Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

contoh pantun bahasa lampung

 Pulau Sumatera punya provinsi,

Yang terkenal dengan bahasanya yang khas,

Yaitu bahasa Lampung yang melekat,

Masyarakatnya bangga, takkan terlupa.


Bahasa Lampung punya keunikan sendiri,

Dengan pantun-pantun yang indah tercipta,

Setiap barisnya selalu berima,

Maknanya pun dalam, penuh hikmah.


Pantun-pantun Lampung bisa dijumpai,

Di acara adat atau saat pesta,

Bahkan di hari-hari biasa sekalipun,

Banyak orang suka menyelipkannya.


Misalnya dalam percakapan sehari-hari,

Ketika menanyakan kabar orang yang tersayang,

Bisa menggunakan pantun seperti ini,

"Keur ka lirik barita khayang, kara khayangna jua angen-angen."


Arti pantun itu sebenarnya sederhana,

"Tanyakan kabar orang terkasihmu,

Tentunya dia merindukanmu juga."


Tak hanya itu, masih banyak pantun Lampung,

Yang tak kalah indah dan bermakna,

Sulit rasanya jika tak terpikat,

Dengan keunikan bahasa Lampung yang tampil beda.


Maka mari kita lestarikan bahasa daerah,

Termasuk pantun-pantun yang ada di dalamnya,

Agar kekayaan budaya negeri tercinta,

Tetap terjaga dan takkan hilang ditelan waktu yang berlalu.


Di bumi Lampung, pantun jadi tradisi,

Dari mulut ke mulut, terus terdengar riuh,

Setiap baitnya selalu berisi,

Makna yang dalam, penuh hikmah dan bijak.


Salah satu contoh pantun Lampung yang terkenal,

Berbunyi seperti ini, "Umai-umai bengi bai,

Serak bak jala sumai,

Jika urang barupuah kai,

Urang barumah ke sakai."


Arti dari pantun ini tak kalah indah,

Maknanya mengajarkan tentang kebersamaan,

Makhluk hidup di dunia ini saling bersahabat,

Tak peduli apa asal, latar belakang dan warna kulitnya.


Namun pantun Lampung tak hanya itu saja,

Masih banyak contohnya yang lain,

Semua punya makna yang indah,

Bisa dijadikan pedoman dalam hidup sehari-hari.


Jadi mari kita jaga kekayaan budaya Lampung,

Termasuk pantun-pantun yang menjadi ciri khasnya,

Agar tetap lestari dan takkan luntur,

Dihargai oleh generasi-generasi yang akan datang.

Posting Komentar untuk "contoh pantun bahasa lampung"