Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pasangan larutan berikut yang menghasilkan larutan penyangga adalah

Pasangan larutan berikut yang menghasilkan larutan penyangga adalah

pasangan larutan berikut ini yang menghasilkan larutan penyangga adalah....

a.100mL NH4OH 0,2 M+100mL HCl 0,1 M 

b.100 mL NH4OH 0,2 M +100 mL HCl 0,3 M 

c.100 mL NaOH 0,2 M + 100 mL CH3COOH 0,2 M 

d.100 mL NaOH 0,2 M +100 mL HCN 0,1 M 

e.100 mL NaOH 0,2 M +100 mL HCN 0,2 M


Jawaban yang tepat adalah a.100mL NH4OH 0,2 M+100mL HCl 0,1 M 


Larutan penyangga adalah jenis larutan yang dapat mempertahankan kestabilan pH dalam rentang tertentu meskipun ditambahkan sedikit asam atau basa. Larutan penyangga dapat dihasilkan dari pencampuran beberapa jenis zat kimia, termasuk asam lemah berlebih dengan basa kuat, basa lemah berlebih dengan asam kuat, basa lemah dengan garam dari asam konjugasinya, dan asam lemah dengan garam dari basa konjugasinya.


Misalnya, reaksi antara basa lemah NH₄OH dengan asam kuat HCl menghasilkan larutan penyangga basa. Dalam reaksi ini, NH₄OH bereaksi dengan HCl untuk menghasilkan NH₄Cl dan H₂O. Jika mula-mula terdapat 20 mmol NH₄OH dan 10 mmol HCl, setelah bereaksi, 10 mmol NH₄OH akan tersisa sedangkan HCl akan habis bereaksi. Oleh karena itu, sisa 10 mmol NH₄OH akan membentuk larutan penyangga basa.


Namun, jika mula-mula terdapat 20 mmol NH₄OH dan 30 mmol HCl, maka setelah bereaksi, NH₄OH akan habis bereaksi sedangkan 10 mmol HCl akan tersisa. Dalam hal ini, larutan yang dihasilkan tidak akan berfungsi sebagai larutan penyangga, dan pH larutan akan ditentukan oleh pH asam HCl yang tersisa.


Selain itu, larutan penyangga juga dapat dihasilkan dari reaksi antara basa kuat seperti NaOH dengan asam lemah seperti CH₃COOH. Jika mula-mula terdapat 20 mmol NaOH dan 20 mmol CH₃COOH, keduanya akan bereaksi dan habis sehingga larutan yang dihasilkan tidak berfungsi sebagai larutan penyangga. Namun, garam yang dihasilkan dari reaksi ini, yaitu CH₃COONa, dapat mengalami hidrolisis sebagian dan bersifat basa, sehingga pH larutan garam akan lebih dari 7.


Demikian pula, jika terjadi reaksi antara basa kuat NaOH dengan asam lemah HCN, larutan yang dihasilkan tidak akan berfungsi sebagai larutan penyangga karena HCN habis bereaksi, sedangkan NaOH akan tersisa. Dalam hal ini, pH larutan yang dihasilkan ditentukan oleh pH basa kuat NaOH yang tersisa.


Dalam semua kasus di atas, larutan penyangga dapat memberikan kestabilan pH karena adanya pasangan konjugasi asam-basa dalam larutan. Larutan penyangga sangat penting dalam berbagai aplikasi kimia dan biokimia, karena mereka dapat menjaga pH stabil dan mencegah perubahan drastis dalam lingkungan kimia.


Selain menjaga kestabilan pH, larutan penyangga juga memiliki peran penting dalam berbagai proses biokimia. Dalam sistem biologis, banyak reaksi enzimatis dan proses metabolisme memerlukan lingkungan dengan pH yang tepat untuk berfungsi dengan efisien. Larutan penyangga memungkinkan organisme untuk mempertahankan kondisi lingkungan internal yang sesuai untuk berbagai reaksi biokimia tersebut.


Contohnya, dalam tubuh manusia, terdapat berbagai sistem penyangga yang bekerja untuk menjaga pH darah dan cairan tubuh lainnya. Salah satu sistem penyangga utama dalam darah adalah pasangan asam bikarbonat (H₂CO₃) dan basa bikarbonat (HCO₃⁻). Ketika pH darah mulai naik, sistem penyangga ini akan bereaksi dengan mengkonversi sebagian HCO₃⁻ menjadi H₂CO₃, sehingga menurunkan pH kembali ke tingkat normal. Sebaliknya, jika pH darah turun, H₂CO₃ akan terurai menjadi HCO₃⁻, sehingga meningkatkan pH.


Selain itu, larutan penyangga juga digunakan dalam berbagai industri dan laboratorium. Mereka dapat digunakan dalam proses kimia, sintesis obat-obatan, analisis kualitatif dan kuantitatif, serta dalam pengaturan pH dalam akuarium dan tangki air untuk hewan-hewan tertentu.


Dalam sintesis obat-obatan, pemilihan larutan penyangga yang tepat sangat penting untuk memastikan reaksi berjalan dengan baik dan menghasilkan produk yang diinginkan. Selain itu, dalam analisis kualitatif dan kuantitatif, larutan penyangga digunakan untuk kalibrasi instrumen, pembuatan kurva standar, dan penyesuaian pH sampel yang akan diuji.


Dalam kesimpulan, larutan penyangga dapat dihasilkan dari pencampuran berbagai zat kimia, seperti asam lemah dengan basa kuat, basa lemah dengan asam kuat, basa lemah dengan garam dari asam konjugasinya, dan asam lemah dengan garam dari basa konjugasinya. Larutan penyangga memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan pH, baik dalam konteks kimia, biokimia, maupun industri. Mereka membantu mempertahankan lingkungan yang sesuai untuk berbagai reaksi kimia dan proses biologis, serta digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan laboratorium.

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Pasangan larutan berikut yang menghasilkan larutan penyangga adalah"