Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Setujukah kamu dengan sikap penyair tersebut jelaskan alasanmu

Setujukah kamu dengan sikap penyair tersebut jelaskan alasanmu

Sungai Manis


Sungai mengalir


Dan menyindir gedung-gedung kota besar


Karena tiada bagai kota yang papa itu


Ia tahu siapa bundanya.


Sungai bagai lidah terjulur


Sungai yang manis tunjukkan lenggoknya.


Dan kota kecapaian


Dalam bisingnya yang tawar


Dalamnya berkeliaran wajha-wajah yang lapar


Hati yang berteriak karena sunyinya.


Maka segala sajak


Adalah terlahir karena nestapa


Kalau pun bukan


Adalah dari yang sia-sia


Ataupun ria yang karena papa.


Sungai bagai lidah tejulur


Sungai yang manis tunjukkan lenggoknya.


Ia ada hati di kandungnya


Ia ada nyanyi di hidupnya,


Hoi, geleparnya anak manja!


Dan bulan bagai perempuan tua


Letih dan tak diindahkan 


Menyebut langkahnya atas kota.


Dan bila ia layangkan pandangnya ke sungai


Sungai yang manis membalas menatapnya!


1. Makna apa yang tersirat di balik judul puisi sungai manis?

2. Makna apa yang tersirat dalam bait pertama puisi sungai manis?

3. Setujukah kamu dengan sikap penyair tersebut? jelaskan alasanmu!

4. Bagaimana sikap penyair terhadap pembaca?

5. Bagaimana sikap penyair terhadap sungai di dekat kota kota besar dalam puisi tersebut?

6. Apa yang dimaksud dengan sikap penyair?


Jawaban:

1. Makna yang tersirat di balik judul puisi "Sungai Manis" adalah menggambarkan sungai yang memiliki keindahan dan daya tarik yang menarik perhatian. "Manis" di sini mengacu pada keindahan, pesona, dan kemolekan sungai tersebut.


2. Dalam bait pertama puisi, terdapat makna yang tersirat tentang perbandingan antara sungai yang mengalir dengan gedung-gedung di kota besar. Sungai dikatakan menyindir gedung-gedung tersebut karena meskipun gedung-gedung itu megah, sungai tetap memiliki keaslian dan keindahan yang tak tergantikan. Makna yang tersirat di sini adalah bahwa alam dan aliran sungai memiliki nilai yang berharga, sementara kemegahan dan kesibukan kota besar kadang-kadang bisa terasa hampa.


3. Saya setuju dengan sikap penyair tersebut. Sikap penyair terhadap alam dan sungai bisa dianggap mengandung kearifan dan kepekaan terhadap keindahan alam serta kesederhanaan. Beberapa orang mungkin setuju dengan sikap penyair karena mereka juga menghargai keindahan alam dan mengkritik ketidakseimbangan yang terjadi dalam perkembangan kota. Namun, beberapa orang lain mungkin memiliki pandangan berbeda dan melihat kota sebagai simbol kemajuan dan pertumbuhan manusia. Alasan setiap orang dapat berbeda tergantung pada perspektif dan nilai-nilai pribadi mereka.


4. Dari puisi tersebut, tidak secara eksplisit diungkapkan sikap penyair terhadap pembaca. Puisi ini lebih mengekspresikan perasaan dan pandangan penyair terhadap sungai dan kota besar. Namun, secara umum, penyair sering memiliki sikap yang terbuka terhadap pembaca, mengundang mereka untuk memahami dan menghayati puisi melalui interpretasi pribadi mereka.


5. Terhadap sungai di dekat kota besar, sikap penyair terlihat mengagumi keindahannya. Sungai digambarkan sebagai sesuatu yang manis, memiliki lenggokan yang menarik, dan menyimpan hati dan nyanyian di dalamnya. Sungai tersebut menjadi simbol keaslian, ketenangan, dan keindahan yang terjaga di tengah kebisingan dan kecapaian kota besar. Meskipun tidak diungkapkan secara eksplisit, dapat disimpulkan bahwa penyair menghargai dan menghormati sungai sebagai elemen alam yang tak tergantikan dan membawa kehidupan yang berharga.


6. Sikap penyair mengacu pada pandangan, perasaan, atau sikap pribadi penyair terhadap subjek puisi atau dalam hubungannya dengan pembaca. Hal ini mencakup cara penyair berinteraksi dengan tema, objek, atau situasi yang diungkapkan dalam puisi mereka. Sikap penyair dapat tercermin dalam pilihan kata, gaya penulisan, nada, atau penggambaran subjek dalam puisi.


Sikap penyair dapat beragam, tergantung pada tujuan dan pesan yang ingin disampaikan. Beberapa penyair mungkin memiliki sikap reflektif dan mengungkapkan pemikiran mendalam, sementara yang lain mungkin mengekspresikan emosi kuat atau pandangan kritis terhadap subjek yang diangkat. Sikap penyair juga bisa mencerminkan kepekaan estetika, kekaguman terhadap keindahan alam, penghormatan terhadap tradisi sastra, atau semangat perubahan sosial.


Sikap penyair dapat mempengaruhi cara puisi tersebut dipahami dan dirasakan oleh pembaca. Sikap penyair dapat menciptakan koneksi emosional antara penyair dan pembaca, mengajak pembaca untuk melihat dunia melalui sudut pandang penyair, atau memicu refleksi dan pemikiran kritis.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Setujukah kamu dengan sikap penyair tersebut jelaskan alasanmu"