Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fatimah disuruh membeli minyak goreng di sebuah warung

Fatimah disuruh membeli minyak goreng di sebuah warung

Pertanyaan!

Fatimah disuruh membeli minyak goreng di sebuah warung.ketika menerima uang kembalian,ia tahu bahwa jumlahnya lebih dari seharusnya,lalu ia mengembalikannya.ia sadar bahwa Allah SWT.selalu mengawasi perbuatannya,karena Allah SWT bersifat

a. Al Alim 

b.Al Khabir 

c.As Sami 

d.Al Basir


Jawaban yang tepat adalah d.Al Basir

Al Basir maksudnya Allah SWT maha melihat.

Allah SWT memiliki sifat Al Basir yang artinya Maha Melihat


Allah SWT adalah Pencipta Alam Semesta yang Mahaagung, dan Dia memiliki sifat-sifat yang sempurna. Salah satu sifat yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Basir, yang bermakna Maha Melihat. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki penglihatan yang sempurna dan meliputi segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.


Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan." (Quran 3:15). Firman-Nya ini menegaskan bahwa Allah SWT memiliki penglihatan yang tak terbatas dan Dia melihat segala perbuatan dan tindakan hamba-Nya. Tidak ada yang tersembunyi dari penglihatan-Nya, baik itu perbuatan yang tampak maupun yang tersembunyi di balik tirai kehidupan kita.


Sifat Al Basir juga mencerminkan kasih sayang dan kepedulian Allah SWT terhadap umat-Nya. Allah SWT melihat setiap langkah dan perjuangan hamba-Nya dalam menjalani kehidupan ini. Dia mengetahui segala hal yang kita hadapi, baik itu kesulitan, cobaan, maupun kebahagiaan yang kita rasakan. Dengan memiliki penglihatan yang sempurna, Allah SWT memberikan kepastian bahwa tidak ada yang luput dari perhatian-Nya.


Kehadiran sifat Al Basir juga memberikan kekuatan dan penghiburan bagi umat-Nya. Ketika kita berjuang dan berdoa, kita tahu bahwa Allah SWT melihat segala upaya dan perjuangan kita. Dia mengetahui ketulusan hati kita dalam beribadah dan berusaha untuk melakukan yang terbaik. Allah SWT tidak hanya melihat tindakan kita, tetapi juga niat dan hati kita yang tersembunyi.


Sifat Al Basir juga mengingatkan kita untuk selalu berlaku adil dan jujur dalam segala aspek kehidupan. Kita harus menyadari bahwa tidak ada yang tersembunyi dari Allah SWT. Baik itu kebaikan maupun keburukan yang kita lakukan, semuanya akan diketahui oleh-Nya. Dengan kesadaran ini, kita diharapkan untuk selalu berperilaku baik, menjauhi perbuatan dosa, dan berusaha untuk senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya.


Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali merasa terbatas dalam pandangan kita. Namun, Allah SWT memiliki penglihatan yang sempurna dan tak terbatas. Dia melihat segala sesuatu dengan penuh kebijaksanaan dan rahmat-Nya. Oleh karena itu, sebagai hamba yang mencintai Allah SWT, mari kita selalu mengingat bahwa Allah SWT adalah Maha Melihat, dan berusaha untuk hidup dengan menjaga diri dari segala perbuatan yang tidak disenangi-Nya.


Dengan menyadari sifat Al Basir Allah SWT, kita dapat mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan-Nya. Kita dapat menghadapkan diri kepada-Nya dalam doa, berharap agar penglihatan-Nya yang sempurna meliputi segala aspek kehidupan kita. Mari kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, menunjukkan kesetiaan dan ketaatan kepada-Nya, serta memohon ampunan-Nya jika kita melakukan kesalahan.


Allah SWT memiliki sifat Al Basir yang mengingatkan kita tentang keberadaan-Nya yang tak terbatas. Penglihatan-Nya yang sempurna mencakup segala sesuatu. Mari kita menghormati sifat Al Basir ini dengan hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan selalu berusaha untuk menjadi hamba yang taat dan berbakti kepada-Nya.


Penerapan sikap "Al Bashir" yang berarti "Allah SWT Maha Melihat" dalam kehidupan sehari-hari dapat tercermin melalui perilaku berikut:


Kesadaran akan pengawasan Allah: Mengetahui bahwa Allah SWT Maha Melihat setiap tindakan dan pikiran yang kita lakukan, baik di tempat terbuka maupun tersembunyi, membantu kita untuk selalu berhati-hati dalam segala aspek kehidupan. Ini dapat mendorong kita untuk menghindari perbuatan dosa dan mempertahankan perilaku yang benar.


Kepedulian terhadap orang lain: Memahami bahwa Allah SWT Maha Melihat mengingatkan kita untuk menjadi pribadi yang peduli terhadap orang lain. Dalam tindakan kita sehari-hari, kita dapat menunjukkan sikap kepedulian ini dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain, serta berbagi kasih sayang dan kebaikan kepada sesama.


Konsistensi dalam perbuatan baik: Mengetahui bahwa Allah SWT Maha Melihat dapat menjadi motivasi bagi kita untuk konsisten dalam melakukan perbuatan baik, baik di hadapan orang lain maupun ketika berada sendirian. Ketika kita menyadari bahwa Allah selalu melihat, kita akan terdorong untuk menjaga integritas pribadi, tidak tergoda oleh perilaku yang merugikan diri sendiri atau orang lain.


Ketulusan niat: Dalam penerapan sikap Al Bashir, penting bagi kita untuk selalu mengevaluasi niat di balik setiap tindakan kita. Apakah niat kita tulus dalam mencari keridhaan Allah ataukah ada motif lain yang mendasari? Dengan kesadaran bahwa Allah SWT Maha Melihat, kita harus berupaya untuk selalu memiliki niat yang baik dan tulus dalam segala hal yang kita lakukan.


Tanggung jawab pribadi: Mengetahui bahwa Allah SWT Maha Melihat memberikan dorongan bagi kita untuk bertanggung jawab terhadap tindakan dan keputusan pribadi kita. Kita harus menghindari mengambil jalan pintas atau melakukan tindakan yang tidak bermoral karena sadar bahwa Allah selalu menyaksikan perbuatan kita. Dalam hal ini, kita harus bertanggung jawab secara pribadi dan mengambil langkah-langkah yang benar.


Kesadaran akan akhirat: Memahami bahwa Allah SWT Maha Melihat juga membantu kita untuk mengingatkan bahwa akhirat adalah tujuan utama dalam hidup ini. Dalam segala tindakan kita, kita harus memiliki kesadaran akan hari pembalasan di hadapan Allah SWT dan berusaha untuk hidup sesuai dengan petunjuk-Nya.


Penerapan sikap Al Bashir dalam kehidupan sehari-hari melibatkan kesadaran akan pengawasan Allah, kepedulian terhadap orang lain, konsistensi dalam perbuatan baik, ketulusan niat, tanggung jawab pribadi, dan kesadaran akan akhirat. 

Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Posting Komentar untuk "Fatimah disuruh membeli minyak goreng di sebuah warung"