri khas dari historiografi tradisional adalah berpusat pada kehidupan istana, berpusat pada sejarah daerah tertentu, dan berpusat pada agama. Historiografi tradisional sering kali memberikan penekanan pada kehidupan bangsawan, penguasa, dan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di istana. Selain itu, historiografi tradisional juga dapat memusatkan perhatian pada sejarah daerah tertentu, seperti sejarah suatu negara atau wilayah geografis yang spesifik. Agama juga sering menjadi fokus utama dalam historiografi tradisional, karena agama memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat dan pengaruhnya terhadap perkembangan sejarah.


Namun, historiografi tradisional tidak secara khusus berpusat pada Eropa. Historiografi tradisional dapat ditemukan di berbagai budaya dan wilayah di seluruh dunia, tidak hanya terbatas pada Eropa.


Historiografi tradisional adalah pendekatan dalam menulis sejarah yang lebih mengedepankan fakta dan kronologi sebagai elemen utama. Berikut adalah beberapa ciri khas, bentuk, dan karakteristik yang umum ditemukan dalam historiografi tradisional:


Ciri khas historiografi tradisional:


Penekanan pada fakta dan kronologi: Historiografi tradisional cenderung memberikan penekanan pada penulisan fakta dan peristiwa dalam urutan kronologis. Hal ini menunjukkan kepentingan pada urutan waktu sebagai dasar utama untuk menyusun sejarah.


Objektivitas: Pendekatan ini mengejar objektivitas dalam penyajian sejarah. Historiografi tradisional berusaha untuk memisahkan diri dari pengaruh subyektivitas penulis dan menekankan pada kenyataan-kenyataan yang dapat dipertanggungjawabkan.


Fokus pada tokoh-tokoh dan peristiwa penting: Historiografi tradisional cenderung memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh terkenal, pemimpin politik, dan peristiwa penting dalam sejarah. Penulis berusaha untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang tokoh-tokoh ini dan peranan mereka dalam peristiwa sejarah.


Naratif linear: Historiografi tradisional cenderung menggunakan pendekatan naratif linear, di mana peristiwa-peristiwa sejarah disajikan dalam urutan kronologis yang jelas. Penulis menyampaikan cerita sejarah secara berurutan dari awal hingga akhir, mengikuti perkembangan waktu.


Ketidakberpihakan terhadap sudut pandang tertentu: Historiografi tradisional berusaha untuk tidak memihak pada sudut pandang tertentu atau kelompok tertentu. Penulis berupaya menjaga keseimbangan dan objektivitas dalam penyajian sejarah, menghindari kecenderungan memihak kepada satu pihak atau mengkritik secara berlebihan pihak lain.


Contoh ciri-ciri historiografi tradisional:

Penekanan pada biografi tokoh-tokoh penting dalam sejarah, seperti Napoleon Bonaparte atau Julius Caesar.

Pendekatan kronologis yang kuat, menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam urutan waktu yang jelas.

Perlu diingat bahwa historiografi tradisional merupakan salah satu pendekatan dalam penulisan sejarah yang telah berkembang seiring waktu. Ada juga pendekatan lain seperti historiografi marxis, postmodern, dan feminist yang memberikan perspektif dan pendekatan yang berbeda dalam menyusun sejarah.


Historiografi modern adalah pendekatan dalam menulis sejarah yang muncul setelah historiografi tradisional dan menawarkan perspektif yang lebih luas, kompleks, dan terbuka terhadap berbagai sudut pandang. Historiografi modern mempertanyakan objektivitas mutlak dan menekankan pemahaman tentang bagaimana sudut pandang, kepentingan, dan konteks dapat memengaruhi penulisan sejarah.


Dalam historiografi modern, penulisan sejarah bukan hanya tentang menyajikan fakta dan peristiwa, tetapi juga melibatkan interpretasi, analisis, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses sejarah. Penulisan sejarah modern berusaha untuk melihat sejarah sebagai konstruksi sosial yang terbentuk oleh berbagai faktor seperti kekuasaan, ideologi, gender, ras, kelas sosial, dan pengaruh budaya.


Penulis sejarah modern cenderung menggali sumber-sumber primer dan sekunder, melakukan penelitian yang mendalam, dan menerapkan metodologi yang lebih kompleks. Mereka juga cenderung menggunakan pendekatan multidisiplin yang melibatkan ilmu-ilmu sosial, humaniora, antropologi, sosiologi, dan teori budaya dalam menafsirkan sejarah.


Penulisan sejarah modern juga mencoba untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi suara-suara yang terpinggirkan dalam sejarah, seperti suara kelompok minoritas, perempuan, dan kelompok marginal. Pendekatan ini memungkinkan penulisan sejarah yang lebih inklusif dan memperluas pandangan tentang peristiwa dan tokoh-tokoh yang dianggap penting dalam sejarah.


Secara keseluruhan, historiografi modern melihat sejarah sebagai konstruksi yang kompleks dan beragam, yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Hal ini mendorong penulis sejarah untuk berpikir kritis, menyelidiki sudut pandang alternatif, dan mempertimbangkan konteks sosial dan budaya dalam penulisan sejarah.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Yang bukan ciri khas dari historiografi tradisional adalah"